25. Epilog

314 16 0
                                    

"kadang untuk mendapatkan sesuatu kita harus mengorbankan sesuatu yang lain"

Ara Queen❤

.
.
.


Sudah lima tahun semenjak pertunangan Alea dan Alex. Kondisi mama Alea pun perlahan-lahan makin memburuk. Di sinilah Alea, Alex, dan Bram. Menanti suatu harapan bahwa mata Dira akan kembali membuka dan bibirnya akan kembali tersenyum untuk mereka semua.

Sudah satu tahun Dira terbaring di ranjang ruangan serba putih tanpa ada kepastian yang dapat menghibur hati mereka semua. Dokter yang menanganinya pun terlihat sudah pasrah.

Alea masih menangis sesegukan, berharap mama tercintanya akan membuka mata untuknya. Namun, ia ditarik paksa oleh Alex dan Bram ketika dokter hendak memisahkannya dengan mamanya dengan pembatas kain putih untuk selama-lamanya.

Alex membawa Alea ke pelukannya memberikan ketenangan pada gadis dua puluh empat tahun itu.

Terlalu sebentar waktu kita habiskan bersama...
Kini tuhan telah memanggilmu kembali ke sisinya...
Meski seluruh jiwa dan ragaku tidak sanggup...
Akan ku lalui ini dengan jantung yang berdegup...
Kau pergi tanpa meninggalkan secercah kata..
Membuatku terbuai dalam duka..
Aku pernah menjadi anak manja..
Kemudian berubah menjadi anak yang bebal..
Yang membuatmu tak berhenti menderaikan air mata...

Kini, di pintu pusara ini aku mengantarmu...
Menuju tempat peristirahatanmu menuju nirwana..
Maafkan aku yang sudah membuat sisa hidupmu menjadi tak berwarna..
Sungguh aku sangat menyayangimu..

~~~

Setelah pulang dari pemakaman, Alea memutuskan untuk menyendiri. Ia masih tidak percaya bahwa kisahnya dan mamanya akan berakhir seperti ini.

Jika saja ia tahu semua ini akan terjadi, ia tak kan pernah menyakiti hati mamanya.

Andai saja semua uangnya dapat dibelikan pada mesin waktu. Berapapun harganya pasti akan ia keluarkan. Namun, penyesalan kembali hanyalah penyesalan. Semua kata sudah terlambat untuk dijadikan nyata.

Alex tidak kuasa melihat Alea begitu terpuruk dalam kesedihan. Ia berjanji akan membahagiakan Alea. Perempuan yang sudah menyembuhkan hatinya seutuhnya.

Kini mereka sudah berusia dua puluh empat tahun. Alex sudah meneruskan perusahaan papanya, begitupun Alea.

Kini hanya tinggal menunggu Alea pulih. Setelah itu, Alex berjanji akan menikahi Alea sesegera mungkin.

Alex membawa masuk piring yang sedari tadi ia pegang. Ia menciumi puncak kepala Alea cukup lama. Memberikan kekuatan untuk Alea.

"Kamu makan dulu ya. Mama kamu akan sedih kalau ngelihat kamu seperti ini"ucap Alex.

Alea tidak merespon. Ia hanya menatap nanar ke depan. Ada sesuatu yang menyiksa hati Alex melihat kondisi Alea seperti ini. Ia memutuskan untuk meletakkan piring tadi kemudian membawa Alea ke pelukannya.

"Kalau kamu mau nangis, nangis aja"ucap Alex.

Seketika itu juga Alea menumpahkan semua tangisnya dalam pelukan Alex.

"Aku gagal jadi anak yang hebat untuk mama Lex"ucap Alea sambil sesenggukan.

"Udah kamu jangan bilang gitu. Kamu udah berusaha yang terbaik sayang"ucap Alex kemudian kembali mengecup perlahan puncak kepala Alea.

Jantung Alea berdesir mendengar Alex memanggil sayang dirinya. Selama lima tahun mereka berpacaran, baru kali ini Alex memanggilnya begitu.

Seakan sesuatu menggelitik hatinya, membuat kupu-kupu beterbangan di dalam perutnya. Pipinya bersemu dapat disaksikan oleh Alex.

Ia menyembunyikan wajahnya dalam dada bidang milik Alex.

"Sekarang makan ya",ucap Alex.

Alex kemudian menyuapi Alea disambut baik oleh Alea. Memang ia tengah kelaparan karena sudah dua hari ia tidak makan.

"Makasih ya Lex, sudah ada buat aku kapanpun aku butuh kamu"ucap Alea kemudian memeluk Alex.

"Ga usah berterima kasih. Itu udah tugas aku"balas Alex memeluk Alea.

Kok author jadi baper ya 😭








------









Hari itupun tiba. Alea dengan degup jantungnya yang tak karuan memandang dirinya di depan cermin.

Hari ini ia akan mewujudkan semua mimpinya untuk hidup bersama Alex, orang yang selama ini mendampinginya. Memang bukan orang pertama dalam hatinya, namun ia berjanji Alex adalah orang terakhir yang akan mengisi ruang di hatinya.

"Lea Ayo"ucap Darma, pamannya.

Darma adalah adik dari ayahnya sekaligus orang yang akan mengantarkannya hari ini.

Alea menggandeng tangan Darma dan berjalan menuju karpet merah yang terbentang indah bersama ribuan bunga yang telah disusun sedemikian rupa.

Ratusan undangan terpana melihat kecantikan wajah Alea yang dibalut gaun putih menambah anggun dirinya.

Begitu pula dengan Alex. Ia merasa telah jatuh cinta untuk kedua kalinya pada Alea. Di panggung pelaminan, tepat di depan semua orang ia menanti kekasihnya ini akan mendampinginya duduk di pelaminan.

Semua mata tertuju pada mereka berdua setelah Alea sampai di depan. Kini Alex yang merasa degup jantungnya tak karuan. Ia tak akan mengecewakan Alea. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dalam ucapan akad pertama ia akan berhasil.

Penghulu mulai membimbing pamannya membacakan akad. Kemudian Alex menarik dalam nafasnya,

"Saya terima nikah dan kawinnya Alea Sagitri Wijaya binti Armand wijaya dengan mas kawin cincin berlian 30 karat dibayar tunai"

Akhirnya ia berhasil mengucapkan akad dalam satu tarikan nafas seperti janjinya. Kemudian ia melirik sebentar pada Alea yang ikut lega.

Alex mengecup kening Alea, kemudian Alea menciumi punggung tangan Alex, orang yang akan bertanggung jawab terhadap hidupnya ke depannya.

"Aku yakin mama, papa, dan kak Liam ikut bahagia sekarang"

TAMAT
.

.

Sebelumnya aku mau berterima kasih buat reader aku. Meskipun sider ya gapapa lah. Maaf kalau endingnya seperti ini😄

Maklumlah aku masih amatiran.punya reader lebih dari 1k aja aku ga nyangka.
Sekali lagi makasih yaa.

Jangan lupa juga singgah di cerita baru aku

Cek profil judulnya
"My DiAry"

Happy reading❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COLD GIRL AND COOL BOY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang