First

2.1K 140 8
                                    

"Ryujin!" yang dipanggil pun menoleh.

"Kenapa, Hyunjin?" tanyanya pada seorang laki-laki dengan rambut gondrong andalannya.

"Basecamp berantakan, Jin!"

Ucapan Hyunjin barusan sukses membuat Ryujin emosi sejadi-jadinya.

Tanpa pikir panjang Ryujin langsung bergegas menuju basecamp mereka meninggalkan sekolah begitu saja diikuti Hyunjin juga di belakangnya.

Mereka sampai di basecamp dan mendapati kondisi basecamp seperti apa yang Hyunjin katakan. Berantakan layaknya kapal pecah.

"Siapa yang udah bikin basecamp kita jadi kayak gini?" tanya Ryujin dengan nada yang menahan amarah.

Dari empat orang yang ada di situ, tidak ada satupun yang mampu menjawab pertanyaan Ryujin.

"SIAPA ANJING?!" bentak Ryujin.

"Kita gak tau, Jin!" ucap pria ber-nametag Seo Changbin.

"Feeling gue Jeno dan kawan-kawannya yang sengaja ngelakuin ini karena kemaren lu nolak Jeno." ujar gadis bermarga Hwang yang tak lain ialah kembaran Hyunjin.

"Brengsek! Hyunjin ikut gue!" Ryujin dan Hyunjin melangkah pergi meninggalkan basecamp mereka yang masih tidak karuan keadaannya dan dua orang lainnya yang masih saling pandang. Mereka yakin Ryujin akan balas dendam.

Salah memang jika cari gara-gara dengan geng Ryujin. Pilihannya hanya dua, kalian akan dipermalukan di depan umum atau habis di tangan Ryujin sendiri. Ah ralat, pilihannya hanya satu, opsi yang terakhir disebut tadi jika kejadiannya sudah benar-benar kelewatan menurut Ryujin, seperti sekarang misalnya.

 Ah ralat, pilihannya hanya satu, opsi yang terakhir disebut tadi jika kejadiannya sudah benar-benar kelewatan menurut Ryujin, seperti sekarang misalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin sudah kembali ke sekolah saat dua jam sebelum bel pulang berbunyi. Dan dua jam itupun ia habiskan di UKS untuk tertidur.

Waktu yang ditunggu-tunggu para siswa pun akhirnya datang, bel pulang berbunyi begitu menggema seantero satu sekolah. Dengan terpaksa Ryujin harus bangun dari tidur nyenyak nya dan berjalan ke kelasnya untuk mengambil tas.

Kalian pasti bertanya-tanya bagaimana nasib Jeno dan kawan-kawannya, bukan? Jawabannya adalah, Jeno terkapar lemah tak berdaya dengan wajah yang dipenuhi lebam. Dapat dipastikan ada salah satu tulangnya yang retak atau bahkan parahnya patah. Kawan-kawan Jeno baik-baik saja, hanya Jeno yang menderita. Jelas, karena yang memiliki masalah dengan Ryujin itu Jeno.

"Ryujin!" panggil seseorang saat Ryujin baru saja keluar dari ruang kelasnya.

Ryujin berbalik dan tersenyum. "Iya eonni?"

"Tadi bolos abis darimana? Berantem lagi?"

"Hehehe, engga berantem eonni, cuma ada masalah kecil yang harus aku urus."

"Gak usah bohong deh."

"Iya deh iya aku ngaku, tapi tenang aja eonni, Yeji ga ikut-ikutan kok."

Gadis di hadapan Ryujin itu memutar bola matanya malas. "Tapi kamu gapapa, 'kan?"

"Gapapa dong, Ryujin kan strong!"

"Ya udah, kalo ada yang luka sampe rumah langsung obatin!"

"Siap eonni." Ryujin memberikan hormat pada gadis itu dan berakhir dengan mencium pipinya. "Ryujin duluan ya, bye eonni."

