chapter 2

15 2 0
                                    

"Bagus gak?"tanya ara dengan menggunakan senyum khasnya yang hangat

Aku masih sedikit tercengang melihat benda tersebut"itu kamu darimana?"tanyaku balik

"Lha kok balik nanya sih?"jawabnya dengan pertanyaan tapi ia menggunakan intonasi datar pada setiap kata

"Ya jawab dulu!"paksaku

"Oke"akhirnya ia menyerah dan aku menang"jadi aku nemuin ini di depan jendela rumah aku"

Sekali lagi penuturan ara kembali membuatku tercengang malah lebih tercengang dari yang sebelumnya.jadi ia mengalami hal yang sama? Bagaimana mungkin,ku pikir ini hanya terjadi padaku.sebenarnya apa yang telah terjadi?. Aku ingin sekali tau dan mencari tau tentang ini semua,tapi apa boleh buat aku saja tidak punya petunjuk apapun,andai saja aku memiliki satu petunjuk

"Hey! Aku sudah memberi taumu bukan?"suara ultrasonik level akut ara menyadarkan ku ke kenyataan"jadi apa pendapat mu?

"ya itu sangat bagus"jawabku acuh yang membuatnya mendengus kesal"hey! Apa kau belum membuka tutupnya?"tanyaku ketika aku melihat tutupnya terkunci rapat

"Menurutmu?"ya begitulah ara mahkluk langka yang suka berbelit saat berbicara membuat orang yang berbicara dengannya merasa ingin membunuhnya

"Hatiku mengatakan 'belum'"jawabku datar

"Kurasa hatimu menuntunmu kejalan yang benar"

Oke aku menyerah dengan penbicaraan ini

"Apa kau sudah berusaha untuk membukanya?"tanyaku lagi sebenarnya aku penasaran apa isi dari kotak tersebut apakah sama sepertiku atau tidak

"Menurutmu?"lagi lagi jawaban itu.yang membuatku ingin membunuh manusia aneh ini

"Bisakah kau menjawabnya saja!?"kali ini aku mungkin agak sedikit ngegas

Ia terkekeh pelan"maaf,aku tak tahan melihat ekspresi mu yang seperti singa betina itu"jawabnya masih terkekeh"ya aku memang berusaha membukanya dengan palu  agar hancur namun sia sia"ia menghela nafas sambil menimang nimang kotak tersebut

"Hmm,apa kau pernah mencobanya dengan minyak?"tanyaku sekaligus memberikan solusi

"Kau benar aku harus mencobanya,aku hampir melupakan cara itu"ia berkeliling dapur untuk mencari minyak yang sudah disimpan oleh koki setelah ketemu ia langsung mengolesinya

Dan seperti yang kuduga tutup itu meleleh seperti lilin yang dibakar dan menampakan sesuatu didalamnya

"Waaaw"ucap kami bersamaan.yap seperti perkiraanku isinya adalah sebuah batu namun batu yang ini warnanya berbeda sesuai kotaknya yang berwarna abu abu dipenuhi gliter gliter dan stempel yang ada di kotaknya bergambar bunga mawar putih yang biasa ada di pekarangan rumahnya

Tiba tiba ara meringis kesakaitan sambil memegangi lehernya yang tampak merah dan mengeluarkan sedikit cahaya sama sepertiku "arrrghh"ringisannya membuatku tak tega,dengan cepat aku menempelkan batu itu ke lehernya namun tidak berhasil

"Apa yang kau lakukan"tanyanya disela sela ringisannya

"Coba kau pegang batu ini dan tempelkan ke lehermu"ujarku gelagapan. ia menggenggamnya dan langsung menempelkan batu itu ke lehernya dan benar saja hal itu membuat lehernya seperti semula ternyata itu hanya bisa disembuhkan jika dipegang oleh pemilik aslinya.aku baru mengetahuinya

"Apa yang terjadi?"tanyanya entah pada siapa namun aku tetap menjawabnya

"Aku juga tidak tau"pandanganku masih syok karena kejadian itu bener benar mirip seperti apa yang ku alami

AxsaddirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang