11. New Person (2)

228 18 0
                                    

"aku tidak menyesali patah hati yang terjadi. Hanya saja, aku tak bisa mengizinkanmu kembali. Karena hatiku telah di isi oleh lembaran baru yang bukan dirimu lagi"

~Alea Sagitri Wijaya~

.
.
.
.

Alea tersadar dari lamunannya. Ia masih tak percaya Alex berkata seperti itu. Apa sebenarnya yang ada di pikirannya? Apakah Alex benar-benar menyukainya? Ia tidak dapat mempercayai itu.

Alex bangkit dan menarik tangan Alea kembali ke dalam panti. Mereka berjalan dan memasuki sebuah ruangan.

Seorang wanita paruh baya tampak tersenyum ke arah mereka berdua. Alex dan Alea mendekat dan menyalimi tangan wanita itu.

"Siapa ini Lex?"tanya wanita itu ramah.

"Teman Alex bunda, namanya Alea"ucap Alex.

Alea menyalimi tangan wanita yang dipanggil bunda oleh Alex tadi. "Alea bunda"ucapnya.

"Bunda Halimah, bundanya Alex selama di sini"ucap bunda Halimah dengan senyum yang sangat manis.
"Cantik ya Lex. Kenapa ga sekalian dijadiin pacar?"goda bunda Halimah.

"Rencananya sih, Alex mau jadiin dia pacar, Tapi di hatinya masih ada orang lain"jawab Alex sambil sesekali melirik Alea.

Alea terkejut mendengar percakapan dua orang ibu dan anak angkat ini. Mengapa namanya dibawa-bawa? Dan apa maksud Alex barusan?apa mungkin Alex hanya berniat membuat Alea baper saja?

"Hahaha jadi kamu cemburu Lex?"tanya bunda.
"Nak Alea, Alex ini tipe laki-laki yang tidak sembarang cemburu"ucapnya lagi.

"Hehe ya bunda"ucap Alea cengengesan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tentu saja tidak gatal.

"Bunda kita pamit dulu ya. Takut nanti bundanya Alea nyariin"pamit Alex.

"Ya udah, sering-sering ke sini ya nak Alea"ucap bunda Halimah.

"Oke sip bunda"ucap Alea sambil membuat posisi hormat.

Keduanya kemudian berjalan menuju pintu depan. Anak-anak yang tadi menonton Alea dan Alex bermain alat musik pun berhamburan memeluk Alea.

"Kak Alea sering-sering ke sini ya"ucap salah seorang diantaranya sambil menangis.

Alea mengecup pipi bocah kecil itu, "kakak bakal ke sini lagi kalau kamu ga nangis"ucap Alea.

Anak yang tadi memeluk Alea sambil menangis pun kini tersenyum. Alea merasa sangat bahagia berada di sini. Ia merasa punya dunia yang berbeda. Dunia yang setidaknya lebih berarti untuk dinikmati.

Alea menatap Alex sekilas tanpa diketahui kemudian tersenyum. Perasaan Alea sangat bahagia. Ia tak ingin suasana ini berakhir.

Mereka berjalan menuju mobil yang terparkir tepat di depan halaman panti. Alex melajukan mobilnya dan meninggalkan pekarangan panti.

Di tengah perjalanan, terlihat Alex sama sekali tidak merasa bersalah mengenai kata-katanya pada bunda Halimah tadi. Alea pun enggan membahas itu. Ia tak ingin Alex jadi besar kepala dan menertawainya lagi.

Alea melirik laki-laki di sebelahnya. Entah mengapa perasaan tentram pun hadir di hati Alea. Hati yang selama ini beku oleh satu nama, menolak puluhan nama masuk dan mengambil tempat di sana, kini tanpa permisi di isi oleh seseorang seperti Alex.

Bukan hanya parasnya saja yang elok, hatinya juga. Alea merasa hatinya perlahan mulai terbuka untuk Alex. Setelah perhatian yang diberikan Alex, salahkah Alea kini menaruh hati padanya?

COLD GIRL AND COOL BOY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang