Dua makhluk hidup yang ngikutin aku dari tadi serasa jadi Body Guards. Ternyata risih juga diikutin.
"Kenapa kalian ngikutin terus?" Tanyaku.
"Kita kan mau ketemu kak Konohamaru di tempat biasa kita kumpul", jawab Mitsuki.
"Emang ada apa sih?" Tanya Boruto.
"Huh! Dasar pelupa!" Ketusku.
"Kemarin Boruto kan gak ikut, Sarada!" Kata Mitsuki.
"Ohh iya, maaf ", aku serasa jadi orang bodoh.
Tapi, tiba-tiba Mitsuki ambruk sambil memegangi dadanya.
"Mitsuki! Kamu kenapa?!" Tanyaku dan Boruto bersamaan. Kami panik.
"Tolong bawa aku ke laboratorium Orochimaru", jawab Mitsuki, sambil menahan sakit.
Untung aja kak Konohamaru datang di waktu yang tepat. Dia langsung menggendong Mitsuki di punggungnya. Tanpa banyak bicara kami mengikuti kak Konohamaru ke laboratorium Orochimaru.
"Kak, kelihatannya kita harus lebih cepat!" Kata Boruto.
"Ya, ayo cepet!!!" Kak Konohamaru menambah kecepatan. ( ehh... kok kayak motor, ya? 😂).
Aku melihat raut gelisah di wajah Boruto. Wajar saja kalau dia begitu. Mitsuki jadi sering seperti ini karena sempat menyelamatkan Boruto tempo hari. Mungkin Boruto merasa bersalah akan itu. Tapi, ketika dia minta maaf Mitsuki sudah bilang kalau itu bukan salah Boruto. Mitsuki hanya bilang 'kamu adalah matahariku' , sambil tersenyum manis. Jujur saja mereka itu bagai matahari dan bulan.
(Author : mereka GAY juga ternyata :v 😂).
Kalau di lihat Boruto manis juga.
"Sarada!" Panggil Boruto.
"Ehh...iya", lamunanku buyar.
"Kenapa liatin aku terus?" Tanya Boruto.
"Gak papa kok", jawabku asal.
Gak sadar dari tadi terus liatin tuh anak.
Akhirnya sampai juga di depan laboratorium Orochimaru.
"Kalian tunggu di luar aja. Biar kakak sama Mitsuki yang masuk", perintah kak Konohamaru.
"Oke!" Balas kami bersamaan.
Diam. Untuk beberapa saat kami hanya diam. Sampai Boruto melihat suatu hal yang aneh.
"Sarada, matamu?" Tanyanya, sambil menunjuk wajahku.
"Kenapa? Mataku kenapa?" Aku panik.
"Matamu bagus", jawab Boruto.
"Ihhh... dasar bikin panik aja!" Kataku sambil memukul lengannya.
"Sakit!" Erangnya.
"Rasain tuh!" Ketusku.
Disitu aku merasa agak canggung. Tapi, otakku berpikir 'kenapa harus canggung?'. Lagian kita kan cuma temen. Temen!
Gak ada orang lain yang buat aku canggung kecuali Papa. Waktu pertama kali ada perayaan hari libur baru 'Hari Ayah dan Anak ', aku merasa canggung. Karena aku jarang deket sama Papa. Dia dingin orangnya.
"Sarada! Jangan melamun terus dong! Kena Genjutsu baru tau!" Ketus Boruto."Apa sih! Ganggu!" Balasku ketus.
"Ngomong-ngomong kapan Papa kamu pergi lagi?" Tanya Boruto.
"Besok. Kenapa emang?" Tanyaku balik.
"Besok!! Bahkan dia belum ada waktu buat aku latihan sama Papamu selama dua hari ini!" Kata Boruto kaget.
"Gak masalah. Kita bisa latihan bareng kok", kataku.
"Ehh... yuk pulang ", kata kak Konohamaru.
"Loh, Mitsuki gimana?" Tanya Boruto.
"Dia masih butuh beberapa perawatan. Orochimaru janji dua atau tiga hari lagi Mitsuki sembuh", jawab kak Konohamaru.
"Ya udah, pulang yuk ", ajakku.
Kita bertiga akhirnya pulang tanpa Mitsuki. Oh ya, baru inget! Mikazuki (kucing Mitsuki) dirumah Mitsuki gimana? Dia sendirian!
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara❤ ✔
Teen FictionBUDAYAKAN VOTE!!! SEBELUM / SESUDAH BACA! Sebenarnya sulit untuk mengakui kalau aku punya perasaan lebih pada Boruto. Kadang aku merasa dia seperti anak kecil. Tapi, disisi lain dia memiliki kepribadian yang dewasa. Entahlah aku tak tahu tentang per...