Sweet but Psycho "Identity"

942 102 54
                                    

.
.
.

"Jung Yerin! mana Jung Yerin!?"






"Iya pak saya"






"Cepat ikut aku sekarang!!"







Yerin masih terengah-engah belum sempat duduk. Manajer berkepala botak mengkilap ini tumben datang pagi, batinya. Yerin sendiri nyaris telat tadi untung saja ia bisa hadir tepat saat si Boss mencari.







"Wae?" tanya Joy dengan gerakan bibir tanpa suara.

Yerin membalas dengan mengangkat bahu tak mengerti sambil mempercepat langkah mengekor Manajer Han.






"Semoga dia baik-baik saja" gumam Joy khawatir. Sahabat sekaligus rekan kerjanya itu sering menjadi korban uring-uringan si manajer. Bukan karena tidak becus dalam bekerja, hanya saja manajer Han mungkin masih marah dengan cinta bertepuk sebelah tangan pada Yerin. Bayangkan saja pria berumur setengah abad lebih tersebut ingin menjadikan Yerin sebagai istri ketiganya. Jelaslah langsung di tolak mentah-mentah oleh Yerin.







Kini posisi Yerin seperti telur di ujung tanduk. Di satu sisi dia membutuhkan pekerjaan namun semakin hari perlakuan manajer Han semakin semena-mena. Berbeda dengan Joy yang Appanya adalah teman manajer Han, jadi dia aman tidak akan masuk incara menajer hidung belang itu.






Sekitar lima belas menit perjalanan dari kantor menuju lokasi pertemuan "Rapikan bajumu. Kita akan menghadap orang penting, jangan ada kesalahan" pinta manajer Han saat turun dari mobil.





Semerbak harum kopi menyeruak begitu mereka memasuki kafe. Salah satu pelayan mengarahkan untuk langsung naik ke lantai dua. Ke ruangan VIP.






"Selamat pagi"






"Selamat pagi manajer Han" sambut seorang pria dengan setelan jas rapi mempersilahkan duduk "Apa benar ini nona Jung Yerin?" senyumnya ramah.






"Nee..." balas Yerin kikuk.






Menurut penjelasan manajer Han tadi, orang yang akan mereka temui adalah jajaran komisaris tinggi. Perusahan mereka adalah perusahaan yang bergerak dalam real estate terkemuka di pusat kota. Ada rumor jika Presiden Direktur akan melimpahkan kekuasaan pada pemilik yang baru.






Pria berjas membuka pembicaraan "Saya kira manajer Han sudah dengar jika perusahaan telah mempunyai pemimpin yang baru,"






Manajer Han memasang senyum sumringa. Berita itu memang benar adanya. Makin tinggi manajer mengangkat dagu. Merasa terbang di atas awan. Undangan pribadi untuknya cukup menjadi bukti jika mungkin akan ada kenaikan pangkat . Lain halnya dengan Yerin yang sama sekali tidak paham untuk apa dirinya ikut serta hadir.







"dan maksud saya mengundang anda kemari hanya untuk mengantar nona Yerin"





"ye? Maaf?"






Seru manajer dan Yerin hampir bersamaan, maksudnya?"







"Jadi begini-"







Cklek~

Seseorang masuk ke dalam ruangan memotong pembicaraan. Pria berjas tadi urung melanjutkan kalimatnya. Dia malah gelagapan, berdiri lalu membungkuk melihat siapa orang yang datang. Tak lama di susul manajer Han.






Gfriend FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang