Mission

312 28 21
                                    

Cast: Krystal Jung (f(x)) as Aphrodite, Koeun (SMRookies) as Hera, Mark Lee (NCT) as Zeus, Haechan (NCT) as Eros

Genre: Fantasy, Romance, School-life

Author: day202

Aphrodite awalnya tak setuju ketika penguasa langit memintanya turun ke Bumi hanya demi sebuah misi yang menurutnya bisa dilakukan tanpa bantuan darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aphrodite awalnya tak setuju ketika penguasa langit memintanya turun ke Bumi hanya demi sebuah misi yang menurutnya bisa dilakukan tanpa bantuan darinya. Sia-sia, pikirnya begitu. Tapi mau bagaimana lagi? Dia tak punya pilihan lain selain menerima tugas itu, 'kan?

Namun satu hal yang membuatnya tidak terlalu menyesal adalah kenyataan ia terbangun di dalam tubuh seorang perempuan semampai, berambut panjang hitam berkilau, pipi kemerahan bak cherry ranum serta mata tajam yang mungkin bisa menggentarkan orang-orang dalam sekali tatap.

"Gadis ini, siapa namanya?" tanya sang dewi di depan cermin. Sedikit mengagumi figur perempuan yang tubuhnya ia pinjam sementara ini. "Dia bahkan sudah cocok jika aku bawa ke Olympus. Wajahnya seperti dewi."

Namun buru-buru dia menepuk pipinya. Berusaha kembali ke fokus awalnya untuk menjalankan misi kali ini. Yang ia perlukan sekarang adalah identitas perempuan ini serta alasan kenapa ia bisa tiba-tiba terbangun dalam tubuhnya.

Sang dewi berusaha mencari apapun yang dapat membantunya mengenal perempuan ini. Sampai kemudian, ia menemukan berkas-berkas yang berisi data diri. "Ketemu!" Ia membaca berkas itu lalu mengangguk setelah menghapal seluruh isinya dan mendapati alasan kenapa harus perempuan ini yang ia pinjam raganya. "Namanya Krystal, seorang guru bahasa asing di sekolah tempat mereka, para reinkarnasi Zeus dan Hera belajar. Cukup menarik."

***

Koeun selalu membenci cara Mark yang hampir setiap saat selalu mengganggunya. Melakukan apapun yang menurut anak itu bisa membuatnya kesal dan marah.

Memangnya, apa yang sudah dia perbuat sampai Mark harus semenyebalkan itu sih? Padahal dia sudah berusaha menjauh dari teman sekelas yang dengan sialnya, sekarang menjadi teman sebangkunya pula.

"Gue tau kalo lo yang ngambil buku tugas bahasa asing gue, 'kan?" Saking biasanya menghadapi kenakalan Mark, kurang dari 5 detikpun Koeun bisa menebak apa yang telah dilakukan teman sebangkunya itu. "Balikin, nggak!"

"Mana ada? Nuduh doang lo emang!" Satu senyum di sudut bibir Mark sebenarnya sudah mampu membuat ubun-ubun Koeun berasap saking kesalnya. Dan sesungguhnya, itu juga bisa dijadikan tanda jika memang benar, Mark yang lagi-lagi mengerjainya. "Sensi mulu kerjaannya sama gue. Padahal dari tadi gue diem doang loh."

"Nggak usah masang muka sok innocent padahal aslinya licik," salak Koeun cepat sebelum akhirnya menarik tas milik Mark. Membawanya ke atas meja dan mulai membuka satu persatu isinya.

"HEH! NGAPAIN LO BUKA-BUKA TAS GUE?"

"Diem, Mark! Gue mau nyari buku gue yang hilang."

"Dibilangin nggak ada juga, ngeyel banget!" Berikutnya, sudah terjadi adegan saling tarik menarik tas punggung milik Mark. Seisi kelas memperhatikan itu, tapi terlalu malas untuk bangun dan memisahkan mereka. Hal seperti ini sudah menjadi tontonan mereka tiap pagi. "Bukan gue yang ngambil, elah. Balikin tas gue!"

Greek Mythology Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang