21. Remuk

160 14 0
                                    

"ada yang patah tapi bukan kayu"

.

.
.

.

Alea dan Dea menyusul Ara menuju kantin. Alea masih dengan hati bingungnya tak mengerti dengan segala hal yang terjadi.

Apa sebenarnya yang ia lewatkan kemaren? Sungguh, rasa ingin tahunya kini sudah mencapai level maksimum.

Mereka bertiga memesan bakso dan jus jeruk. Selera mereka bertiga memang selalu sama baik itu dalam hal pakaian, makanan, warna, maupun laki-laki. Untungnya saja tidak berebut.

Kembali pada Alea yang masih penasaran. Selagi makan, Alea terus-menerus memikirkan perkataan Ara tadi. Mengapa ia begitu kasar dan mengatakan bahwa Bella adalah jalang?

Dengan segenap keberanian,Alea mencoba membuka obrolan.

"Guys, apa yang gue lewatin satu hari yang lalu?"ucapnya.

Kedua sahabatnya tampak ragu untuk bercerita.

"Jawab donk. Jangan diam begini!"ucap Alea dengan nada yang mulai tinggi.

"Lo yakin mau dengar?"tanya Ara dibalas anggukan oleh Alea.

"Kita mau lo kuatin hati lo sebelum mendengar cerita ini"lanjut Ara.

Entah mengapa Alea seakan tak sanggup mendengar penjelasan Ara. Tapi rasa penasaran membuatnya mempersiapkan hatinya seperti apa yang Ara katakan.

Ara menarik nafas dalam kemudian mulai bercerita.
"Kemaren semua orang ngeliat Bella meluk Alex"ucap Ara dengan nada ragu.

Ada yang patah, tapi bukan kayu. Iya, apalagi kalau bukan hati Alea. Entah mengapa mendengarnya membuat hatinya serasa dipatahkan.

Sekuat apapun ia mencoba untuk tegar namun air mata kembali lolos menuju pipinya yang sedikit chubby.

Alea berlari menuju toilet dengan hati yang kacau balau. Ia tak kuasa menahan rasa cemburu dan cemasnya.

Sebelum sampai di toilet, lengannya dicegat oleh sebuah tangan.
"Yaya kamu kenapa?"ucap orang itu sambil memeluk Alea.

Alea yang lemah pun hanya pasrah. Ia memang butuh sandaran saat ini. Meski ia tahu bahwa orang yang memeluknya kini adalah orang yang mematahkan hatinya berkali-kali sewaktu dulu.

Rendi membawa Alea menuju UKS. Ia memberikan segelas air putih pada Alea dan diterima oleh Alea.

"Kamu kenapa?"ucap Rendi.

"Gapapa kok kak"ucapnya sambil sesegukan.

=========>

Alex menyusul Alea yang terlihat berlari sambil sesegukan. Ia seakan tahu apa yang terjadi pada Alea. Ini semua salah paham, pikirnya.

Kaki kecil itu berlari dengan cukup cepat kali ini. Sejenak Alex kehilangan jejak Alea. Namun, ia melihat punggung perempuan yang dia sayangi.

Hatinya merasa remuk dan seolah ditacapkan pisau tajam kala melihat Alea tengah bersama dengan orang yang tak ingin Alex lihat bersama Alea.

Siapa lagi kalau bukan Rendi. Laki-laki yang kapan saja bisa mengambil Alea darinya karena ia tahu Alea belum benar-benar melupakan Rendi.

Ia berbalik arah dan mendapati Bella berada di belakangnya. Bella menatap Alex dengan tatapan penuh arti. Namun, Alex benar-benar telah menutup hatinya untuk orang lain.

"Alex"ucap Bella sambil memegang lengan Alex.

Alex menepis kasar tangan Bella.
"Ini semua gara-gara lo. Jangan pernah deketin gue lagi. Gue jijik ngeliat lo"ucap Alex kasar kemudian meninggalkan Bella.

Bella menangis sejadi-jadinya. Mengapa Alex nya berubah? Alex yang dulu penuh perhatian dan kasih sayang padanya kini berubah seratus delapan puluh derajat.

Ternyata Alex benar-benar telah melupakannya. Telah menghapus Bella dari hidupnya. Bahkan memiliki orang baru yang memang lebih baik darinya.

Namun ia tak mau menyerah begitu saja. Bukan Bella namanya kalau tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Bagaimana pun caranya Alex akan kembali padanya. Akan kembali ke dalam pelukannya.

Ia memang pernah bertindak bodoh dengan meninggalkan Alex demi seorang fakboy yang akhirnya menyakiti hatinya.

Ia berjanji akan menebus kesalahannya pada Alex. Ia berjanji akan memperbaiki semuanya dan kembali menjadi Alex dan Bella yang dulu.

                             ⛄⛄⛄

Alea berjalan menuju halte depan gerbang sekolah. Pikirannya kacau, dan hatinya masih saja sakit.

Ia melihat Alex berjalan menyusulnya namun ia meninggalkan Alex yang masih mengejarnya.

"Leaa tunggu. Dengerin penjelasan aku dulu"ucap Alex sambil terus mengejar Alea.

Namun Alea tak jua kunjung berhenti malah semakin kuat berlari dan meninggalkan Alex.

Alex akhirnya berhenti dan memutuskan menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan Alea.

"Lex"ucap seseorang sambil menyentuh lengannya.

"Ngapain lagi lo ke sini? Gue udah bilang, jangan pernah deketin gue lagi. Gue udah ngelupain lo. Gue udah punya seseorang yang berharga buat gue. Inget itu! Lo bukan siapa-siapa lagi. Ada baiknya lo menjauh dari gue SELAMANYA!"ucap Alex dengan begitu kasar.

Bella menangis sejadi-jadinya. Apa benar ia harus merelakan Alex? Ia harus merelakan orang yang pernah mencintainya dengan tulus?

Hatinya seolah tak menerima keputusan Alex. Ia hanya ingin Aled terus bersamanya selamanya. Ia tidak rela jika Alex bahagia bersama orang lain.

Ia memang benar-benar egois mengenai Alex. Ia hanya ingin Alex menjadi miliknya lagi. Apa itu salah?

"Lex. Gue cuma pengen lo balik lagi ke gue"ucapnya pelan.

"Setelah lo ninggalin gue? Huh. Gue ga sebodoh itu Bella. Gue udah ngelupain lo. Dan gue minta banget sama lo, agar lo biarin gue bahagia. Plis banget"pinta Alex.

Kata-kata Alex seakan menampar keras Bella. Memang benar yang dikatakan Alex. Ia hanya mengganggu kebahagiaan Alex, hanya menjadi duri dalam kehidupannya.

Gimana part ini?
Komen di bawah ya??!!
Jamgan lupa bintangnya juga

COLD GIRL AND COOL BOY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang