Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berlin, Jerman
Seorang pria tengah duduk di kursi kebesarannya dan meletakan kedua kakinya ke atas meja dan dengan santainya ia menyesap rokoknya dan menghembuskannya ke atas terlihat dari asap putih yang keluar dari mulutnya. Saat tengah fokus melihat kepadatan kota Berlin di siang hari dari kaca besar yang menjadi pembatas di ruangannya, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu ruangannya.
KLEK!
terdengar suara pintu terbuka tampak seseorang pria yang berumur tidak jauh berbeda darinya memasuki ruangan dan menghadapnya kemudian pria tersebut membungkuk memberi hormat padanya.
"Permisi, Tuan. saya membawakan laporan terbaru tentang pemasaran produk," ucap Aetos tangan kanannya dan meletakan sebuah laporan di meja kebesaran Tuannya yang bertuliskan nama si pemilik Oh Sehun.
Aetos adalah orang kepercayaan keluarganya dia sudah mengabdi sangat lama kepada keluarganya itulah mengapa Sehun sangat mempercayainya bahkan ia sudah mengangapnya sebagai bruder. Bahkan tidak ada yang tau selain Aetos dan keluarganya bahwa Sehun adalah seorang Demigod dengan kata lain ia bukan manusia sepenuhnya.
"Letakan saja disitu, pihak kepolisian tidak mengetahuinya kan?"
"Tidak Tuan, semua aman mereka hanya mengetahui kalau perusahaan kita bergerak di bidang fashion."
"Bagus, membohongi mereka memang sangat mudah tinggal sumpal saja mulut sampah mereka dengan uang, semua akan beres," Aetos mengangguk menyetujui ucapan Tuannya "membohongi orang-orang bodoh seperti mereka membuat bisnisku berkembang pesat."
Oseh Nord merupakan perusahaan terbesar pertama di Jerman yang bergerak di bidang fashion dan keluarga Oh Sehun merupakan orang ketiga terkaya di dunia bahkan keluarganya termasuk penyumbang tetap untuk negaranya sehingga tidak ada yang berani membongkar kedok perusahaannya yang sebenarnya bukan fashion melainkan senjata ilegal.
Dengan wajah tampan bak dewa Yunani yang memang di dapat dari sang ayah membuatnya dikelilingi banyak wanita yang dengan sukarela memberikan mahkotanya.
Bahkan setiap perusahaannya mengeluarkan produk baru untuk pria tak jarang ia sendiri yang akan menjadi modelnya, hidup di kelilingi banyak kamera yang menyorotnya sudah menjadi hal yang biasa.
"Bagaimana apa sudah ada kabar tentang wanitaku?" ucapnya dengan mengambil laporan itu dan membuka lembar demi lembar dan membacanya sangat cepat.
"Hanya ini yang saya dapatkan," kata Aetos dengan meletakan foto di atas meja, dan diambilah foto tadi dengan tangan kanannya, matanya mencoba memfokuskan objek yang terdapat dalam foto tersebut sampai membuat keningnya berkerut.
