Prolog

2.8K 158 4
                                    


“Selamat pagi” sapaan kariawannya seperti biasa, yang selalu menggiring langkah Khafi memasuki kantornya. Dan bahkan saat ia keluar dari kantornya.

Khafi hanya mengangguk singkat, tidak terlalu tertarik untuk berbasa-basi dengan para kariawannya.

Kakinya melangkah menuju lift, yang selalu terbuka saat ia ingin memasuki lift tersebut, seakan memang ada seseorang yang selalu menahannya agar Khafi bisa langsung masuk tanpa menunggu lagi.

“Lantai 15 seperti biasa pak?” Dan suara yang tidak asing ini juga yang selalu ia dengar pada pagi hari, saat ia akan hendak naik ke ruangannya.

Matanya menoleh, dan melihat perempuan mungil yang kini berdiri membelakanginya. Khafi merasa sedikit penasaran, siapa perempuan yang selalu berada satu lift dengannya.

Dan jangan lupakan parfum yang gadis itu gunakan, dan lagi-lagi Khafi merasa tidak asing dengan parfum gadis itu, seakan Khafi memang selalu mencium bau itu.

“Kamu dari divisi mana?” tanya Khafi, memecah keheningan di lift.

Gadis itu berbalik, tersenyum ramah, dan tidak ada kesan seakan gadis itu ingin menggoda atau mencari perhatian Khafi.

“Saya Norah pak,  anak magang dari departemen IT ” jawab gadis itu ramah, dan di balas anggukan oleh Khafi.

Semenjak perkenalan singkat itu, Khafi menjadi terbiasa dengan kehadiran gadis yang bernama Norah itu. Rasanya hari Khafi akan merasa kurang, jika ia belum menemukan Norah maupun mencium bau parfum Norah.

About HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang