empat belas;jendela merah

22 3 0
                                    

Ku melangkah dengan jari jemari di kaki ku
Menyusuri jalan yang gugup untuk aku jalani
Aku semakin maju dan matahari menyambut ku
Ia tersenyum manis di balik sebuah jendela
Sangat candu
Ia melirik melihat ku berjalan dengan rasa gugup

Mereka bertanya
Mengapa muka mu merah?
Sungguh aku diam, aku membisu, dan lidah ku terdiam
Tiba-tiba tatapan itu memikat tajam dengan mata ku
Saat itu hati ku bergemuruh
Hati ku bergairah dan tak satu kata pun terucap

Keesokan harinya..
Aku sadar..
Ekspetasi ku terlalu tinggi
Namun realita ku memaksa ku untuk bilang kau merasa kan hal yang sama
Suatu hal yang berbeda di antara kita
Tuan ku.

Lukisan PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang