Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua berawal dari banyaknya manusia yang memilih untuk mengakhiri hidup dengan terjun bebas ke laut.
Mereka bahkan tidak tahu, jika di dasar laut terdalam, terdapat kerajaan megah milik penguasa seluruh lautan yang tidak dapat dijangkau secara nalar oleh manusia.
Beberapa Minggu ini kerajaan dasar laut harus mau disibukkan dengan kehadiran pasukan dewa langit karena suatu kasus yang cukup merepotkan.
"Bagaimana tugasmu sebagai Dewa Laut, Jaebum ssi?" Suara berat itu tak sedikitpun membuat Jaebum, sang penguasa laut ketakutan. Ia dengan tenang memakan hidangan pelayan tanpa menyela sebaris kalimat menuntut dari saudaranya yang datang berkunjung.
"Kau tidak ingin mencoba makanan ini sebelum aku menyuruhmu pergi?" Begitulah lagak Jaebum sebagai kakak dari Dewa Langit, ia malah mengusir Jinyoung dengan bahasa halusnya.
Ini bukan pertama kalinya Jinyoung mendatangi Jaebum dengan kasus yang sama. Jika ditanya berapa kali, Jaebum akan menjawab tidak ingat, karena Jinyoung terlalu sering mendatanginya.
"Ini kunjungan terakhirku, sebelum pada akhirnya aku mengundang semua Dewa untuk membahas pencabutan kerja sama para Dewa dengan wilayah kekuasaanmu!" ancam Jinyoung tidak bercanda. Kalimat peringatan itu sama sekali tidak membuat Jaebum terkejut.
Jaebum masih tidak peduli, ia tetap mengunyah buah-buahan segar yang tersaji.
Jinyoung menghela napas berat, sebelum pada akhirnya ia menanggapi kalimat Jaebum. "Maaf, sebelum aku mengunjungimu, aku telah meminta pendapat para Dewa yang lain,"
Kali ini rentetan kata yang keluar dari mulut Jinyoung berhasil membuat Jaebum mengernyit ingin tahu.
"Kami bersepakat, jika kau harus turun tangan langsung untuk menjaga lautan, sebelum ada nyawa manusia tersesat di sini," jelas Jinyoung menyampaikan hasil diskusinya bersama dewa yang lain.
Wajah tegang Jaebum kembali mengendur. "Itu kan memang tugasku,"
"Untuk mengantisipasinya kau harus menjaga nyawa orang itu dengan tanganmu sendiri," lanjut Jinyoung memperjelas.
"Maksudmu? Tidak ada ceritanya, Dewa sedekat itu dengan manusia," tolak Jaebum.
"Waktuku terlalu banyak terbuang di sini, aku harus kembali," pamit Jinyoung tidak menerima protes dari Jaebum, "ingat pesanku, para Dewa yang lain akan mencabut kerja sama di antara kerajaan laut dengan kerajaan-kerajaan lain jika masalah itu kembali terjadi."
Jaebum hendak membantah, tapi Jinyoung menghilang dengan sekali kedip. Akankah mahluk-mahluk di lautan dan daratan kehilangan perlindungan dari dewa yang lain?
