Untuk beberapa hari kami hanya berdua tanpa Mitsuki. Dan Boruto kelihatannya masih merasa kalau ini semua salahnya. Dia udah gak bisa di omongin lagi. Dia masih tetep ngotot ini semua salahnya.
Kayak hari ini, waktu di taman...
"Boruto, dengerin! Mitsuki sakit bukan gara-gara kamu!" Kataku, meyakinkannya.
"Gak! Itu karena aku. Itu semua salahku!" Balasnya, ngotot.
"Tapi, Mitsuki udah bilang, kalau dia sakit itu bukan gara-gara kamu!" Aku sedikit kesal.
"Berisik!" Ketusnya, lalu pergi.
"Boruto! Tunggu!" Panggilku. Tapi, dia terus berjalan tanpa menoleh ke arahku.
"Udahlah Sarada, dia gak akan mau dengerin kamu. Biarin dia sendiri dulu", kata Chouchou yang datang tiba-tiba.
"Ya mungkin dia butuh waktu sendiri", balasku.
"Ya udah, aku mau ke toko, keripik punyaku abis", katanya.
"Ehh... aku ikut!" Terpaksa aku ikut, daripada sendirian di taman.
Di jalan aku sedikit khawatir bertemu Kawaki. Aku lagi males ladenin dia!
"Sarada? Kamu kenapa? Muka kamu kok keliatan khawatir?" Tanya Chouchou.
"Gak papa, kok. Aku cuma lagi khawatir kalau Boruto marah sama aku", jawabku asal.
"Gak usah khawatir gitu, kali! Dia gak mungkin marah sama kamu", kata Chouchou, meyakinkanku.
"Iya juga sih.... tapi siapa tau aja kalo dia marah", kataku.
"Jangan pikirin itu lagi! Mending sekarang kita pergi dari sini, deh!" Chouchou tiba-tiba keliatan agak waspada.
"Ada apa sih?!" Tanyaku bingung.
"Kawaki!!" Jawabnya.
Aku kaget!
Dalam kekagetan yang belum usai, dan belum sempat lari dari taman.... Kawaki udah pegang kerah bajuku dari belakang. Habis aku sekarang!"Lepas!" Seruku.
"Lepas aja sendiri kalau bisa!" Ketusnya.
"Sa.....r...a..daa...", panggil Chouchou dengan wajah takut yang hampir setengah mati ( Authornya lagi terlalu puitis :D ).
Aku menepis tangan Kawaki, lalu berbalik menatapnya tajam.
"Apa lu! Gua benci sama lu! Jadi pergi dari sini! Gak usah ganggu gua lagi! Ngerti lu!" Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku.
Kawaki terdiam. Kali ini dia menatapku dengan tatapan yang lebih lembut. Lalu berbalik badan. Berjalan tanpa menoleh ke belakang lagi.
'Dia kenapa? Gak biasanya dia kayak gitu' , aku bingung.
"Sarada! Dia kok aneh?" Tanya Chouchou.
Aku hanya mengangkat dua tanganku setinggi bahu. Karena aku emang gak tau dengan sikap Kawaki barusan. Biasa dia kalau dia bentak kayak tadi makin jadi gangguin aku. Kok bisa ya, sekarang beda. Au ah gelap!
"Mungkin dia lagi jatuh cinta sama kamu", tebak Chouchou.
"Mana mungkin! Ogah aku tuh!" Balasku.
"Ya, iya lah kamu gak mau sama dia. Kamu kan lebih milih sama Mitsuki", kata Chouchou.
"Apa lagi Mitsuki!!!" Ketusku.
"Boruto?" Tanya Chouchou.
"Kamu mau aku hajar?" Tanyaku balik.
"Ehhh... tenang... tenang Sarada... aku cuma bercanda, kok", Chouchou menenangkan.
"Gak usah bikin pilihan lagi! Karena memilih orang yang patut di cintai bukan dengan pikiran, melainkan dengan hati", balasku.
"Tumben banget agak bijak!" Ledek Chouchou.
Ya, elah! Tadi kan Kak Authornya udah bilang kalau dia lagi puitis banget ~ Boruto
Iya maaf, lupa ~ Chouchou
Makanya jangan mikirin makan terus! ~ Shikadai
😂😂😂 ~ Inojin
😑😑😑 ~ Chouchou
Udah-udah, jangan pada ribut ~ Sarada
Bay...... sampai ketemu di chapter selanjutnya ~ Author 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara❤ ✔
Teen FictionBUDAYAKAN VOTE!!! SEBELUM / SESUDAH BACA! Sebenarnya sulit untuk mengakui kalau aku punya perasaan lebih pada Boruto. Kadang aku merasa dia seperti anak kecil. Tapi, disisi lain dia memiliki kepribadian yang dewasa. Entahlah aku tak tahu tentang per...