Oke! Sekarang, detik ini juga aku mau tanya sesuatu sama Mama. Semoga dia gak marah.
"Mama...!" Panggilku, sambil menuruni tangga.
"Iya, Sarada. Ada apa?"
"Aku pengin tanya sesuatu", jawabku.
"Gak usah tanya Papa pulang kapan, Mama gak tau", kata Mama, sebelum aku kasih pertanyaan.
"Bukan itu! Aku pengin tanya..... gimana cara buat orang yang kita cintai punya perasaan yang sama?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku.
"Kamu masih kecil! Belum saatnya kamu tau itu! Dan kamu juga belum boleh yang namanya 'mencintai'! Ketus Mama.
"Mama suka sama Papa sejak kecil, kan? Bahkan sebelum masuk Academi ninja!" Aku agak melirik.
"Gak! Siapa bilang?" Mama keliatan gugup.
"Papa. Papa pernah bilang, kok", kali ini Mama terpojok oleh kata-kataku.
"Iya... Mama jujur! Yang dibilang Papa emang bener!" Jawab Mama.
"Tuh kan! Kenapa aku gak boleh?!" Tanyaku, sinis.
"Emang kamu suka sama siapa?" Tanya Mama tiba-tiba. Jauh dari perkiraanku.
"Rahasia....!" Balasku.
"Kalo gak mau ngasih tau, biar Mama tebak", kata Mama dengan senyum jahil.
"Ya, udah", kataku.
"Mitsuki?"
Aku menggeleng.
"Shikadai?"
Menggeleng lagi.
"Inojin?"
Geleng lagi.
"Kawaki?"
Geleng sekeras mungkin.
"Boruto?"
Disini aku gak bisa geleng! Gak tau kenapa! Rasanya pengen geleng. Tapi, kok gak bisa. Leherku ada yang ganjel kali, ya?
Bukan cuma itu. Pipiku juga merah. Kenapa????? WHY?????!!!
"Ohhh... jadi Boruto?" Tanya Mama, dengan senyum jahil yang makin merekah.
"Ehhh... gak! Gak! Bukan!!" Aku gugup.
"Dilihat dari muka kamu, kamu gak bisa bohongin Mama!" Ketus Mama.
"Apa itu yang namanya cinta?" Tanyaku.
"Emmhh... kamu tau sendiri nanti",jawab Mama. Lalu meninggalkan aku sendiri di dapur.
Aku makin bingung, Mama!!!
Tiba-tiba telepon rumah berdering.
'Siapa?' Batinku.
Setelah aku angkat telepon itu, suara Boruto terdengar di seberang.
"Sarada, kita ketemu di depan kantor Hokage. Gak pake lama! Mitsuki udah nungguin!" Katanya di seberang sana.
"Iya bentar. Aku OTW!" Balasku. Lalu aku matiin sambungan teleponnya.
'Ada apa, sih?!! Kedengeran buru-buru banget tuh anak', batinku.
Udah bikin penasaran. Bikin gugup juga. Aku jadi gak sempet pamit sama Mama. Pas sampe di sana, Boruto belum nyampe. Cuma ada Mitsuki.
"Pagi, Sarada", sapa Mitsuki.
"Pagi juga, Mitsuki", balasku. "Boruto mana? Katanya suruh cepet!" Ketusku.
"Mana ku tau?!" Balas Mitsuki.
"Oii.....!!! Mitsuki! Sarada!" Teriak Boruto dari kejauhan.
"Lama!" Ketusku lagi, setelah dia sampai di tempat kami menunggu.
"Maaf. Tadi aku cariin tiket nonton di rumah", balas Boruto. Aku dan Mitsuki bingung.
"Loh, kok.... tiket nonton?" Tanyaku.
"Iya! Aku mau ajak kalian nonton film terbaru yang baru keluar!" Jawabanya dengan penuh semangat.
Tumben banget mau ngajak aku. Biasa cuma ngajak temen lakinya aja. Mungkin temen yang lain lagi absen. Ya udah lah, ngikut aja. Aku pasrah kak Author!! Aku gak suka film cowok...!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara❤ ✔
Teen FictionBUDAYAKAN VOTE!!! SEBELUM / SESUDAH BACA! Sebenarnya sulit untuk mengakui kalau aku punya perasaan lebih pada Boruto. Kadang aku merasa dia seperti anak kecil. Tapi, disisi lain dia memiliki kepribadian yang dewasa. Entahlah aku tak tahu tentang per...