23.

19.3K 884 74
                                    

Jennie dan Rose berlari cepat. Melihat Lisa yang sekarang sedang dibawa ke salah satu kamar inap. Keadaannya sudah lebih baik. Bahkan Min Ah pun memberitahu mereka dengan wajah yang ikut berseri.

Rose dan Jennie berteriak senang. Berpelukan sambil menangis haru. "Lili kita, eonnie. Lili kita!" Rose berteriak girang. Menghapus air mata bahagianya. Jennie mengangguk cepat, masih sibuk dengan air mata bahagianya.

"Lili!" Rose berteriak kegirangan memeluk Lisa yang sekarang tersadar. Lisa terkekeh. Jennie menggenggam tangan Lisa. "Jeongmal? Jeongmal gwaenchanayo?" Jennie bertanya sambil dengan suara tertahan. Lisa mengangguk, ikut berlinang.

Mereka bertiga berpelukan. "Janji jangan tertidur lagi, " Jennie berbisik. Lisa hanya mengangguk. "Dan janji jangan menjauh dariku lagi, seolah aku parasit, " Lisa berkata pelan.

Eonnie-eonnienya, mendengarnya. Merasa sakit di hatinya. "Mi-mianhae, " Rose yang pertama membuka suara, berusaha memecah hening yang terjadi. "Eoh, gwaenchana. I love you, eonnie-eonnieku, " Lisa tersenyum.

"Sekarang. Yang ditunggu-tunggu pembaca adalah sekarang, saat ini. Setelah mereka terus melihatmu bersedih, akhirnya pengamat kisahmu ikut tersenyum bahagia. Melihatmu akhirnya tersenyum di pelukan kami yang kau rindukan, " Jennie berkata, membuat Lisa menganggukan kepalanya bahagia.

"Dan mereka yang menunggu kami luluh dan menyesal. Mereka yang menunggu kami kembali memelukmu. Maafkan aku, Lisa-ya, " Rose menyambung. Lisa kembali mengangguk.

"Aku mencintai kalian, dan kata tak cukup mendeskripsikannya, " Lisa berkata dalam. "Hey, itu kata-kataku!" Rose cemberut, pipinya membuat siapapun lemah.

"Mwo? Kapan kau mengatakannya?" Rose tidak menangkapnya, tapi Jennie yang mengerti meringis pelan merasa tusukan lagi dihatinya. "Ih, saat kau tidur. Aku mengucapkannya, tau! Dasar plagiat!" Rose merajuk.

Lisa merasa tak adil tapi dirinya juga tertawa. Siapa yang bisa menahan gemas saat Chipmunk satu ini sedang mengambek. "Tapi saat itu aku tidak mendengarmu. Lagipula, tentu kata-kataku lebih dalam, " Lisa mengelak.

Rose dengan wajah merah seperti biasa saat mereka bertengkar tetap kukuh, "Itu karena kau terus tertidur. Ih, seperti beruang. Padahal kan belum musim dingin. Lagipula artinya sama, sedalam apapun. Kau hanya mengubahnya sedikit, kan? " Rose mendumel. Membuat gemas dua saudaranya.

"Iya, baiklah. Yang penting, aku sudah mengetahui kalau kau mencintaiku. Jangan berubah ya, Chaeng-ah, " Lisa tersenyum.

Sesaat kemudian wajah cerah Lisa berubah kesal saat Rose kembali mempeributkan cara Lisa memanggilnya.

"Eonnie, Lisa. Kau ini sungguh tidak sopan pada kakakmu, " Rose mengomel. "Tidak ada kakak yang seumuran dengan adiknya, " Lisa menggoda. "Ih, tetap saja. Tak bisakah kau memanggilku eonnie? Seperti biasa, ish, " Rose berkata.

"Baik, baik. 'Rose eonnie'. Ish, sudah tuh, puas?" Lisa bergidik setelah barusan mengatakannya. Niatnya hanya menggoda Rose. Rose berteriak girang dan membuat Lisa terkekeh.

"Jangan berubah, " Jennie berkata lirih. "Aku mencintai kalian. "

Akhirnya end!!!
Happy end, yg milih sad end jan kecowa aay :((
Makasih buat yg udah supporting me teruss
Baca juga 'Stress' yaa
Ily bby ehe (ikutan Suga)

[✔] eonnie, aku rindu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang