Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Demeter dan Zeus mempunyai seorang anak bernama Persefone. Dewi Persefone bernama Hani. Hani memiliki paras yang sangat cantik, karena kedua orang tuanya merupakan dewa-dewi yang tinggal di puncak gunung Olympus, maka tidak heran jika mereka mempunyai putri yang sangat cantik. Airin sangat sayang pada Hani, ia tidak ingin berpisah dengan anaknya kesayangan nya itu.
Ketika remaja, kecantikan Hani semakin menarik perhatian Dewa Hades ̶ Kris. Kris pun jatuh cinta pada Hani.
Suatu ketika Hani tengah berjalan-jalan santai di kebun milik Demeter. Ia ingin memetik bunga untuk ibunya. Ia memetik banyak bunga dan dirangkai menjadi satu ikat bunga yang cantik. Sambil merangkai bunga tersebut senyum dan juga aura kebahagiaan tergambar jelas di wajah cantik Hani. Tanpa sadar ada sepasang mata tajam yang tengah menatap dirinya.
Sosok yang berada di atas kereta perang yang tengah melayang itu ̶ untuk beberapa saat tidak pernah bisa mengalihkan pandangannya pada sosok cantik itu.
Kereta perang dengan kuda hitam yang menariknya itu berjalan menembus awan, menuju langit dimana puncak gunung Olympus berada. Istana itu terlihat sangat megah. Kereta itu berhenti tepat di gerbang Olympus, yang kemudian disusul oleh sosok berambut hitam itu turun dari kereta perangnya bersama dengan Thanatos ̶ pembantu Hades.
Langkah kakinya begitu mantap dan matanya menatap tajam kearah pintu masuk itu. Pintu masuk itu terbuka ketika Thanatos membantunya. Hades masuk kedalam istana tersebut didepan sana terdapat sebuah ukiran-ukiran dan juga huruf yunani yang mungkin itu adalah sebuah kode. Sosok itu ̶ Dewa Zeus ̶ melihat nya tersenyum penuh arti dengan duduk di kursi singgasananya.
Hades menyuruh pengawal setianya untuk keluar dari ruangan itu, ia hanya ingin berbicara empat mata dengan saudaranya. "Hai, saudaraku! lama kita tidak berjumpa," ucap Kris sambil tersenyum.
Suho membalasa senyuman Kris, dan bertanya "Untuk apa kau datang kemari?".
"Sepertinya dari dahulu dirimu tidak berubah, selalu keras dan dingin," ucap Kris sambil melihat sekeliling Olympus.
Seketika nafas Suho tercekat. Matanya menatap tajam kearah saudaranya itu, namun tidak ada suatu kata yang terucap. Hanya tangannya yang mencengkeram erat pegangan tahtanya.
