"Hey, Dry! Sudah lama nunggunya?" tanya Dylan lembut.
Indry tersenyum, "Nggak, aku juga barusan sampai."
Dylan
Ya, laki-laki itu kini sudah bahagia dengan Velinna.
Pernikahan mereka telah direncanakan nanti setelah kepulangan Velinna.
Indry turut bahagia untuk itu.
Hubungan Indry dengan Dylan-pun sangat baik seakan tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya.
Lalu Velinna? Jangan tanyakan, gadis itu tak pernah mengusik masa lalu Dylan dengan Indry.
Mereka bertiga adalah sahabat yang melebihi keluarga.
Dan hari ini lihatlah apa yang Velinna lakukan!
Demi memenuhi permintaannya, Indry harus bertemu Dylan sore ini.
Sahabat berlebihannya itu telah memaksa calon suaminya mengambil cuti beberapa waktu, hanya untuk 'mengasuh' Indry yang tengah patah hati.
"Kau serius dengan keputusanmu, Dry?" tanya Dylan seraya menyesap kopinya.
Indry mengendikkan bahu, "aku sudah mengatur cuti untuk beberapa waktu."
"Ya, kurasa kau membutuhkannya." sahut Dylan.
Indry mengangguk pelan, mendadak ingatannya tentang Luck muncul membuatnya nyeri.
"Lalu kapan kau akan berangkat? Kuharap kau memilih pesawat saja untuk kepulanganmu kali ini." ujar Dylan mengarahkan.
"Mungkin lusa," Indry menggantung kalimatnya, "ya, aku sudah memesan tiket pesawat."
"Cepat sekali? Yakin tak mau ku temani?
Kau tahu kan betapa cerewetnya Velinna jika itu menyangkut dirimu?" dengus Dylan dengan mimik lucu.
Indry tergelak, "Ya, aku belum lupa ... Tapi bisakah kau membiarkanku pulang sendiri saja?" pinta Indry sungguh-sungguh.
"Oke! Tapi jangan lupa untuk selalu mengabari keadaanmu disana." sahut Dylan kemudian.
__
Dylan bersiul riang memasuki lobby kantor Indry. Kedua tangannya tenggelam dalam saku celana.
Dari tempatnya berdiri, Luck dapat melihat dengan jelas Indry menghampiri Dylan dengan wajah berbinar.
Lain halnya dengan dirinya.
Sejak gadis itu memilih mundur dari hubungan mereka jangankan tersenyum, bicara saja sudah malas rasanya.
Apakah semudah itu Indry melupakannya? Menghapus kenangan yang terjadi di antara mereka?
Dan si tengil Dylan itu, berani sekali dia mendekati gadisnya.
'Dasar playboy kecil! Pintar sekali dia mengambil kesempatan. Lihat saja, akan ku adukan kau pada Velinna.'
Tanpa sadar tangannya mengepal erat berusaha mencegah agar tidak melampiaskannya pada seseorang.
Sesuatu menuntunnya.
Kedua kakinya melangkah mendekati mereka yang tengah bergurau riang.Namun baru beberapa langkah suara Mitha melengking memanggil namanya, membuatnya urung.
Beberapa orang yang berada di sekitar lobby sontak menoleh ke sumber suara tak terkecuali Indry.
Hati Indry mendadak sakit melihat keintiman mereka. Mereka seakan sengaja melakukan itu di hadapannya.
Dylan menangkap kesedihan di mata Indry, dengan lembut direngkuhnya tubuh Indry dalam pelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCLE LUCK
Romance'Perasaan apa ini?' Tiba-tiba naluri ingin melindungi muncul begitu saja. Keteguhannya dalam mencintai, kesetiaannya dalam menanti, dia tahu, gadis seperti Indry-lah yang diinginkannya. Akankah perjalanan kisah cintanya berjalan mulus, sementara per...