6. HELLO STRANGER

280 13 0
                                    

"aku tidak mengenalmu. Tapi entah mengapa aku sangat ingin tau semua tentangmu"

~Your stranger~

"Ahahaha ternyata gara-gara itu lo kesal? Lea, Lea. Gue jadi pengen tau siapa sih yang berani bikin sahabat gue yang satu ini bete" ejek Dea.

"Lo malah ngetawain gue. Bukannya bantuin malah ketawa" ucap Alea kesal.

"Ahaha ups. Sorry. Kelepasan ketawa gue nya" ejek Dea lagi.

"Gue rasa sih orang ini pengen nyari gara-gara sama lo Ya" ucap Ara mulai serius.

"Gue rasa sih juga gitu. Tapi tujuannya apa coba?"jawab Alea.

"Ga tau deh kalo itu"ucap Ara sambil nyengir tak berdosa.

Di sela percakapan tiga sahabat itu, ponsel Alea berdering lagi. Dan memunculkan nomor strangernya itu.

"Nah kan dia nelvon lagi" Alea bersuara.

"Coba angkat terus loudspeaker in" ucap Ara.

Alea menggeser tombol hijau di layar ponselnya itu.

"Lo mau apa lagi? Lo udah puas bikin gue telat? Untung kelas gue lagi free" sembur Alea.

"Slow honey. Maaf tadi lupa kalo harus jemput kamu" ucap orang itu.

" Terserah lo deh"

"Ketemuan yuk. Aku tunggu di taman belakang"

Alea menahan panggilannya. Ia memberi isyarat kepada teman-temannya. Dan teman-temannya mengajukan jempol tanda setuju.

"Yaudah. Gue otw" sahut Alea sambil berjalan menuju taman belakang.

"Gue duluan"ucapnya sembari meninggalkan teman-temannya.

Alea terus berjalan sembari melihat-lihat taman belakang sekolah. Taman yang cukup luas itu dipenuhi bunga-bunga yang sangat indah. Ia tidak pernah tau bahwa ada pemandangan yang begitu asri di sekolahnya.

Begitu sampai di belakang, Alea tidak melihat siapapun di sana. Alea duduk di bangku yang ada di sana sambil menunggu sang misterius.

Matanya menjelajahi taman belakang yang menawan hatinya. Seekor kupu-kupu terbang ke arahnya dan hinggap di rambutnya.

Alea tersentuh dengan keadaan itu. Ia sangat senang, ia sangat tertawan. Ia tak ingin pergi dari sana.

Sudah lima belas menit Alea memandangi taman ini. Rasa bosan mulai menggerayangi kepalanya.

Ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah waktunya istirahat namun sang misterius tak kunjung datang.

Ia menelpon sang misterius namun ponselnya tidak aktif. Alea gusar, ia meninggalkan tempat itu dengan sangat marah. Ia memblok nomor sang stranger.

Alea merasa sangat dipermainkan. Tak seharusnya ia penasaran dengan orang itu. Ia merasa sangat bodoh.

Sesampainya di kelas, Alea mengambil tasnya dan pergi keluar kelas. Ia butuh waktu untuk menenangkan pikirannya.

Teman-temannya seakan sudah paham dengan keadaan Alea itu. Mereka tidak ingin mengusik Alea.

Alea menjalankan mobilnya kesebuah kafe bernuansa klasik. Ia berjalan menuju barista yang tengah meracik kopi. Ia mengambil sebuah kain yang kemudian ia lilitkan ke pinggangnya.

"Eh Alea pagi-pagi kok udah ke sini? Ga sekolah?" Ucap seorang barista yang memang akrab dengan Alea.

"Lagi bete banget gue" ucapnya.

COLD GIRL AND COOL BOY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang