Arika memasuki gedung tinggi di depannya dengan senyum di wajahnya.
Ia menuju resepsionis di depannya.
"Permisi,mau tanya ruang wawancara sebelah mana ya?"tanya Arika.
"Lurus saja nanti akan ada pintu bewarna putih di sebelah kanan,ruang wawancara ada disana"ucap nya sambil tersenyum.
"Terima kasih"ucap Arika.
"Kenalkan aku Arika"ucap Arika sambil mengulurkan tangan nya di balas hangat oleh orang di depannya.
"Aku Valen,saalm kenal Arika"ucap Valen sambil tersenyum.
"Kalau begitu aku ke ruang wawancara ya Valen,sampai jumpa nanti"ucap Arika.
Valen melambaikan tangannya ke arah Arika"iya semangat!"ucapnya.
Saat Arika menuju ruangan tersebut ia melihat Ervin dan Steven menuju lantai atas. Ia bisa melihat Ervin menatapnya walau hanya sebentar.
Ia harus tau diri,ia tidak akan menganggu dan merepotkan Ervin jika mereka berada di kantor.
Arika langsung menuju ruang wawancara.
Cklek..
"Permisi,apa benar ini ruang wawancara?"tanya Arika sopan.
Seorang pria tampan menatap Arika"benar,kau pasti Arika kan? Silahkan duduk."ucapnya.
Arika mengangguk lalu duduk di depan pria tampan itu.
"Ok,kita mulai wawancaranya. Apa aku tampan?"tanya nya sambil tersenyum,terlihat lesung pipi nya menambah kesan manis di wajahnya.
"Eh--iya kau tampan"ucap Arika,ia melihat name tag dengan nama Darren Bagaskara.
"Kalau begitu kau lolos"ucap Darren.
Arika menatap Darren terkejut"benarkah? Hanya seperti itu?!"tanya nya.
Darren mengangguk"sebenarnya itu hanya pertanyaan iseng ku saja,aku sudah melihat CV mu. Dan aku puas jadi hari ini kau bisa langsung bekerja"ucapnya.
Arika mengangguk senang"terima kasih banyak"ucapnya.
Darren terkikik geli"sama-sama,kau bisa meminta Valen untuk mengantarkan mu. Dia akan membawamu ke ruang kerja"ucapnya.
"Iya"ucap Arika.
Ia langsung keluar dari ruangan Darren.
Darren tersenyum"gadis yang manis"gumam nya.
Ia langsung berjalan menuju ruangan Ervin dan mengetuk pintunya.
"Masuk"ucap Ervin.
"Hey Ervin,ada karyawan baru. Datanya sudah aku kirimkan ke email mu"ucap Darren.
Ervin mengangguk"oh ya ngomong-ngomong, dia cantik nya tapi sayang dia sudah menikah."ucap Darren.
Ervin menatap tajam Darren"dekati saja kalau kau mau"ucapnya datar dan hatinya sedikit menghangat mengingat Arika memberikan status nya bahwa ia sudah menikah.
Darren menggeleng"aku tidak suka mengambil milik orang lain"ucapnya.
"Cari wanita lain!"ucap Ervin.
Darren mengerutkan keningnya"kau kenapa sensi sekali?!"tanya nya.
Ervin tidak menjawab dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
∆∆∆
"Ini berikan pada direktur"ucap Nanda ketus sambil menaruh berkas di atas meja Arika.
Arika hanya mengangguk lalu pergi menuju ruangan Ervin.
Nanda tersenyum sinis"sebentar lagi kau akan di pecat Arika karena Ervin paling tidak suka ada kesalahan"ucapnya.
Arika menoleh kesana kemari mencari ruangan dan akhirnya ia menemukannya.
Arika menarik nafas pelan lalu mengetuk pintu.
"Masuk"sahut Ervin dari dalam.
Ervin menatap Arika yang masuk ke ruangan nya sambil mengerutkan keningnya.
"Ada apa?"tanya Ervin.
"Ini berkas,aku hanya disuruh untuk memberikannya padamu"ucap Arika.
"Berikan padaku"ucap Ervin,Arika menaruh dokumen di atas meja Ervin.
Ervin membacanya dengan kerutan di keningnya.
Brakk..
Arika terkejut bukan main melihat Ervin memukul meja dan melemparkan dokumen yang ia berikan padanya.
"Siapa yang memberi dokumen ini padamu?!"desis kesal Ervin.
Arika menegang"e-ditor Nanda"ucapnya takut-takut.
Ervin menatap Arika tajam"keluarlah!"ucapnya.
Arika mengangguk cepat langsung keluar dari ruangan Ervin.
Ervin mengambil telepon kantornya.
"Valen panggilkan Nanda suruh ke ruangan ku, sekarang!!"ucap Ervin.
"Baik tuan."
Tut~
Selang beberapa lama Nanda datang masuk ke ruangan Ervin.
Brakk..
"Apa maksud mu memberikan dokumen palsu padaku?! Dan menyuruh karyawan baru untuk menyerahkan nya padaku,kau ingin aku pecat?!"ucap Ervin.
Nanda menunduk takut"maafkan saya tuan,saya tidak tau bahwa itu dokumen yang salah"ucapnya panik.
"Kau pikir aku bodoh?! Kau selalu menyerahkan dokumen yang salah untuk karyawan baru. Jangan berpikir kau bisa membodohi ku!!"ucap Ervin,Nanda membulatkan matanya.
"Maaf tuan,maafkan aku"Nanda memohon agar Ervin tidak memecatnya.
"Keluar! Dan bereskan barang-barang mu,aku tidak ingin melihat wajah mu di kantorku!!"ucap Ervin dingin.
"Tuan,aku mohon jangan pecat aku"ucap Nanda.
"Keluar!! Atau aku panggilkan security untuk menarik mu keluar dari ruangan ku"ancam Ervin.
"Saya mohon tuan jangan pecat saya"ucap Nanda.
Ervin menelpon bawahannya untuk menarik Nanda keluar dari ruangannya.
"Tuan,tuan maafkan saya. Jangan pecat saya"ucap Nanda.
Namun tidak di pedulikan oleh Ervin ,ia hanya menatap datar saja. Ia melihat kerumunan orang menatap mereka. Mata Ervin bertemu dengan mata Arika yang sedang menatap ke arah nya namun langsung menatap ke arah yang lain.
"Apa aku menyuruh kalian menonton?! Kembali bekerja atau aku pecat!!"ancam Ervin langung membuat mereka kembali bekerja.
"Dan kau Arika,kau keruangan ku sekarang!!"ucap Ervin dingin.
Valen menepuk bahu Arika prihatin"cepat kesana! Jangan buat tuan Ervin marah"ucapnya.
"Haruskah?"ucap Arika takut.
"Apa aku harus mengulang perkataan ku Arika?"tanya Ervin dingin.
Arika langsung bergegas menyamai langkah nya dengan Ervin sesekali menatap kebelakang melihat Valen melambaikan tangan ke arahnya.
"Kenapa langkah mu lamban sekali,apa perlu aku menggendong mu sampai keruangan ku?"
Arika melongo di buatnya.
∆∆∆
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Wife [OPEN PO NOW!!]
RomanceOPEN PO GUYS!! 1-10 SEPTEMBER BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN __________ Jika kamu memilih kamu ingin hidup normal bukan,itulah yang di harapkan Ervin anak pertama dari keluarga Antony. Ia menjadi lumpuh dan berubah menjadi menge...