Second

1K 112 3
                                    

Dengan sangat tidak biasanya, Ryujin mengunjungi kantin saat jam istirahat. Ryujin yang berjalan dengan teman-temannya menjadi pusat perhatian para siswa maupun siswi yang ada di sana.

"Ryujin sunbae kok bisa ganteng dan cantik di waktu yang bersamaan ya?"

"Betapa sempurnanya seorang Shin Ryujin!"

"Kyaaaa... Hwang sibling ku!"

"Changbin sunbae, mari kita berkencan!"

"Astaga andai aku dan Ryujin sunbae dapat bersama."

"Ryujin-ah, aku sudah membeli rumah, mari kita bangun tangga nya bersama-sama."

Seperti itulah kalimat-kalimat pujian yang terdengar di telinga Ryujin. Ryujin membalas ucapan mereka dengan senyum manisnya dan itu sukses membuat suasana kantin menjadi semakin riuh.

"Kebiasaan, demen banget bikin anak orang nge-fly!" celetuk Yeji yang memilih untuk berjalan mendahului Ryujin.

Sedangkan sang pelaku hanya terkekeh menanggapi celetukan sahabatnya itu. Ryujin memilih untuk bergabung dengan meja yang sudah ditempati oleh Jeongin, Felix, Chaeryoung, dan Lia. Ryujin duduk di antara Chaeryoung dan Lia.

Hyunjin dan Changbin sedang memesan makanan untuk mereka. Ada yang menjadi pusat perhatian Ryujin kali ini, yaitu Jeongin yang menatap Hyunjin dengan tatapan kagumnya seperti biasa.

Sudah menjadi rahasia umum jika Jeongin memiliki perasaan pada Hyunjin, dan sudah menjadi rahasia umum juga jika Hyunjin memiliki perasaan pada Ryujin.

"Jeongin, daripada nungguin Hyunjin oppa yang gak pasti, mending sama Ryu oppa," ucap Ryujin menaik-turunkan alisnya bersamaan dengan datangnya Changbin dan Hyunjin.

"Ryujin...." Jeongin menutup wajahnya yang sudah memerah akibat ulah Ryujin yang senang sekali menggodanya jika sedang di situasi seperti sekarang.

Ryujin menarik tangan Jeongin yang masih menutupi wajahnya. "Je, Hyunjin oppa sebentar lagi lulus, sedangkan Ryu oppa lulusnya bareng sama kamu. Ryu oppa juga janji akan ngasih kebahagiaan yang ga akan bisa Hyunjin oppa kasih ke kamu. Mau ya jadi pacar Ryu oppa?"

"Lu kayaknya kalo gak usil sehari gak enak banget ya Jin," Chaeryoung menyentil kepala Ryujin.

"Tau kamu, kasian itu Jeongin udah merah muka nya!" sambung Lia.

"Heheheh, Jeongin maafin Ryu oppa ya. Ryu oppa ga bermaksud ngeledekin Jeongin kok, serius."

"Udah udah, makan dulu! Ledekin Jeongin nya nanti lagi." titah Yeji yang juga gemas dengan Jeongin sedaritadi.

"Eonni, suapin...." rengek Ryujin dengan nada manja pada Lia.

Rasanya mereka yang ada di meja itu –kecuali Lia– ingin sekali muntah mendengar rengekan Ryujin barusan. Lia hanya menggeleng-geleng, dan tetap menuruti permintaan anak manja di sebelahnya itu.

"Kyaaa... Kenyang banget. Ya udah Ryujin duluan ya temen-temen, bye... Gomawo eonni...." seperti biasa Ryujin memberikan kecupan di pipi Lia lalu kemudian pergi meninggalkan kantin diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Lagi dan lagi Yeji harus menahan sesak melihat kemesraan orang yang ia cinta dengan sahabatnya sendiri.

"Ryujin!" panggil Hyunjin.

"Hmm?" Ryujin masih fokus dengan gadgetnya.

"Gue dapet kabar ada yang mau nyerang anak-anak sekolah kita."

Kini mereka sudah ada di basecamp mereka yang sudah lebih rapi dibanding kemarin.

Gadget yang semula berada di tangannya sudah berpindah tempat. "Siapa?"

ICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang