15. Sebuah Kesalah pahaman

167 15 1
                                    

"jangan pernah berfikir keluargamu tak menyayangimu. Kalau kau ditegur, artinya kau salah!"
.
.
.

Sekarang adalah hari minggu. Alea dan Dira mamanya sekarang tengah asik duduk di rumah. Makin hari mereka makin akrab saja. Dira lebih sering meluangkan waktunya bersama Alea.

Ia tak ingin Aleanya hilang lagi. Itu adalah mimpi buruk baginya. Apapun akan ia lakukan demi kebahagiaan Alea. Apalagi Alea sekarang bukan anak kecil lagi, ia sudah remaja.

"Lea, kamu mau liburan gak?"tanya Dira.

"mauuuu!!!"sahut Alea kegirangan.

" ya udah kamu siap-siap gih. Mama juga mau siap-siap nih"ucap mamanya.

"sip bu boss"ucap Alea kemudian menuju ke kamarnya untuk packing.

Alea mengemas semua pakaiannya dan memasukkannya ke dalam koper. Ia kembali ke bawah dan menunggu mamanya.

Setelah Dira selesai mereka pun berangkat menuju villa di puncak.

Dulu sewaktu kecil, Dira sering sekali mengajak Alea ke sini bersama Liam dan papanya. Keluarga kecil yang begitu harmonis.

Namun, semua berubah semenjak kejadian kelam itu. Kejadian dimana Alea disekap dan disandera oleh saingan perusahaan papanya. Kejadian yang juga merenggut nyawa Liam.

Tepat sebulan setelah kepergian Liam, Bram wijaya selaku ayah Alea terkena serangan jantung dan meninggal. Kondisi itulah yang membuat Alea dan mamanya pindah dan memutuskan untuk tidak mengunjungi makam keduanya, karena Alea sempat trauma begitu mendalam.

Kali ini Alea sedikit sedih mengingat kejadian itu. Namun, ia tak boleh memperlihatkannya kepada Dira karena tak mau Dira ikut sedih.

Ia berusaha untuk mengubur kenangan pahit itu, dan memulai hidup baru bersama mamanya.

Alea merasa sangat bersalah karena selama ini sudah bersikap buruk pada mamanya. Pada perempuan hebat di sampingnya ini. Ia merasa sangat bersalah karena sudah mengabaikannya selama ini.

Ia berterima kasih pada tuhan karena telah menyadarkannya secepat mungkin, menyadarkannya sebelum semuanya terlambat, sebelum Alea kehilangan Dira selamanya.

~

Mereka sampai di villa puncak tepat jam 7 malam. Pemandangannya sangat indah dengan danau di belakangnya kamar. Alea menghirup udara dalam-dalam, merasakan kesejukan dalam hatinya.

Ia lupa mengabari Alex karena seharian ini ia dalam perjalanan. Alea segera mengambil ponselnya kemudian membuka aplikasi berlogo hijau. Ia mengklik bar nama Alex yanh sudah dipenuhi puluhan pesan yang belum dibaca.

Alea Sagitri:
Malam❤

Alex hanya membaca pesan Alea tanpa membalasnya. Alea terkekeh melihat kelakuan Alex yang lucu menurut nya.

Alea Sagitri:
Maaf, tadi aku diperjalanan ga sempat liat hp.

Alex masih tak membalasnya, tapi kali ini ia juga tak membacanya.

Alea sagitri:
Yakin mau marah? Yaudah deh. Good night.

Alex Jonathan:
Eh jangan tidur dulu. Enak aja main tinggalin. Ga sayang apa sama pacar?

Alea Sagitri:
Ya habisnya kamu ga balas sih.

Alex Jonathan:
Makanya jangan bikin kesel.

COLD GIRL AND COOL BOY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang