pagi pun tiba, Gio mulai sadar dari mabuk nya semalam ia mulai membuka kelopak mata nya dan melihat sekelilingnya yang berbeda, seperti bukan kamar miliknya. ia pun mulai duduk sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing akibat minuman sialan yang semalam ia minum, Dela pun masuk ke kamar itu dengan membawa teh hangat untuk Gio.
"diminum dulu Gi, masih pusing ya?"tanya Dela sambil duduk di sebalah Gio.
"lumayan Del, sorry ya" ucap Gio yang mulai menidurkan kepalanya di paha Dela, dan dengan reflek Dela mengelus kepala Gio.
"makasih lu udah bawa gua kesini, gua gak tau lagi kalau misalkan gua balik dengan keadaan mabuk, pasti bokap marah banget"ucap Gio yang merasa nyaman tidur diposisi seperti itu."
"sama-sama Gi, oh iya ini kan hari minggu lu bisa anter gua ke mall gak ada sesuatu yang pengen gua beli"ucap Dela dengan masih mengelus rambut hitam Gio.
"boleh, gua juga lagi males gereja, dan males ketemu Reta"ucap Gio yang masih kesal dengan sikap Retta kemarin.
"seengak nya lu kasih dia kabar lah Gi, atau gak kasih kabar ke orangtua lu. pasti mereka khawatir banget itu" ucap Dela.
"gak usah lah. Nanti setelah gua anterin lu, gua langsung balik kok"jawab Gio yang mulai mendudukan tubuh nya dan meminum teh yang dibuat Dela.
"manis, kaya yang buat"ucap Gio sambil menatap Dela dengan lekat dengan teh yang masih ada di tangan nya.
Dela hanya tersenyum, dan pergi keluar untuk bersiap-siap pergi ke mall yang akan ia tuju berama Gio.
"kenapa sama hati lu Gi, inget lu punya Retta"batin Gio.
"gua akan buat lu jatuh hati ke gua Gi" batin Dela
di gereja....
Retta telah tiba di gereja dengan membawa mobil nya sendiri, ya kali ini ia ke gereja hanya sendiri mama papa nya sedang kerja diluar kota, teman-temannya berbeda gereja dengannya. Gio? Retta sampai sekarang masih belum tau kabarnya bagaimana, handphone nya Gio pun tidak aktif untuk dihubungi.
"Gio mana Ret, tumben kalian gak berangkat bareng?" tanya Abraham kepada Retta yang sedang menyiapkan pujian, karena sekarang jadwal iya mengajar anak sekolah minggu.
"gua juga gak tau dia dimana mungkin lagi ada acara keluarga"ujar Retta.
beberapa jam kemudian Retta telah selesai mengajar anak sekolah minggu, ia pun langsung pamit dengan temannya. Dan sekarang Retta sedang berjalan menuju suatu mall terkenal di Jakarta, karena ia ingin membeli suatu novel keluaran terbaru.
"Gi kamu dimana sih masa kamu gak kasih kabar ke aku" batin Retta.
setelah Retta membeli novel yang ia cari ia langsung pergi kesuatu tempat cafe. Retta pun mencari tempat duduk di dekat jendela cafe tersebut. Ketika ia melihat ke arah luar ia seperti melihat Gio bersama seorang perempuan yang Retta seperti mengenal perempuan itu.
"itu kaya Gio, sama siapa ya tapi itu kaya Dela" ucap Retta sambil berjalan mengahampiri Gio.
Retta mengurungkan langkah nya, ketika melihat Gio merangkul gadis itu sambil tertawa lepas, Retta hanya diam sambil menahan air mata yang ingin jatuh dari mata nya. Yang membuat Retta kaget lagi ketika melihat Gio membeli rokok yang setau Retta Gio tidak pernah merokok. Retta pun langsung mengahampiri mereka yang sedang berjalan keluar mall tersebut dengan cepat Retta membayar kopi yang ia pesan dan langsung lari mengejar mereka. Ketika tiba di parkiran mobil, Retta langsung melihat Gio yang sedang menyalakan rokok tersebut yang akan siap untuk di hisap oleh Gio.
"lu bodoh apa gimana sih!"bentak Retta yang langsung mengambil rokok tersebut dan menginjek nya dengan sepatu miliknya.
"Ret...ta kamu ngapain disini?" tanya Gio yang sangat keget melihat Retta dan dengan reflek ia langsung memasuki rokok nya di saku celana nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JERCLA
Teen FictionSedang Revisi Besar-besaran!!! Pasangan yang dari Tuhan itu membawa hal yang positif untuk kita, dan pasangan yang dari Tuhan itu membuat kita menjadi semakin dekat denganNya. . . Inilah kisah Claretta yang memiliki seorang kekasih yang baik hati da...