"i got you."
Arika mengerjapkan matanya menatap mata biru milik Ervin.
"Aku--"
"Kau Ika ku"ucap Ervin datar namun dalam hati ia senang,teman kecil yang ia harapkan kehadirannya malah menjadi istri sah nya sekarang.
Ervin menempel keningnya di kening Arika. Ervin memeluk pinggang Arika dengan erat di pangkuannya.
Brakk..
"YAK!! maaf kan aku"ucap Fabio sambil tersenyum malu.
Alfred menepuk keningnya sedangkan Aksel menatap prihatin ke arah Fabio yang sudah jatuh di lantai.
Tadi mereka berencana untuk menguping sebentar tapi tak di sangka Fabio malah tak sengaja menekan engsel pintu dan alhasil dia terjatuh.
Ervin menatap kesal ke arah mereka"bisa tidak kalian jangan menggangguku?!"tanya nya.
Mereka menggeleng dengan kompak lalu tertawa kecil.
"Yasudah lah,Ervin aku pamit pulang dulu"ucap Fabio.
"Kami juga"sahut Aksel.
Ervin mengangguk tak membiarkan Arika untuk berdiri di pangkuannya.
"Jaga diri kalian baik-baik,aku pamit pulang dulu"ucap Alfred sambil tersenyum penuh arti ke arah Ervin dan Arika.
Wajah Arika merah padam melihat ia terpergok duduk di pangkuan Ervin.
"Nah Arika,jangan lupa buatkan aku keponakan yang lucu"ucap Fabio jahil sambil menyikut perut Aksel.
"Iya kan Aksel?"tanya Fabio.
Aksel mengangguk setuju"kalau bisa kembar "ucapnya sambil tertawa kecil. Arika hanya tersenyum malu ke arah mereka.
"Sudahlah,kalian senang sekali menggoda menantuku. Ayo cepat pulang"Alfred menarik kerah Aksel dan Fabio.
"Arika,Ervin. Kami pamit,maaf menganggu kegiatan kalian yang tertunda tadi"ucap Alfred.
"What the hell! Alfred jangan menarik kerah bajuku sialan!!"rungut kesal Fabio.
"Ck! Apa aku juga harus di tarik"ucap kesal Aksel. Mereka pun pergi dari rumah Ervin.
Ervin menggelengkan kepalanya, kenapa mereka tidak ingat umur sama sekali? Sudah tua tapi tingkah nya seperti masih muda saja.
Ervin lalu menatap tajam Arika"ada apa?"tanya Arika.
"Ada yang harus kau jelaskan padaku!"ucap Ervin.
"Tentang apa?"tanya Arika.
"Tentang ini"Ervin menunjuk ke arah gelang yang di pakai Arika.
"Tapi sebelum itu--"Ervin menyeringai menatap Arika yang di balas tatapan takut Arika.
Ervin mencium kembali bibir Arika dengan sedikit kasar,Arika hanya diam saja tubuhnya menegang.
Ervin menggigit bibir bawah Arika membuatnya memekik kesakitan lalu Ervin memegang tengkuk Arika dan melepas ciuman mereka.
Ervin menatap sendu ke arah Arika"izin kan aku"ucapnya.
Arika menatap mata biru terang milik Ervin,ia hanya mengangguk saja. Ervin tersenyum tipis dan mulai mencium bibir Arika dengan lembut.
Ia menjatuhkan tubuh Arika di atas kasur dan ia mulai menciumnya kembali.
"Izinkan aku untuk memilikimu seutuhnya."
∆∆∆
Prangg...
"Nona jangan melempar barang-barang tuan"ucap pelayan.
"Enyah kau!"Tessy mendorong tubuh pelayan tersebut hingga jatuh.
"Ada apa ini Tessy?"tanya David.
Tessy memeluk David"aku tidak suka dengan Arika"ucapnya.
"Apa yang terjadi?!"tanya David.
"Dia menghancurkan karir teman ku"ucap Tessy manja.
David menghela nafas pelan"sudah berapa kali aku bilang,dia hanya memanfaatkan mu Tessy. Jangan terlalu dekat dengan nya!"ucap nya kesal.
"Kau membentakku?"tanya Tessy sedih.
David menggeleng lalu memeluk pinggang Tessy"tidak. Aku tidak membentak mu"ucapnya.
Tessy memeluk David sambil tersenyum"semua yang aku lakukan tidak boleh hancur begitu saja."batin nya.
Di rumah Ervin...
"Enghhh...."Arika mulai membuka matanya.
Ia kembali menutup matanya namun beberapa saat kemudian ia langsung bangun sambil menatap Ervin yang masih tertidur di sampingnya.
"What the--"
Ia menatap Ervin dengan kondisi polos sama seperti dirinya. Wajah Arika memerah mengingat kejadian yang tadi mereka lakukan.
Arika mengambil selimut dan menutupi tubuh polos nya sambil perlahan turun dari kasur.
"Akhh.."ringis Arika,ia merasakan sakit di bagian intim nya.
Ervin langsung membuka matanya saat mendengar rintihan kesakitan Arika.
"Apa sakit sekali?"tanya Ervin.
"Sedikit"ucap Arika.
"Maaf"ucap Ervin,Arika menatapnya.
"Tidak apa,mungkin nanti sakit nya hilang sendiri"ucap Arika.
"Aku-aku mau mandi dulu."ucap Arika gugup ia langsung masuk ke kamar mandi dengan pelan karena menahan sakit di area tertentu.
Ervin tersenyum tipis lalu membaringkan tubuhnya di kasur kembali.
Handphone milik Ervin berbunyi ia langsung mengangkatnya.
"Ada apa?"tanya Ervin.
"Tuan rapat hari ini dengan Royal group--"
"Batalkan rapat itu gantikan hari besok"ucap Ervin dingin.
"Tapi tuan--"
"Apa kau ingin membantah ku?!"tanya Ervin datar.
"Ti-tidak. Kalau begitu akan saya batalkan"
Tut~
Ervin langsung mematikan sambungan telepon dengan sepihak. Ia menaruh kembali handphone miliknya di nakas.
Cklek..
Arika sudah selesai mandi,Ervin menatap Arika yang masih terbalut dengan handuk.
"Apa yang kau tatap itu?! Alihkan pandangan mu!"tanya Arika kesal.
Ervin tersenyum tipis"untuk apa? Pemandangan seperti itu sayang di lewat kan"ucapnya.
Wajah Arika memerah,ia melemparkan bantal sofa di sampingnya.
"Dasar mesum!"
Ervin tertawa kecil tak lama beberapa saat kemudian sebuah pesan masuk di handphone milik Ervin dan ia membukanya,ia mengerutkan keningnya no tidak di kenal muncul di handphone nya.
Masih ingat aku? Sepertinya membuat mu lumpuh masih kurang bagiku, bagaimana dengan istrimu?! Kau mau memberikannya padaku?
Rahang Ervin mengeras"sialan!"desisnya.
Ia langsung menelpon Steven.
"Steven,kerumah ku sekarang!!"
∆∆∆
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Wife [OPEN PO NOW!!]
RomanceOPEN PO GUYS!! 1-10 SEPTEMBER BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN __________ Jika kamu memilih kamu ingin hidup normal bukan,itulah yang di harapkan Ervin anak pertama dari keluarga Antony. Ia menjadi lumpuh dan berubah menjadi menge...