💕seventeen.

4.1K 465 60
                                    

"mual banget buk," minhee menghentikan mengiris tempe dan tahu di dapur secara tiba-tiba, mengundang pertanyaan ibunya.

"kamu sakit?"

minhee mengangguk, "pas di kota sempet sakit, mual-mual, eh ini kambuh lagi."

"beli obat sendiri ya."

"yaelah ibuk."

minhee mendengus sebal, moodnya juga entah kenapa hancur pagi ini, apalagi waktu berpapasan dengan bapaknya.

membuat minhee ingin marah, tapi tidak tahu alasan kenapa ingin marah.

bruk!

"minhee!"

jauh sebelum hari ulang tahunnya, yunseong melingkarkan tanggal 11 di kalender, minhee suka angka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jauh sebelum hari ulang tahunnya, yunseong melingkarkan tanggal 11 di kalender, minhee suka angka itu.

"mamah papah kasih restu kan?"

kedua orangtuanya mengangguk.

"temui orangtua minhee, jangan terlalu mepet," suruh tuan hwang sambil menyemangati putranya.

"terima kasih."

seharusnya yunseong dengan cepat mengatakannya. tapi orangtua minhee terlanjur tahu lebih dulu.

"maaf," pinta yunseong, dia tahu kedua calon mertuanya ini kecewa.

gimana gak kecewa, wong anaknya tekdung sebelum ijab sah.

"kapan mau bertanggung jawab?"

yunseong terlihat yakin, dia juga sudah sanggup menjadi ayah.

"saya akan menikahi minhee, segera."

"tapi dia masih kuliah," sanggah ibu kang.

yunseong membela, "gak ada larangan yang kuliah buat menikah, tan-,"

"ibuk, panggil ibuk aja."

yunseong tersenyum, sepertinya lampu hijau.

"seharusnya saya pesen ke kamu, anak saya tolong dijaga, jangan dirusak."

minhee yang sudah siuman dari pingsannya tiba-tiba kaget saat sang ibu memeluknya erat sambil menangis.

"k-kamu hamil."

melihat aie mata sang ibu, minhee merasa gagal menjaga dirinya sendiri.

"gapapa, beruntung yang ngehamilin yunseong, coba kalau orang lain, ibuk gabisa bayangin putra ibuk ini bakal jadi gelandangan."

marimas • hwangmini ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang