9.

8.7K 425 36
                                    

"ASTAGA!! SEPERTINYA AKU DATANG DI SAAT YANG TIDAK TEPAT!!"

Ervin menatap nya nyalang dan di balas tatapan menyebalkan orang itu.

"Ah,maaf kan aku. Aku tidak tau kalau kalian sedang 'ehem' "ucap Fabio santai.

Arika langsung bangun dari pangkuan Ervin dengan wajah memerah yang terlihat jelas sekali.

Alfred tersenyum penuh arti sedangkan Aksel bersiul menggoda ke arah Arika.

"Aku-aku akan menyiapkan minuman"ucap Arika gugup langsung berjalan menuju ke dapur.

"Sepertinya aku menganggu"ucap Alfred tersenyum geli ke arah Ervin.

"Ada apa?"tanya Ervin datar.

Alfred duduk di sofa"ini tentang pekerjaan"ucap nya.

Arika datang dengan membawa minuman untuk mereka.

"Arika jangan malu seperti itu,kami sudah biasa melihat nya"celetuk Fabio.

Wajah Arika memerah"apa yang paman bicarakan?!"ucapnya.

Fabio menatap Arika jahil"apa kau tidak mengingat tadi--"

"Aku akan ke kamar sekarang"Arika langsung berjalan menuju kamarnya.

"Ok,back to topic. Apa yang kau lakukan pada Sherina?!"tanya Alfred.

Ervin menatap tajam"karena dia menganggu Arika"ucapnya.

Kening Alfred mengkerut"menganggu?"tanya nya.

Ervin mengangguk lalu mengeluarkan tab nya dan memperlihatkan nya pada Alfred. Fabio dan Aksel mendekat karena ingin tau apa yang terjadi.

"Pantas saja"gumam Fabio.

"Dia menampar menantuku"ucap Alfred dingin.

"Dia ke kantor ku untuk memintamu tidak merusak karirnya"sambung Alfred.

Ervin menatap datar"jika saja dia tidak berulah aku tidak akan melakukan itu padanya"ucapnya.

Alfred mengangguk"aku paham"ucapnya.

"Apa tidak ada makanan disini,aku lapar"celetuk Fabio,Alfred hanya menatap datar.

"Apa kau babi? Kenapa dari tadi kau makan terus-menerus?!"tanya Aksel kesal.

Ervin menatap datar"apa paman melihat ada pelayan di rumahku?"tanya nya.

Fabio menggeleng polos,Alfred langsung memukul kepala Fabio dengan keras.

"Yang masak makanan hanya menantuku tidak ada pelayan apa kau masih belum mengerti?!"tanya Alfred kesal.

Fabio mengaduh kesakitan"aku tidak tau. Lagi pula anakmu itu kenapa tidak mempekerjakan satu pelayan saja?"ucapnya.

"Karena aku hanya suka makanan yang di buat istriku sendiri"ucap Ervin datar.

Ervin mendorong kursi rodanya menjauh dari mereka.

Alfred memukul kepala Fabio kembali"lihat,apa yang kau lakukan?!"ucap Alfred.

"Salah ku lagi?"

∆∆∆

Arika mengerjakan beberapa dokumen di laptopnya. Beberapa saat kemudian handphone nya berbunyi dan ia mengangkatnya.

"Halo?"ucap Arika.

"Arika!! Apa semua ini penyebab darimu?!"ucap Tessy marah.

Kening Arika terpaut bingung"apa maksud mu?"tanya Arika.

"Tidak usah pura-pura bodoh! Kau kan yang menghancurkan karir adik Rere?!"ucap Tessy.

"Aku tidak melakukan apapun,kenapa kau malah menuduh ku?"tanya Arika kesal. Ervin menghentikan kursi rodanya tepat di depan kamar Arika ,ia membukanya perlahan. Arika masih tak menyadari Ervin di belakangnya.

"Bilang saja kau tidak terima Rere menghina suami mu yang lumpuh itu!!"ucap Tessy.

"Apa yang kau bicarakan?! Jangan menghina suami ku seperti itu!! Aku tidak pernah menghancurkan karir Sherina!!"ucap Arika marah,Ervin menatap Arika dengan tatapan sulit di artikan.

"Kau pikir aku bodoh,kau pasti yang menyuruh Ervin menghancurkan karir Sherina"ucap Tessy.

"Aku tidak pernah meminta Ervin untuk menghancurkan karir Sherina"ucap Arika kesal.

Ervin mendorong kursi rodanya mendekati Arika.

"Aku peringatkan padamu,jangan main-main dengan ku atau aku akan menghancurkan hidupmu."ancam Tessy.

"Kau mengancam ku?!"tanya Arika tak percaya.

"Apa kau--"

Ervin menarik tangan Arika hingga jatuh di pangkuan nya. Ervin langsung merebut handphone milik Arika.

"Jangan pernah mengancam istriku kalau kau masih ingin hidup aman disini!!"ancam Ervin dingin.

Tessy terdiam"apa yang kau bicarakan?! aku tidak mengancam Arika"alibinya.

Ervin menatap dingin"kau pikir aku bodoh?! Aku yang menghancurkan karir model itu,karena dia mengatakan yang tidak seharusnya ia katakan dan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya ia lakukan."ucapnya.

"Kau tau maksudku kan Tessy"Ervin menekankan setiap katanya.

"Aku tidak--"

"Ini terakhir kalinya kau mengancam istriku,sampai kau mengancam nya lagi. Aku tidak akan membiarkan mu hidup dengan tenang"ucap Ervin datar.

Tut~

Ervin menaruh kembali handphone milik Arika di nakas. Ervin menatap Arika tajam dan memeluk erat pinggang Arika.

Tatapan Ervin jatuh di tangan Arika terdapat sebuah gelang yang membuatnya langsung terdiam.

Arika menatap Ervin"ada apa?"tanya nya.

Ervin menatap wajah Arika"gelang"ucapnya.

Arika melihat gelang di tangannya"kenapa? Ini gelang yang aku pakai dari kecil."

"Dan ini mengingatkan aku pada teman kecil ku dulu"sambung Arika dalam hati.

Ervin membuka kancing kemeja di tangannya lalu memperlihatkan nya pada Arika. Gelang yang sama dengan milik Arika.

Arika terdiam lalu menatap Ervin dengan wajah terkejut.

"K-kau--"

Ervin mencium bibir Arika dan memegang erat pinggang Arika sedangkan Arika memegang erat kemeja Ervin.

Ervin memperdalam ciuman nya pada Arika,ia menatap mata coklat terang milik Arika.

Ervin melepaskan ciumannya sambil mengusap bibir merah milik Arika yang sudah membengkak akibat ciuman nya.

Ervin membisikan sesuatu di telinga Arika.

"I got you!"

∆∆∆
TBC

My Beloved Wife [OPEN PO NOW!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang