Makan malam beramai-ramai di rumah Yoongi. Disana ada Seokjin yang rela mengosongkan jadwal dinas malam untuk menyambut kedatangan Namjoon dan Jungkook, ada Jimin yang jauh-jauh dari Busan, ada Hopie serta Taehyung yang sengaja datang dari London beberapa hari lalu agar bisa menghadiri pernikahan Yoongi.
Ada Suran, tentu saja.
Suran sudah mengenal keluarga Yoongi sejak lama. Dunia musik yang mempertemukan mereka. Awalnya Suran hanya kagum dan hanya melihat seorang Suga dari kejauhan. Tidak disangkanya, mereka akan menjalani sebuah projek bersama lalu dekat setelahnya.
Suran bukan wanita yang suka berterus terang. Dia pendiam dan memendam perasaan sampai pada akhirnya seorang Suga sendiri yang mengatakan dia serius dan ingin menjalani hubungan yang lebih dari seorang teman dengannya.
Singkat, tapi memang Suga dan Suran selalu menjadi pembahasan disetiap berita yang ditayangkan di televisi. Belum lagi, kabar mereka sedang mempersiapkan pernikahan sudah terdengar jadi, mau tidak mau memang mereka harus menerima konsekuensi kalau setiap saat mereka dikejar wartawan.
Suran sudah akrab dengan Namjoon dan Jungkook. Sesekali Suran juga menelfon Jungkook dan menanyakan keadaannya saat anak itu sedang kuliah di London. Ya.. Intinya Suran adalah calon kakak perempuan yang baik untuk mereka berdua.
Saat ini di ruang makan, audionya sedang tumpang tindih. Ada beberapa topik pembicaraan yang acak dan tidak saling menyambung. Yoongi dengan Suran, Namjoon dengan Seokjin, Jimin dengan Taehyung, Tuan dengan Nyonya Min, Hopie dengan Jungkook.
Semua berlangsung seperti itu sampai ada sebuah pertanyaan pamungkas meluncur begitu saja dari Tuan Min kepada Namjoon, "kau tidak mengajak Yeji kemari, Nak?" sontak semua mata disana tertuju pada Namjoon yang kini bermuka merah menyala.
"Yeji sedang menggantikan jadwal dinas, Pa. Jadi, aku tidak mengajaknya. Dia hanya meninggalkan kado tadi untuk Papa dan Mama. Yeji juga meminta maaf.."
"Jika kau serius padanya, ajak ke rumah dan katakan kau ingin melamarnya" sebenarnya Tuan Min hanya ingin menggoda Namjoon saja sekaligus menyampaikan isi hatinya.
"Iya, Pa" jawab Namjoon dengan malu-malu.
Lalu semua menggoda Namjoon. Riuh kembali terdengar begitu pula dengan Jimin yang tidak menyangka kedua sepupunya akan menikah secepat ini.
"Sudah Jimin. Jangan goda Namjoon terus. Lihat dia sudah memerah seperti itu" kata Seokjin menengahi.
Namjoon memasukan sendok yang berisi nasi dengan kesalnya. Dia merasa dia sedang dipaksa untuk cepat-cepat menikah padahal dia masih ingin merasakan masa-masa pacaran. Sedikit menunda waktu untuk menyiapkan diri, itukan hal yang wajar.
Diantara semua kericuhan itu, Jungkook terdiam sambil mengunyah nasinya pelan, begitu pelan. Dia memandangi semua orang yang ada di sekelilingnya. Satu persatu, orang-orang yang dia sayangi. Suatu saat akan memiliki kehidupan sendiri.
Awalnya, Seokjin yang sudah lebih dulu menikah dengan perawat cantik bernama Yoona yang saat ini juga bersama mereka. Lalu kedua, kakaknya sendiri Yoongi yang akan menjadikan Suran sebagai bagian dari dirinya. Sekarang, dia sedang membayangkan Namjoon yang juga akan segera menyusul keduanya. Jungkook pasti kesepian.
Sebuah bayangan dan pemikiran aneh sesekali melewati kepalanya. Tapi juga ada sisi kebahagiaan yang tidak terkikis kala memandang kebahagiaan semua orang malam ini. Jungkook tidak ingin mengusik mereka dengan perasaan aneh yang diam-diam masuk dalam hatinya.
Yoongi secara sengaja memberikan tiket pesawat untuk berlibur dengan ketujuh orang yang ada disekitarnya. Setelah itu, Yoongi kembali menyantap makanan yang masih seperempat di piring kepunyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIBLINGS II (Complete)
FanfictionVersi pertama sebelum Moonchild, yang dulu pernah terpublish lalu harus dihapus karena satu dua hal. lalu sekarang kembali lagi ditengah kelabilan sang author. maaf~🌻❤ ------- Bagian dari kehidupan Yoongi, Namjoon, dan Jungkook sebagai saudara den...