15-Free Trial

777 156 12
                                    

Jeongin lagi bersih-bersih di rumah, mumpung pulang lebih awal karena dosen berhalangan.

Mengingat kejadian tempo hari atau chapter kalung Ciki, sekarang dia jadi merasa kek ibu rumah tangga yang lagi bersih-bersih rumah.

Mana puas banget waktu lihat keadaan rumah bersih, semua ada di tempatnya, cucian dirinya dan Hyunjin udah disetrika.

"Dek Jeongin..."

Jeongin kaget, mendadak seseorang meluk leher dia dari belakang.

"Heh! Bangsat, gue kecekik, Goblok!!!"

"Sengaja sih."

Lalu Hyunjin melepaskan tautan tangannya.

"Masih jam berapa anjer, lo udah pulang aja."

"Hari ini kuis, sistemnya yang udah selesai boleh pulang."

"Ceritanya Lo pulang cepet sendiri nih?"

"Ya bisa dibilang gitu."

"Teh atau kopi?"

"Tumben."

"Free trial, mau nggak?"

Hyunjin ketawa.

"Okay, teh aja nggak usah manis-manis."

"Gue udah manis ye kan?"

"Apaan dah, gue nggak suka teh manis kali."

Jeongin pura-pura cemberut.

"Jangan cemberut dong, nanti pulsa sama kartu perdananya gak laku loh."

"Lah iya, utang goban Lo belum Lo bayar."

"Oh ya? Bentar-bentar."

Hyunjin jalan ke kamarnya, lalu teriak. "Dek, cucian gue mana?"

"Ada di halaman belakang, lagi berjemur biar eksotis," kata Jeongin sambil menyodorkan es teh. "Sori ya barang-barang Lo nggak gue rapikan, takut Lo makin kesusahan kalau dirapikan."

"Nggak salah."

"Apanya?"

"Gue milih Lo jadi calon istri."

"Gombal mulu, jalan-jalan dong."

"Kemana? Tapi gak bisa beli yang mahal-mahal ya?"

"Iya, tanggal segini, tanggal-tanggal bayar tagihan."

"Kok pengertian sih..."

Hyunjin letakkan tehnya di nakas. Dia pegang kedua pipi Jeongin, lalu dihujani kecupan diseluruh wajah.

"Pengen kemana?"

"Car free day besok. Pingin beli mie lidi di sana."

"Just it? Mie lidi? *Nani?!"
*(Jepang : Apa)

"Iyaaaa... Pengen banget, sekarang aja udah ngiler."

"Pingin banget? Jajan ke SD sekitar sini kalau mau."

"Gue bukan SD sini."

"Nih alumninya."

"Oke, ayooo! Car free day-nya batal ya."

"Lah kenapa?"

"Kan udah dapat mie lidi."

"Dilanjut aja rencananya gapapa, besok beli yang lain di sana."

Jeongin menatap Hyunjin sedikit err... Nakal?

"Besok di rumah aja—

















—bikin nephew buat Jisung dan Lia."

"Je..." Muka Hyunjin menggelap. "Domba jangan main-main sama predator."

"Bercanda!!!!!"

Jeongin kapok bercandain Hyunjin, karena endingnya bakalan bikin dia capek.

Hyunjin good kisser bikin dia kualahan.

Padahal, sebelum Jeongin tahu siapa Hyunjin sebenarnya.

Jeongin labeli Hyunjin sebagai anak polos yang masih abal-abal dalam hal beginian. Padahal, skill dirinya pun yang udah terasah ternyata masih terpaut jauh dengan Hyunjin.

Apa ini yang dinamakan kekuatan seorang dominan?

(2/2) Pulsa : Kartu PerdanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang