2. COLD GIRL

433 27 0
                                    

"semua orang punya caranya masing-masing menyelesaikan masalah. Dan musik adalah cara gue menyelesaikan masalah gue"

~Alea Sagitri Wijaya

.
.
.

Alea membanting tasnya ke sembarang arah. Entah mengapa setiap berada di rumah ia selalu merasa tidak nyaman. Rumah, tempat yang seharusnya membuatnya nyaman justru sangat tidak ingin berada di rumah.

Ia benar-benar lelah dengan hidupnya. Tidak ada yang peduli padanya. Ia merindukan sosok seorang kakak laki-laki yang dulu selalu membuatnya merasa diperhatikan dan disayangi. Satu-satunya orang yang tulus menyayangi Alea. Alea melangkah menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Sekarang Alea tengah berada di balkon kamarnya. Angin berhembus membelai pipinya dengan lembut menciptakan ketenangan sendiri bagi Alea.

"Gue kangen lo kak? Lo lagi apa? Lo kangen gak sama gue?"lirihnya.

Buliran air mengalir di pipi Alea. Hal yang sangat menyiksa batinnya. Pikirannya melayang pada kejadian tujuh tahun lalu dimana ia kehilangan kakaknya untuk selamanya.

Alea menangis ketakutan. Dipikirannya hanya terbayang kematian. Ia tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengan keluarganya, dengan teman-temannya.

Ada beberapa orang pria berbadan tegap di luar. Tangannya terikat dan mulutnya ditutup dengan kain.

Ia tidak ingat bagaimana bisa ia sampai di tempat ini. Yang dia ingat adalah sewaktu ia baru pulang les tiba-tiba beberapa orang datang dan membiusnya.

Pikirannya tak karuan. Ia memikirkan berbagai cara untuk menyelamatkan diri. Namun nihil, tidak ada satupun cara yang bisa ia lakukan sekarang.

Tiba-tiba ia mendengar suara seperti terjadi baku hantam dan menampilkan seorang laki-laki dari pintu yang kemudian berlari mendekati Alea.

Ia takut, namun ketika matanya menangkap sosok kakaknya ia sangat senang. Mereka berlari dari tempat itu. Namun mereka diikuti oleh beberapa dari orang yang berbadan tegap itu.

Mereka berlari sudah cukup jauh, namun orang-orang itu tidak berhenti juga mengejar mereka. Hingga terdengar sebuah letusan pistol yang membuat Alea terkejut.

Ia merasa tangannya berat. Ia berbalik mendapati kakaknya tersungkur. Tangis tak hentinya mengalir dari pipi Alea melihat Kakak yang selalu sda untuknya kini tersungkur tidak berdaya di jalanan sepi ini.

Tak lama setelah itu, beberapa mobil polisi dan ambulan datang. Mereka melesat ke rumah sakit terdekat.

Alea dengan perasaan tak karuan memegang erat tangan kakaknya.
'jangan tinggalin gue kak. Gue butuh lo' batinnya.

Ia sangat terpukul. Ia menyalahkan dirinya sendiri terhadap kejadian yang menimpa kakaknya. Seharusnya dia yang ada di posisi itu, bukan kakak tersayangnya itu.

Beberapa menit berlangsung, dokter keluar dan meminta Alea masuk. Alea memegang tangan kakaknya dengan erat. Sejenak ia tersenyum melihat kakaknya yang sudah sadarkan diri.

"Jaga diri lo baik-baik dek, jangan nakal. Jadi kebanggaan buat gue. Satu lagi jangan lupain gue meskipun nanti gue pergi" ucap kakaknya.

"Lo ngomong apa sih kak, lo harus bertahan buat gue. Lo harus selalu ada buat jaga gue. Seharusnya gue yang ada di posisi elu kak" isak Alea.

"Tuhan udah manggil gue Alea, tugas gue buat ngelindungi lu udah selesai, Alea kakak sayang kamu"ucap sang kakak sambil menutup matanya untuk selama-lamanya.

COLD GIRL AND COOL BOY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang