(3) Harus Begini?

802 63 0
                                    

"Kau harus mengganti handphone ku." Lanjut Sinb.

_______

Jungkook menatap Sinb datar. Bukannya handphone atau uang yang di berikan Jungkook kepada Sinb sebagai ganti rugi, melainkan sebuah kotak kecil yang berukuran sedang berwarna merah yang ia keluarkan dari saku bajunya.

Sinb menatap heran kotak yang diberikan kepadanya "Apa ini?." Ketus Sinb. Tak ada respon dari Jungkook tanpa sepatakata pun Jungkook langsung pergi meninggalkan Sinb.

Unji dan Yerin mendatangi Sinb yang masih mematung di temapatnya dengan tatapan bjngungnya terhadap kotak yang sekarang ada di tangannya.

"Aduh Sinb sayang kan aku udah bilang gak usah di perpanjang." Celoteh Umji. Sinb masih menatap kotak yang ada di tangannya.

"Yaudah kalau gitu Bi coba kamu buka apa isi kotak itu." Pinta Yerin. Dengan gerak cepat Sinb membuka kotak tersebut.

Sinb melihat barang yang ada di dalamnya, dan apa?. Berliankah? Emaskah? Atau sebuah cek? Tapi nihil Sinb justru menemukan sebuah pisau kecil yang sudah karatan.

"Bi apa isinya?." Tanya Umji. Sinb langsung memperlihatkannya.

"Hah." Kompak Umji da Yerin.

"Benarkah seorang Jeon Jungkook memberikan pisau karatan? Oh tidak ku kira dia_"

"Apa maksudnya?." Sela Sinb tidak sengaja memotong ucapan Umji.

"Mungkin di dalamnya ada surat." Ucap Yerin. Sinb pun langsung memeriksa kotak itu namun nihil tak ada petunjuk apa pun di kotak itu.

"Yak gak mungkin ada lah, kan Jungkook memberikan kotak itu mendadak secara karena ia menginjak handphone Sinb." Ujar Umji dan di angguki oleh kedua temannya itu. Yah yang di ucapkan Umji memang masuk akal.

Drrttt Drttt

'Datanglah ke gedung menara jam 7 malam ini bersama teman teman mu'

Itu pesan yang dikirik ke Yerin.

"Dari siapa?." Tanya Sinb.

"Entahlah." Jawab Yerin acuh.

"Tapi ia meminta kita untuk adatang ke gedung menara." Lanjut Yerin.

"Setauku tidak ada lagi gedung menarah disini." Ucap Sinb. Lalu ia mencoba berfikir lagi "Ah ada tapi sepertinya gedung itu gedung tua."

"Ya sudah tidak usah kesana, mungkin orang itu hanya salah mengirim pesan." Lanjutnya.

Setelah mengatakan itu handphone Yerin kembali berbunyi.

Drrtt Drtt

'Datanglah jika kalian tidak mau ibu kalian celaka'

Yerin melongo membuat Sinb dan Umji penasaran dengan pesan yang masuk di hp Yerin.

"Dari siapa lagi?." Tanya Umji.

Yerin langsung memperlihatkan pesan tersebut.

"Sial! Kurasa ada orang yang sedang memantau kita sekarang." Ucap Sinb ia langsung memperhatikan sekitarnya dan nihil ia tak mendapatkan seorangpun yang mencutigakan.

"Lalu bagaimana? Apa kita harus pergi?." Tanya Umji dengan perasaan kahawatir terhadap ibunya yang masih sakit sangat jelas di wajahnya.

"Baiklah kita pergi ke gedung itu malam ini." Keputusan itu diangguki oleh Yerin.

"Kau tidak perlu cemas Umji aku yakin ibumu pasti baik baik saja." Ucap Yerin sembari mengusap usap punggung Umji.

Haii haii haii haii haiii haii

Maaf lama  up nya😔
Sumpah demi apa susah bat buat cerita ini.
Akoh bakalan kecewa banget kalau kalian gak ninggalin jejak buat cerita ini.

Pokoknya akoh percaya kalau pecinta SINKOOK pasti ngedukung dan nyemangatin akoh buat cerita ini.

Sekali lagi mianhae karena lama up nya.

Rahra_AT

The Secret Of Love [SinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang