Happy Reading📖
Sinb melebarkan matanya.
Bangga melihat keindahan kota soul di malam hari. Langit yang di penuhi bintang ditambah angin sepoi sepoi yang menghantam rambutnya.Sinb memperhatikan wajah Jungkook yang menikmati angin malam dari rouftop. Sinb semakin bangga dengan ciptaan Tuhan yang memang tiada batasnya.
Jungkook berdehem dan sontak membuat Sinb sadar dari lamunannya.
"Hm kau membawaku kemana?" Tanya Sinb memgalihkan topik.
Jungkook tidak merespon ucapan Sinb.
Justru Jungkook malah menatap Sinb dengan tatapan yang sama sekali tidak di mengerti oleh Sinb.Sinb di buat degdegkan oleh Jungkook yang mulai melangkah mendekatinya.Tangannya menyentuh pipih Sinb dan menyelipkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Sinb. Kegugupan disertai rasa malu membuat pipi Sinb merona. Tapi itu tidak menghentikan aktivitas Jungkook, wajahnya dan wajah Jungkook begitu dekat.
"Kau mau apa?" Ketus Sinb berhasil mendorong Jungkook menjauh darinya.
Entah angin apa yang baru saja menyambar Jungkook sehingga ia tersenyum dan memamerkan gigi kelincinya. ( Aduhaiii nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan)
"Ah sudahlah aku ingin pulang" Sinb yang hendak pergi tiba tiba di cegah oleh Jungkook. Tatapan mereka kembali bertemu. Tapi Sinb langsung memutuskan kontak tatapan itu.
"Duduklah" Seru Jungkook dingin.
Sinb tidak ingin membantah.
Ia mengikuti apa yang Jungkook bilang.Mereka duduk diatas kursi berwarna putih yang berada di pojok rouftop.
"Kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Sinb.
"Bagaimana perasaan mu?" Bukannya menjawab pertanyaan Sinb. Justru Jungkook yang bertanya kembali.
"Entahlah." Jawab Sinb acuh.
"Aku harap perasaanmu sedikit membaik dari sebelumnya" Ujar Jungkook seraya memperhatikan langit yang dipenuhi bintang.
"Hm kurasa kau butuh istirahat. Wajah mu terlihat lelah." Ucap Sinb sembari menatap Jungkook begitu pun dengan Jungkook.
Tidak lama kemudian Jungkook mengubah posisinya. Ia menyandarkan kepalanya di pundak Sinb. Sinb yang mendapat perlakuan dari Jungkook terkejut.
"Hm ka-u"
"Pinjam bahumu sebentar" Ucap Jungkook berat.
Sinb hanya terdiam mematung. Membiarkan Jungkook bersandar di bahunya. Mungkin ini salah satu cara berterima kasih kepada Jungkook karena membawa Sinb pergi dari hadapan Sehun.
Suara burung terdengar merdu dan silauan matahari membuat mata Sinb terbuka. Setelah semua rohnya kembali ia terkejut karena dirinya masih berada di rouftop bersama Jungkook yang tertidur di pahanya.
Pantas saja pahanya sedikit pegal.
Sinb memperhatikan wajah Jungkook. Entah kenapa sejak kemarin malam ia tidak bosan melihat wajah Jungkook. Walaupun tertidur ketampanan Jungkook tidak berkurang. Tanpa sadar Sinb membelai rambut Jungkook yang lembut membuat Jungkook membuka perlahan matanya.Jungkook merentangkan tangannya bangun dari tidurnya lalu menatap Sinb yang memukul pelan paha dan pundaknya.
"Sakit?" Tanya Jungkook datar.
"Tidak. Hanya sedikit pegal." Jawab Sinb masih fokus dengan aktivitasnya.
Tiba tiba Jungkook berjongkok didepan Sinb. Sinb dibuat bingung dengan tindakan Jungkook. Kenapa Jungkook yang terkenal dingin, datar, kejam, bisa berubah menjadi manusia yang peduli bahkan menjadi manusia yang lemah kemarin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Love [SinKook]
RomansaSuatu Hari Nanti Kau Akan Tau Perasaan Ini..... perasaan yang selalu berlalu lalang di hati dan pikiran ku.... kau... kau yang telah membuatku jatuh cinta..