Sekali cedera, maka akan sangat sulit sekali untuk kembali sembuh seperti sedia kala
Bukan Jungkook pesimis. Pemikiran seperti itu memang selalu ada dalam benaknya selama ini dan selalu menjadikan Jungkook tidak pernah mengharapkan kesembuhan secara total. Baginya, bisa berjalan dan bergerak sudah sangat cukup.
Benturan saat kecelakaan dulu memang teramat keras. Jungkook ingat dia sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi setelahnya. Tulang belakang bukan hanya untuk fungsi saraf Jungkook tapi juga berperan untuk menghasilkan sel darah putih. Penyebab Jungkook mimisan adalah ketidakseimbangan produksi darah dalam tubuhnya.
Jungkook dibuat susah dengan tubuhnya kini dan Jungkook tidak akan membiarkan kakaknya merasakanya. Cukup dirinya saja.
Jungkook meraih balut tekan yang bisa mencegah pergerakan setiap sendi pada tulang belakangnya. Jungkook sudah terbiasa untuk memakainya sendiri. Dua gulung tensokrep sudah biasa ia gunakan, Jungkook juga membawa dua gulung yang masih baru jika dirasa tidak cukup untuk menopang pergerakannya.
Malam ini, Jungkook harus mengatasi rasa sakitnya sendiri.
***
Namjoon masih belum tertidur. Ada hal yang sangat mengganggunya. Sikap Jungkook tadi dan juga wajah berkeringat Jungkook. Bagi Namjoon itu sangat tidak beres.
Namjoon mengambil gerak cepat. Dia meraih ponsel dan menghubungi Seokjin. Panggilan itu terjawab pada sering ketiga.
Telfon saja Yeji, kenapa harus aku disaat aku sedang bersama Yoona, Joon?
Namjoon tidak ada urusan dengan itu. Namjoon juga tidak ingin mengetahui Seokjin sedang bersama istrinya atau sendiri. Yang jelas, Namjoon harus menanyakan beberapa hal.
"Kak Seokjin. Menurut Kak Seokjin, operasi Jungkook dulu, apa itu berhasil?"
Namjoon bisa mengetahui bahwa Seokjin sedang berfikir. Dari panggilan yang masih tersambung ini, Namjoon dan Seokjin merasa bahwa kini mereka tengah terjebak pada situasi yang cukup membingungkan.
Joon, kita tidak punya standar yang pasti untuk keberhasilan operasi Jungkook beberapa tahun yang lalu. Kau ingat cederanya sudah separah apa ditambah dengan dulu Jungkook berusaha bunuh diri.
Akibat keberadaanku, kata Namjoon dalam hati. Namjoon tidak menyuarakannya. Tapi bukan berarti Namjoon melupakan kejadian buruk beberapa tahun lalu. Karena dirinya yang merupakan anak dari hasil perselingkuhan Tuan Min menyebabkan Jungkook dan Yoongi putus asa kala itu. Namjoon tidak akan pernah melupakan dosa yang sudah dia lakukan.
"Apa Jungkook bisa lumpuh kapan saja, Kak?"
Tidak, Joon. Tidak sampai seperti itu. Hanya saja, Jungkook akan merasakan efek dari traumanya seumur hidup. Tapi, Jungkook sudah berhasil melakukan operasinya dulu. Tidak akan seburuk yang kau fikirkan. Mengapa kau bertanya seperti ini malam-malam begini? Ada yang terjadi pada Jungkook?
"Tidak akan aku biarkan sesuatu yang buruk itu, Kak"
Namjoon menutup panggilan itu sepihak. Tidak peduli kalau besok mereka bertujuh akan bertemu untuk foto studio seperti yang mereka rencanakan.
Waktu-waktu bahagia Yoongi, Namjoon tidak akan membiarkan hal sekecil apapun menghancurkannya.
***
"Kakak rasa kita harus melakukan sesuatu dengan rambutmu, itu makin panjang, Kook"Jungkook mempoutkan bibir dan menoleh cepat pada Yoongi yang kini berdiri tepat disampingnya. Kakaknya itu juga sedang memainkan jemari dibelakang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIBLINGS II (Complete)
FanficVersi pertama sebelum Moonchild, yang dulu pernah terpublish lalu harus dihapus karena satu dua hal. lalu sekarang kembali lagi ditengah kelabilan sang author. maaf~🌻❤ ------- Bagian dari kehidupan Yoongi, Namjoon, dan Jungkook sebagai saudara den...