(AuthorPOV)
"(name) kau dimanaa?''
"cari aku nii chan"
Suara larian anak kecil terdengar di hutan belantara, seorang anak perempuan manis itu berlari dengan sekuat tenaganya sembari tertawa.
"hati hati (name)"
"ahahaha cari aku nii chan"
Sedangkan sang kakak hanya mengikuti adiknya dari belakang, memang bodoh kelihatannya karena (name) bersembunyi ditempat yang terlihat oleh orang.
"sudahlah aku menyerah"
"yhaaa ga seru"
"nanti di lanjutkan nanti ya, sekarang waktunya makan siang"
Giyuu menarik tangan adiknya yang tersayang ini lalu segera membawanya kembali menuju rumah.
Setelah sampai dirumah, mereka segera makan siang dengan sangat lahap, diiringi dengan senda gurau yang biasa terpancar di wajah mereka.
"niichan mau latihan di tempatnya urokodaki san?"
"ya, seperti biasanya"
"lalu disini aku sama siapa?"
"kau kan pemberani jadi bertahanlah"
"ummmm"
Setelah makan giyuu segera pergi menuju ke tempat latihannya meninggalkan sang adik di rumah sendirian karena yang kalian tau 'dia' telah meninggal setahun lalu.
Di rumah (name) hanya bisa mengelar fuuton nya dan tertidur mengistirahatkan tubuhnya.
~•~
Sepanjang jalan dia mendengar bisik bisik yang aneh, para tetangga mulai membicarakan suatu pembunuhan dan itu menurutnya sangat penting.
Giyuu mencari tau hingga dia melihat segerombolan orang yang sedih menatap mayat yang sudah hilang bagian tubuhnya.
"apa yang terjadi?!" kaget giyuu
"iblis turun gunung dan membunuh semua anak anak yang ada di desa" kata seorang pemuda
Giyu terkejut, dia pun segera kembali lagi menuju rumahnya yang terletak di kaki gunung yang jauh dari pusat desa.
Sudah setengah perjalanan yang ia tempuh dan hal itu membuat giyuu makin khawatir.
Semakin cepat langkahnya menuju rumah itu, dan akhirnya dia sampai menuju rumahnya dan melihat pintu telah terbuka.
Bercak darah dimana mana dan hal itu membuat giyuu makin khawatir, secepat mungkin dia masuk dan tak melihat ada siapa siapa.
"(name)!"
Dia mengelilingi hutan dan melihat disebuah tepi jurang ada jepit rambut milik adiknya dan bercak darah itu hanya sampai disana.
Giyuu mulai frustasi, dia tak menyangka bahwa adiknya akan pergi secepat ini.
Di wajahnya tak ada lagi senyum manis seperti biasanya yang selalu terpancar.
Tak ada lagi guyonan di pagi hari yang selalu di keluarkan oleh adiknya dan juga teriakan berisiknya pun seakan lenyap begitu saja.
"maafkan aku"
Semua memori kenangan mereka berdua pun terputar dalam memori giyuu seakan akan itu adalah pertunjukan theater berjalan.
"maafkan aku (name)"
Penyesalan giyuu terus berjalan hingga dia beranjak dewasa akibat keteledorannya saat itu.
.
.
.
.
.
.
.
Yo gaes
Jangan lupa vote dan comment!
See you next chapterNeren_04
KAMU SEDANG MEMBACA
Hashira Bulan (Kimetsu No Yaiba X Tomioka (Name)✅
FanfictionHidupku sungguh sial sekali, hidupku berubah gara gara serangan dari iblis gunung yang berpindah tempat. Sebenarnya aku ini berstatus sebagai orang mati karena ketika umurku lima tahun, aku terjatuh dari sebuah tebing akibat lari dari kejaran i...