His Till We Lose [COMPLETED]

Chapter 1

[ Cerita ini berdasarkan FMV "The Lost Moonlight" yang KEREN PARAH jadi gue gemesss pengen segera bikin fanficnya. Buat yang pengen nonton fmvnya eng sub ada di youtube @NodeZero, gue saranin nonton fmv dulu baru baca ini. Tapi tentu saja plot secara keseluruhan dan endingnya is up to me. FF ini bakal drama bgt dan angst, dan dewasa pastinya, yang umurnya di bawah 17 tahun belum boleh baca jadi please sadari klo kalian masih bocah. Oya, mungkin ada yang mau translate fic ini ke bhs inggris yang baik dan benar, gue sangat welcome, tengs. ]

<><><>

"Hari ini, penerus utama Wang Group, Wang Yibo dan putri satu-satunya Sun Group, Sun Enxi akan melangsungkan pernikahan. Pernikahan yang akan menyatukan dua group besar ini menjadi salah satu pernikahan yang paling ditunggu oleh masyarakat. Seperti yang telah diketahui, Wang Yibo dan Sun Enxi sudah saling mengenal sejak...."

Sun Enxi mematikan televisi di kamarnya lalu melempar remote itu di lantai hingga hancur. Gadis 25 tahun itu menatap layar yang sudah gelap itu dengan mata merah karena telah menangis semalaman. Kemarahan juga dapat terlihat dari bagaimana dia menatap benda mati itu hingga dia melempar sembarangan benda-benda di dekatnya. Berita paling buruk yang pernah dia dengar seumur hidupnya akan terjadi dalam beberapa jam dan dia tidak bisa menolak itu. Ya, dia tidak ingin menikah dengan Wang Yibo, bukan karena dia membenci laki-laki itu, bagaimana pun mereka adalah teman sejak kecil. Gadis itu hanya membenci keadaan di mana dia tidak bisa menolak apa yang tidak dia inginkan.

Sun Enxi mencintai laki-laki lain.

Pintu kamarnya diketuk pelan sebanyak tiga kali. Gadis itu langsung menoleh pernuh amarah lalu terdengar suara perempuan yang sudah pasti adalah salah satu pelayannya.

"Nona Muda, sudah waktunya anda siap-siap"

Gadis itu tidak menjawab, malah memeluk lututnya dan kembali menangis. Suara pelayannya terdengar lagi, memberitahu hal yang sama beberapa kali sampai setelah beberapa menit, pelayan itu sepertinya telah pergi. Sun Enxi lalu turun dari tempat tidurnya, mengangkat kasur besar yang sangat berat itu untuk mengambil ponsel flip yang telah dia sembunyikan sejak satu minggu yang lalu. Menghapus air matanya, gadis itu menekan tombol satu yang langsung menghubungkannya dengan satu-satunya orang yang ada dalam kontak ponsel itu. Dia menunggu beberapa saat sampai panggilannya dijawab.

"Halo?"

Suara lembut di seberang sana langsung membuat Sun Enxi ingin kembali menangis, tetapi karena pemilik suara itu jugalah dia tidak ingin terdengar cengeng sekarang. Gadis itu menghela nafas, hendak berbicara tetapi itu mendahuluinya.

"Enxi?"

Sun Enxi yang tadi mencoba menahan tangisnya langsung terisak saat itu juga. Dia menangis karena suaranya dikenal meskipun dia belum berbicara apapun dan mereka tidak bertemu sejak satu minggu terakhir.

"Enxi? Kau baik-baik saja? Aku khawatir"

"Xiao Zhan..." Sun Enxi tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena menangis semakin kencang.