.
Hari ini badanku sudah enakan, infusku juga sudah dicopot. Tadi pagi saja aku sudah main ke taman rumah sakit.
"Semalam teman-teman kamu dateng lagi?" tanya kak Seungwoo disela menyelesaikan kerjaan di laptopnya.
Sebenernya, kak Seungwoo pantang banget bawa kerjaan kalo lagi sama aku. Tapi ini urgent dan penting yang nggak kepegang Jinhyuk.
"Iya, kenapa?"
"Mereka itu kemarin dateng pas kamu lahiran. Waktu kamu koma" ucapnya.
"Emang iya? Kok mereka nggak cerita ya?"
"Kakak nggak tau deh, lupa mungkin?" sahut kak Seungwoo.
"Iya kali" jawabku.
"Kakak," panggilku pelan sambil tersenyum menatap matanya yang terhalang kacamata.
"Iya?"
"Jangan diforsir ya!" ujarku sambil membetulkan kancing atas karena baru saja kasih Dipya asi.
Kak Seungwoo tersenyum sambil menatapaku. Sekarang posisinya dia lagi duduk di sofa deket pintu masuk dan aku lagi di ranjang dengan Dipya di pangkuanku.
"Siap, dek"
Aku terkekeh, lalu perhatianku teralih ke Dongpyo yang baru saja dateng bareng bi Tumi.
Mama tadi bilang, bi Tumi bakal dateng buat beres-beres. Hari ini rencananya aku udah boleh keluar rumah sakit. Dan rencananya balik ke rumah mama sama papa, dan semua setuju.
"Mama, papa!!" Seru anak itu sambil mendekatiku.
"Ssttt!! Pyo jangan berisik ya, adeknya baru tidur" ujarku pelan.
"Pyo sini aja sama papa, jangan ganggu adeknya. Barusan aja tidur" ucap kak Seungwoo mengulang perkataanku sambil melambaikan tangannya supaya duduk disebelahnya.
"Adeknya kapan bisa diajak main, pa?" tanya Dongpyo sambil duduk disamping ayahnya.
"Tunggu besar ya, sayang"
"Lama nggak?"
Kak Seungwoo menoleh ke anaknya lalu tersenyum, "Nggak begitu, tapi nanti adeknya dijaga ya"
Dongpyo mengangguk semangat, "Iya, pa"
"Pinter" ucap kak Seungwoo sambil mengelus surai anaknya pelan. "Papa selesein kerja papa dulu, Pyo duduk anteng disini, oke?" tambahnya sebelum fokus kembali pada laptop.
"Oke" ucap Dongpyo pelan disusul anggukan kecil dan duduk di sebelah kak Seungwoo dengan anteng sesuai permintaan papanya.
"Pyokangenmama" gumam anak itu. Aku sempat melirik Dongpyo sebentar untuk tau dia kenapa, tapi nggak jelas dia ngomong apa.
🏡🏡🏡
Akhirnya, setelah hampir sebulan opname di rumah sakit, aku bisa keluar.
Padahal tuh ya, udah boleh pulang dari kemarin-kemarin tapi kak Seungwoo dan papa ngotot buat tetep stay sampe bener-bener pulih.
Aku yakin sih khawatir mereka bukan tanpa alasan. Mama udah cerita gimana khawatirnya kak Seungwoo, papa, dan mama sendiri pas aku kritis.
"Yaampun, kangen rumah" ucapku sambil mengeratkan pelukan dilengan kekar kak Seungwoo karena antusias.
"Kangen rumah tapi yang dipeluk malah Seungwoo" celetuk papa disusul kekehan dari mama.
Pas nyampe di rumah langsung disambut mama dan papa.
Aku tersenyum dan langsung berhambur memeluk papa erat, menenggelamkan wajahku di dada bidangnya, sampai aku bisa merasakan aroma parfume mint papa menabrak indra penciumanku. I'm home.
"Tuan putri," Tangan papa mengelus bahuku lembut.
"Padahal sering ketemu di rs, tapi kaya nggak ketemu lama aja" celetuk mama sambil mengusap lembut rambutku.
Aku nyengir dan melepas pelukan papa lalu memeluk mama erat. Melingkarkan tanganku di perut rampingnya dan aroma buah anggur segar mengeruak, berebut masuk ke dalam hidungku.
"Kamu tu udah punya dua anak tapi manjanya tetep masih aja ya" ujar mama sambil mengusap bahuku.
"Aku kan tetep anak kecilnya kalian" ucapku sambil menatap mama dan papa bergantian.
Mama dan papa tertawa lalu mengangguk mengiyakan ucapanku.
"Pyo mana? Masi Sekolah?" tanyaku.
"Iya" jawab papa.
Aku menoleh ke arah kak Seungwoo yang ada di belakangku, "Nanti dia pulang kesini kan, kak?"
"Iya, nanti dia pulang kesini"
Aku tersenyum lalu mengambil Pya yang ada di gendongan bi Tumi hati-hati.
"Ma, pa, aku ke kamar dulu ya" pamitku.
"Iya, sana! Kalian mau berduaan kan?" goda mama sambil menoel daguku pelan. Sedangkan papa hanya geleng-geleng kepala dan kak Seungwoo malah nyengir.
"Orang bertiga sama Pya" elakku.
"Itu kan hasil dari berduaan" Ini si mama masih aja.
"Mama ihh!" seruku dan langsung beralih menatap papa, "Itu si mama kenapa sih pa? Ngomongnya ngelantur" ucapku disusul gelak tawa dari mereka.
●●●
❣❣❣
🤴👸
Aku kacau ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Madre, Seungwoo
Fanfic[end] Menjadi ibu adalah pekerjaan seumur hidup yang sangat mulia. [X1 Fanfiction] [Buku kedua dari Señorita.] ─start : 28 Agustus 2019