Hari ini inti The Ritter atau biasa disebut Pandhita libur ke warung mas Gondrong, bukan tanpa alasan mereka tak kesana. Pasalnya, gerbang yang biasa mereka lewati tengah dijaga ketat oleh anak PKS.
"Kesel anjir kalah terus gue," gerutu Alvaro seraya melemparkan kartu poker.
"Makanya sih do'a dulu sebelum main," timpal Abraham.
"Yee ngga gitu juga Bra, gini nih kalo Kenan yang ngocok pasti gue dapatnya jelek," ucap Alvaro menyalahkan Kenan.
"Eh si anjrit, ya setimpal lah sama muka jelek lo," ledek Kenan.
"Heh jangan body lotion ya lo," Alvaro tak terima.
"Body shamming Al," koreksi Abrisam.
"Iya itu maksud gue," balas Alvaro.
Melihat berdebatan kecil itu membuat Axel memutar bola matanya. Axel menatap Arion dengan tatapan tanya, pasalnya Arion tengah mencengkram ponsel dengan raut wajah marah.
"Shit!"
Semua anak yang tengah beristirahat di dalam kelas terlonjak kaget kala mendengar umpatan Arion.
"Astaghfirullah. Jangan ngomong kasar bro," ucap Alvaro yang dihadiahi tatapan tajam dari Arion. Alvaro yang mendapati hadiah tak menyenangkan itu mengumpat dibalik punggung Kenan.
"Pulang sekolah SMA BHAKTI bakal kesini," geram Arion.
"Pasti mau cari gara-gara lagi tuh anak," timpal Kenan.
"Wah emang ya si Jamet ngga ada kapoknya, mainnya rame-rame," ujar Alvaro.
Axel menatap heran Alvaro yang tengah mengambil sikap kuda-kuda.
"Mau apa lo?" tanya Axel.
"Gue harus pemanasan Xel, kita harus turun tangan," jawab Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is The Most Wanted
Teen Fiction-Izinkan aku menyembuhkan luka yang bersarang di hatimu. Parasnya yang tampan selalu saja menjadi daya tarik kaum hawa maka tak heran jika banyak kaum hawa yang jatuh hati pada cowok itu. Berbeda dengan gadis bersurai coklat tua, ia sama sekali tak...