Chapter 5 : Persetujuan

1.6K 209 84
                                    

Flashback

      Disaat masih ada kebahagian, disaat masih belum ada yang terluka. Kehidupan keduanya yang saling menguatkan, mendoakan, dan tentu saja mencintai. Reanne suka bermanja-manja dengan kehadiran Jungkook yang seringkali tiba-tiba berdiri di depan pintu unit apartemennya. Hal yang Jungkook sukai: datang tanpa pemberitahuan. Tiba-tiba ide jahil Reanne muncul, ingin mengerjai kekasihnya dengan cara mengikat rambut Jungkook menjadi beberapa bagian. Tetapi ia malah mendapat balasan dari Jungkook yang memberikan ciuman singkat ke seluruh wajah, di bibir, kening, pipi, hidung, mata. Sangat, sangat mengganggu dan menyebalkan. Jungkook mengetahui Reanne tidak suka dicium tiba-tiba seperti ini. Satu lagi, menggelitiki pinggang adalah bagian yang paling Reanne benci. Tetapi Jungkook suka melakukannya.

      "Kuki, aku ada pertanyaan, random sih. Tiba-tiba kepikiran aja. Misal nih ya, aku punya saudara kembar identik. Kamu bisa bedain aku sama kembaran aku gak? dia...aku suruh kayak aku pokoknya dari pakaian, wangi parfum yang dipake, make up. Semuanya kayak aku. Pasti susah kamu bedain-nya."

      "Liat dari tanda lahir di badan kalian. Misal tahi lalat, atau bekas luka semasa kecil. Coba sini aku periksa badan kamu. Biar tau."

      "Ih apaan, jangan buka-bukaaa."

Jungkook tidak patah semangat mengejar Reanne. Tetapi dibalas dengan cara menghindar, menghindar. Saling mengejek, diselingi tawa bersama.

      "Kamu payah di bidang seni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "Kamu payah di bidang seni. Tapi pinter di akademik. Gampang, aku suruh main piano, gitar, tiup saxophone, main instrument lainnya, nyanyi, nge-lukis, nge-gambar pasti keliatan jelas kalau kamu kaku dan gak bisa, dan ketebak dari muka kamu yang langsung berubah jadi bete. Sadar gak kamu selalu gitu. Kalau udah bete, nyebelin."

       Tidak salah juga pemikiran kekasihnya itu, tepat sekali. Reanne cemberut, melempar bantal yang ada di sofa ke arah Jungkook tidak terima, kemudian tertawa lagi. "Oh iya. Hahaha. Bener. Pasti ketahuan. Aku bener-bener bener bener gak suka itu. Ah...nyebelin pacar aku ini. Kamu kok pinter sih."

Flashback off

🍁🍁🍁

❄️❄️❄️

       Bukan kekuatannya, meninggalkan sarang sebagai tempat ter-aman. Tapi ini setidaknya, ini yang sudah ia pikirkan berulang kali. Selama ini, sebagian besar yang ia lakukan setiap hari hanya menyita sedikit perhatian dan pikirannya.

      Berhati-hati, pisau kapan saja bisa menjadi bermata dua. Berbahaya–– jadi membunuh jika dilumuri cairan beracun. Saerom mengkhianati janjinya kepada Eunwoo. Sebelum tiga hari sesuai kesepakatan mereka, ternyata ia mengubah jadwal keberangkatan menjadi lebih awal.

Rote - Seide || Rosékook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang