Chapter 5

8.2K 887 269
                                    

[hanya yang rajin komen yang boleh minta2 update cepet, ini gue nulis fic per chapternya minimal 5k words tiil 6k, bukan 5 6 kata doang]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[hanya yang rajin komen yang boleh minta2 update cepet, ini gue nulis fic per chapternya minimal 5k words tiil 6k, bukan 5 6 kata doang]

<><><>

"Tuan Muda Wang, kenapa anda datang kemari tanpa memberitahu saya? Anda bisa menelpon dan saya akan segera ke rumah seperti biasa" ujar dokter pria berusia awal lima puluhan itu ketika Wang Yibo tiba-tiba datang ke ruangannya. Laki-laki itu langsung berbicara tanpa menjawab dokter yang sudah berdiri menyambutnya.

"Temanku sakit, tangannya berdarah, punggungnya penuh bekas memar, beri dia obat apapaun yang bisa menghilangkan itu, bekas luka di wajahnya juga harus segera sembuh. Jangan bilang aku yang menyuruhmu, katakan saja kalian sedang melakukan pemeriksaan gratis atau semacamnya" jelas Wang Yibo cepat.

"Saya mengerti"

"Tunggu" sela Wang Yibo sebelum dokter itu menyelesaikan kalimatnya.

"Iya?"

"Jangan kau yang memeriksanya, biar dokter lain. Dia menunggu di luar, langsung seret saja kalau dia menolak"

"Baik, saya mengerti"

Dokter itupun langsung menelpon salah satu dokter lainnya dan menjelaskan apa yang telah Wang Yibo katakan padanya tadi. Tidak lama setelah itu, pintu ruangan tersebut diketuk dan laki-laki itu membukanya. Xiao Zhan berdiri di depannya dengan seorang dokter yang lebih muda berdiri di belakangnya.

"Ada...pemeriksaan gratis. Kalau kau masih lama..."

"Temui aku di sini lagi" ujar Wang Yibo cepat lalu tanpa mendengarkan apapun dari Xiao Zhan, dia kembali menutup pintu.

"Bagaimana kondisi anda akhir-akhir ini?" tanya dokter keluarganya begitu Wang Yibo telah duduk di sofa sementara dia menuangkan minum dan duduk di seberang meja di depan laki-laki itu. Karena dia sudah di sini, Wang Yibo memutuskan sebaikanya dia menceritakan masalahnya sebelum menjadi lebih parah.

"...Kenapa aku kembali susah tidur? Kadang satu malam penuh aku tidak bisa mengantuk hingga pagi"

Wang Yibo memang memiliki masalah pola tidur sejak dua tahun terakhir, tetapi obat-obatan dari dokter membantunya tetap bisa tidur dalam waktu yang sehat seperti orang-orang lainnya dan mimpi-mimpi buruk yang selalu muncul hampir tidak pernah datang. Menurut dokter, dia mengalami gangguan kecemasan dari seluruh tekanan-tekanan yang ada disekitarnya. Wang Yibo menyadari pola tidurnya terganggu sejak ayahnya membuatnya bertanggung jawab atas beberapa anak perusahaan. Itu adalah tanggung jawab yang sangat besar yang tidak bisa dia abaikan apalagi dia tolak karena cepat atau lambat, dia harus mewarisi apapun yang ayahnya miliki. Sampai sejak dia kembali ke Beijing, pola tidurnya kembali berantakan dan dia bisa tiba-tiba tidur saat siang hari ketika sedang bekerja atau ketika berada dalam mobil. Dia bahkan pernah hampir tertidur ketika menyetir beberapa hari yang lalu sehingga dia memutuskan bahwa dia tidak boleh menyetir sendirian di siang hari. Wang Yibo sudah merasa baik-baik saja selama beberapa bulan sebelum kembali ke Beijing karena dia sudah mulai terbiasa memikirkan tanggung jawab apa yang harus dia penuhi untuk ayahnya dan bisa menerima semua itu sehingga obat yang dia bisa minum sudah dia hentikan sepenuhnya atas saran dokter juga.

His Till We Lose [COMPLETED]Where stories live. Discover now