Berjalan-jalan mengelilingi setiap pelosok Desa Konoha memang menyenangkan. Tapi, lagi-lagi aku menemukan masalah di perjalananku! Dia itu! Selalu saja berbuat ulah. Entah itu menjahiliku atau Chouchou, temanku.
Biarlah! Aku gak peduli. Aku hanya harus melewatinya, beres!
Bukk!
Tapi dia gak mau lepasin aku gitu aja. Dia malah sengaja buat aku nabrak dia. Aku menatapnya sinis. Tapi, tangannya mulai melingkar pingganku. Aku yang gak mau ternodai, spontan dorong dia kebelakang.
"Lu berani sama gua?!!" Tanyanya padaku dengan tatapan sinis.
"Berani lah! Emang lu itu siapa! Lu kan sama kayak gua! Sama-sama Chunin!" Jawabku sewot.
"Sama? Kemampuan lu itu masih gak ada apa-apanya. Sedangkan kemampuan gua udah di akui setara sama kemampuan seorang Jonnin!" Balasnya dengan nada sombong.
"Terus gua harus bilang 'WAUW'?" Tanyaku makin sewot.
"Lu ngajak berantem, ya!" Katanya.
Tinjunya melayang, siap menghantam diriku. Tapi, lama sesaat tak kurasakan pukulan atau semacamnya. Ku buka mataku. Perlahan terlihat seseorang berjubah hitam di depanku. Dia tengah menggenggam tangan Kawaki yang hampir menghantamku.
Buggkkk!!!
Tendangannya melempar Kawaki sampai beberapa meter di depannya. Perlahan aku mencoba melihat wajahnya. Aku mendongak keatas, karena dia jauh lebih tinggi dariku.
"Kamu baik-baik saja kan?" Tanyanya.
"Iya! Kapan Papa pulang?" Tanyaku balik.
"Baru saja. Kamu pulang, ini udah jam makan malam. Mama sudah menunggu", katanya.
"Papa mau kemana lagi?" Tanyaku lagi, saat melihatnya pergi.
Tapi dia tak menjawab.
'Mungkin masih ada urusan. Ya sudah, lah. Sekarang tinggal aku sama si brandal Kawaki! Oke, aku mau hajar dia sekarang!' Batinku.
Belum aku siap meladeninya lagi, dia melempar sebilah kunai padaku. Mungkin kunai itu sudah mengenaiku kalau Boruto tak ada.
"Cihh! Pengecut!" Ketus Boruto.
"Apa itu yang di sebut kemampuan seperti seorang Jonnin?!" Tanya Shikadai dengan tatapan santai.
"Boruto! Shikadai! Kapan kalian datang?" Aku bingung.
"Barusan", jawab Shikadai yang selalu SELOWWW....... .
"Cihhh! Kalian beraninya cuma keroyokan!" Ketus Kawaki.
"Bukan keroyokan, bodoh! Ini namanya kerjasama! Ternyata kamu gak pantas disebut sebagai 'Chunin terhebat'!" Ketus Boruto.
"Udahlah! Mending kita pulang aja sekarang. Kalo telat pulang bisa-bisa aku melanyang sampai rumah", ajak Shikadai.
"Yo!" Balasku dan Boruto, hampir bersamaan.
Alasan kenapa Shikadai bisa melanyang kalu sampai rumah telat .
Melayang kan? 😂😂😂 melayang karena Jutsu Futon dari Temari ( ibu Shikadai ).
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara❤ ✔
Teen FictionBUDAYAKAN VOTE!!! SEBELUM / SESUDAH BACA! Sebenarnya sulit untuk mengakui kalau aku punya perasaan lebih pada Boruto. Kadang aku merasa dia seperti anak kecil. Tapi, disisi lain dia memiliki kepribadian yang dewasa. Entahlah aku tak tahu tentang per...