"Aku pulang, "seru Lisa.
"Kenapa tidak pulang besok saja sekalian? Huh? Atau kenapa kau tidak sekalian pergi saja?"sinis Rose.
"Masuklah sana ke kamarmu. Aku muak melihatmu. Benar kata Rose. Seharusnya kau tak usah kembali saja sekalian tadi, "ucap Jennie dengan tatapan tajamnya.
Lisa tersenyum lalu naik ke kamarnya di lantai dua. Hatinya lagi-lagi tergores dalam. Ia menangis dalam diam. Ia merindukan eonninya, Jisoo. Jisoo selalu ada untuknya. Ia adalah orang yang paling mengerti Lisa. Jisoo, hanya Jisoo. Namun, Jisoo sudah tiada. Dan itu sudah berlalu 3 tahun. Kecelakaan itu...
-Flashback-
"Jisoo eonnie, cepatlah!" seru Jennie.
"Tunggu, masih ada beberapa mobil, " teriak Jisoo dari seberang jalan.
"Aah, eonnie lama!" kata Lisa lalu berjalan menyusul Jisoo eonnie yang kesulitan menyeberang.
Hanya saja, Lisa tak tau ada mobil yang melaju kencang ke arahnya.
"Lisa, awas!" teriak Jisoo.
Ia menarik Lisa ke pinggir jalan. Sayang, tubuhnya miring hingga terjatuh ke aspal. Terlambat bagi Jisoo untuk berdiri. Mobil itu menabraknya cukup keras hingga tubuh Jisoo terguling agak jauh.
"Eonnie!" teriak Lisa lalu berlari kearah Jisoo yang tergeletak berlumuran darah. Jennie menyusul panik dan Rose menelepon ambulance sambil menangis.
"Li-Lisa kau ppabo, "lirih Jisoo.
"Eonnie, kajima! Eonnie! Buka matamu! Jebal! Eonnie!"teriak Lisa histeris.
Rose menangis ketakutan. Dan Jennie membeku di tempat. Ia seketika membenci Lisa. Menurutnya, ini semua salah Lisa.
Jennie berlari untuk memeluk Jisoo. Tubuh eonninya sangat dingin.
"Lisa! Ini semua salahmu!"jerit Jennie sambil mendorong Lisa kasar. Lisa menunduk. Rose terduduk di samping kepala bocor eonnienya.
"Jisoo eonnie, jebal bertahanlah. Rose sudah menelepon ambulance. Kau harus bertahan. Ne? Jebal..hiks, "isak Jennie lolos saat merasakan tubuh Jisoo sudah sangat dingin.
"Lisa! Kau.. Aku membencimu!"teriak Jennie sambil menangis. Ia memeluk tubuh Jisoo yang semakin kaku.
"Jennie-ah, ja-jangan benci Lisa. I-ini bukan sa-salahnya. Ro-rose, ja-jangan cengeng. Eonnie-neun gwaenchana. Li-lisa, jangan salahkan di-dirimu. Kau a-akan tumbuh cantik dan sukses nanti. Se-semua, mianhae. Te-tetap tersenyum. Sa-saranghae, adik-adikku, " lirih Jisoo. Jisoo tersenyum lalu menutup matanya perlahan.
-Flashback end-
"Jisoo eonnie, aku merindukanmu. Maukah kau kembali? Atau, haruskah aku yang pergi? Ini semua salahku. Mereka kini membenciku, hiks, "tangis Lisa.
Dadanya sesak. Lisa berbaring di tempat tidurnya. Ia menutup matanya. Air matanya masih keluar hingga akhirnya, ia tertidur.
Jennie mengintip dari celah pintu kamar Lisa yang sedikit terbuka. "Lalisa-ku, aku membencimu."lirih Jennie menatap lembut wajah cantik Lisa yang sembab. Tak terasa, air matanya mengalir melewati pipi mulusnya.
"Aku membencimu, adikku sayang. Aku kakak yang bodoh, "gumam Jennie lalu mematikan lampu dan menutup kamar Lisa.
Ini tiba-tiba dapet inspirasi jadi langsung tulis :v
Gatau juga endnya bakal gimana.
Kalo ada kesamaan, inget author cuma 'TERINSPIRASI'. Ok?
Vomment dung 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] eonnie, aku rindu!
Fanfiction❝Tentang hati yang kelelahan dipeluk kegelapan, sendirian.❞ 2O2O ; ©STARAAAAA-