Gadis itu masih terdiam mematung di tempat. Tangannya terangkat menyentuh pipinya yang baru saja dicium oleh adik tingkatnya itu.

Ryujin berlari ke parkiran untuk menghampiri salah satu teman seangkatannya. "Chaeryeong!"

"Astaga Shin Ryujin!"

Sukses sudah Ryujin membuat temannya itu terkejut. Emang suka iseng, heran.

"Hehehe, maaf ya Chaer."

"Ngapain sih ngaget-ngagetin gitu?"

"Mau nebeng. Boleh ya?" Ryujin mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes.

"Hilih, katanya holkay, sultan, tapi pulang aja nebeng."

"Buset... Bisa aja sih Ryujin mah beli mobil sama pabrik-pabriknya, cuma kalo Ryujin lagi males bawa mobil tetep aja kan minta nebengnya ke Chaeryeong, hehehe."

"Terserah." jawab Chaeryeong dengan malas dan langsung masuk ke dalam mobil jemputannya. Ryujin pun memutar untuk ikut masuk ke dalam mobil jemputan Chaeryeong.

Setelah sampai di rumah Ryujin, Ryujin turun dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada ahjussi dan Chaeryeong, ah iya jangan lupakan kecupan di pipi Chaeryeong yang barusan Ryujin berikan.

Chaeryeong sudah sangat biasa dengan kelakuan temannya itu. Ia bahkan sampai heran sendiri, sama siapa aja Ryujin sukanya nyosor. Mungkin awalnya Chaeryeong baper, cuma untuk kesininya dia jadi biasa aja. Ryujin nya juga ngerdus mulu sih.

Ryujin yang baru mau menaiki tangga berpapasan dengan eomma nya yang muncul dari arah dapur.

"Udah pulang?" tanya eomma nya mengelus surai pink milik Ryujin. Biarpun rambutnya pink, tapi sifatnya jauh dari kefeminiman, ya gimana ya, ya itulah Ryujin.

"Ne eomma."

"Ya sudah, bersih-bersih lalu nanti turun untuk makan malam bersama ya?"

"Ne eomma."

Ryujin menaiki tangga dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ya ampun, penurut sekali anak ini.

Ah iya, sampai lupa kita belum berkenalan lebih jauh. Shin Ryujin, putri tunggal dari pasangan Shin Chaeyoung dan Myoui Mina. Tidak usah ditanyakan bagaimana kondisi keluarga mereka ya, kalian pun pasti sudah tau jelas jawabannya. Sampai saat ini Chaeyoung masih aktif di dunia kesehatan, sedangkan Mina sendiri lebih memilih untuk mengurus rumah tangga ketimbang meneruskan kariernya di dunia permodelan dan balet.

Selesai bersih-bersih, Ryujin merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya. Tatapannya tertuju pada langit-langit kamar sembari memperhatikan tangannya yang sedikit luka-luka akibat menghabisi Jeno tadi.

Dengan malas ia berjalan mengambil kotak P3K di dalam kamar mandi nya, dan mengobati tangannya. Tadinya Ryujin enggan mengobati luka itu, namun dirinya malas memberi alasan yang tidak-tidak lagi pada appa nya nanti ketika mereka makan malam.

Setelah memberi alkohol di tangannya, Ryujin kembali berbaring. Menurut Ryujin alkohol saja rasanya sudah sangat cukup untuk mengobati luka yang bahkan tidak besar itu.

Mata Ryujin terasa begitu berat, seakan menyuruhnya untuk terlelap di kasur yang begitu nyaman ini. Lama kelamaan Ryujin pun terlelap.

Makan malam pun tiba, dan berlalu begitu saja. Ya layaknya makan malam keluarga biasa, hanya sesekali mengobrol, dan sisanya fokus dengan makanan masing-masing.

Setelah makan malam selesai, Ryujin pamit ke kamarnya lebih dulu dan memilih untuk tidur.

To Be Continue

Salah pencet dong gaes kemarin jadinya ke-unpub😭

ICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang