(10) Perasaan Yang Sama

617 69 8
                                    

Kini sudah memasuki hari ke 7 Sinb menjadi budak seorang Jeon Jungkook. Kejengkelan dan keterbatasan sering kali Sinb rasakan.

"Eunbi" Panggil seorang wanita yang sudah berumur. Dia juga adalah salah satu pelayan di rumah Jungkook.

"Ne?" Jawab Sinb menoleh ke sumber suara.

"Kau jangan hanya duduk manis disitu nona. Ingat kau juga adalah pelayan disini!. Seharusnya kau mengerjakan tugas dapur sekarang bukan malah bersantai." Ketus wanita itu.

Sinb memasang raut wajah datar dan menatap wanita tua itu cukup lama.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya wanita itu.

"Ah tak apa. Aku hanya mengamati wajah mu saja bibi" Wanita tua langsung memegang wajahnya.

"Kenapa dengan wajahku?" Ketus wanita tua itu.

"Sepertinya kerutan di wajahmu semakin bertambah. Seharusnya kau itu tau diri, kau itu sudah tua jadi warna lipstick mu harus natural." Ucap Sinb lalu berlalu meninggalkan wanita tua itu yang sedang bercermenin melihat warna lipsticknya yang memang sangat merah.

"Hwang Eunbi!" Teriak Jungkook begitu keras dari dalam kamarnya. Namun Sinb sama sekali tidak memunculkan batang hidungnga ataupun mengeluarkan suaranya.

"Ah kemana gadis itu" Karena lama menunggu Sinb yang tak kunjung datang, akhirnya Jungkook harus memunculkan wajahnya di pintu kamarnya untuk memanggil Sinb.

"Hwang Eunbi!" Teriak Jungkook sekali lagi.

"Mwo?" Sinb ikut teriak saat berada di depan Jungkook.

Jungkook menutup matanya lalu mengusap wajahnya.
"Kau ini kalau ku panggil langsung datang!" Ketus Jungkook.

"Aku lapar, cepat siapkan makanan untukku!" Lanjut Jungkook.

"Heh enak saja. Lihat disana" Sinb menunjuk jam yang terpasang di dinding.

"Sekarang sudah pukul delapan lewat lima menit! Seharusnya aku sudah pulang." Ketus Sinb

Saat Sinb hendak melangkahkan kakinya untuk keluar dari fumah Jungkook, tiba tiba langsung di halangi oleh sang pemilik rumah.

"Eh jika kau masih berada di dalam rumah ku maka kau harus menuruti semua mau ku." Ketus Jungkook

Sinb mendesis lalu berjalan menuju dapur untuk menyiapkan Jungkook makanan.

Beberapa menit kemuadian Sinb masuk kedalam kamar Jungkook dengan membawa sepiring roti selai dan segelas susu.

Mata Jungkook membulat ketika melihat menu yang Sinb bawa. Jungkook hampir saja marah tapi Sinb langsung mencegahnya.

"Sudah lebih baik kau makan saja! Tidak perlu banyak bicara!" Ketus Sinb memberikan sepiring roti itu kepada Jungkook.

"Tapi aku ini ingin makan bukan ingin sarapan!" Jungkook menatap kesal kearah roti yang di sodorkan kepadanya.

"Tidak ada apapun yang bisa ku buatkan untuk mu di dapur. Kan makan dan sarapan sama saja. Lagi pula aku heran dengan rumah sebesar istana tapi tidak punya bahan masak di dapurnya. Hah memang hanya menampakkan kekayaannya lewat fasilitasnya saja tapi sebenarnya orang itu hanya bisa makan roti tawar selai kacang" Sinb terkekeh serasa dunia milik sendiri.

Sinb merasa puas mempermalukan Jungkook yah walaupun tidak ada yang melihatnya. Tapi setidaknya itu mampu mengurangi sedikit rasa kesal Sinb kepada Jungkook.

"Sialan kau yah!" Guman Jungkook mematap Sinb tajam namun Sinb tetap terkekeh bahkan kekehannya semakin ia keraskan karena ia bertujuan membuat Jungkook kesal.

The Secret Of Love [SinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang