📌16📌

1.4K 101 7
                                    

Lisa terisak didalam kamar, rasanya hati tak mau menjauh tapi semakin Lisa mencoba melupakan Jimin dirinya malah makin tersakiti, selalu saja ada yang mengingatkan dirinya pada seseosok Jimin. Gadis itu terisak sendiri dikamar

***

Pagi hari ditempat kerja

“Ji”. Panggil Taehyung. Jisoo segera menoleh

“ya, ada apa Tae?”. Senyum yang selalu merekah di wajah Jisoo selalu membuat Taehyung salah tingkah

“hari ini, kita dinner ya”.

“tap-”.

“gak ada penolakan. Tolong, untuk ini kamu dengerin aku ya”. Jisoo ingin menolaknya, namun melihat wajah Taehyung yang amat sangat memintanya itu membuatnya mengurungkan pernyataan tersebut

Bagaimana ini? Apa Seokjin akan marah? Ayolah, kau jangan menjadi perempuan yang jahat Jisoo! Ada apa dengan hatimu Jisoo?

Jisoo masih menimbang-nimbang ajakan Taehyung. Ya setidaknya ini mungkin terakhir kalinya dia dan Taehyung dinner bareng, dan seterusnya.. Ia akan memilih Seokjin

“bwa!”.

“aaahhh!”. Teriak Jisoo sangat kaget, karena seseorang menghancurkan lamunannya. Jisoo berbalik dan melihat Seokjin dengan senyuman mataharinya, mencubit pipi Jisoo lembut

“Jin, ngapain?”. Jisoo menepuk keningnya, Seokjin benar-benar mengacau kerjanya mungkin hari ini karena akan mengganggunya

“kamu kok gitu sih sayang? Haha, tentu saja aku kesini untuk menemui calon ibu dari anak-anak- awhh!!”. Jisoo mencubit sekuat tenaga, dan Jin merintis kesakitan

“satu hal yang menyeramkan darimu-”. Wajah Jisoo menantang Jin berbicara “-cubitanmu menyeramkan”. Seokjin berlari karena mendadak Jisoo mengejarnya

Letih sudah Jisoo berlarian, ia terduduk dilobby perusahaan

“aku menyerah!”. Jin mulai mendekati Jisoo yang kecapean

Mendekap Jisoo dalam
“tapi dari semua sifatmu yang menyeramkan, aku lebih takut jika kehilanganmu”. Jantung Jisoo berdetak lebih cepat, kata-kata Jin terdengar halus namun menusuknya tajam

“aku akan selalu setia padamu Jisoo. Keinginan kita selama ini untuk menikah akan dilaksanakan bulan depan”. Jisoo kembali memeluk Seokjin dengan pelukan lebih erat

“aku mencintaimu Jisoo”. Jisoo menutup matanya, meski sangat sulit mengatakan untuk kali ini dia mencintai Seokjin. Ia hanya memeluk Seokjin erat, ia berada diposisi sangat bimbang entah itu karena apa

“sudah, kau pergilah! Aku akan melanjutkan kerjaku”. Lepas pelukan Jisoo pada Seokjin. Seokjin mengecup dahi Jisoo

“udah sana! Malu tau gak? Diliatin orang ”. Jisoo mengusir Seokjin. Seokjin hanya tertawa renyah

“semangat calon ibu dari anak-anakku!”. Seokjin pergi begitu saja, dengan senyuman terpatri di wajah tampan nya

Jisoo melihat kepergian Seokjin dengan mata sayu “Maafkan aku Seokjin, tapi aku harus memastikan perasaanku”.

“perasaan siapa yang harus kau pastikan?”. Taehyung datang dengan ajaibnya di samping Jisoo

“gak ada”. Taehyung duduk disamping Jisoo

“yakin? Dia siapa Ji?”.

“Seokjin, calon suami aku”. Taehyung mengangguk pelan, dan mendadak ia tak terima dengan hal tersebut, tahan dirimu taehyung..

Ji, aku duluan. Ingat untuk malam nanti”. Taehyung berlenggang pergi dari sana

“ayolah Jisoo? Ada apa dengan dirimu? Tanya hatimu!”. Jisoo mengulang semua putaran memorinya

Pria yang pernah kutolong saat ingin membunuh dirinya sendiri. Taehyung yang terlihat sama sulit untuk dibedakan Jisoo

Kesakitan hati yang terlihat dimasa lalu, pembunuh itu menyeramkan karena membunuh beberapa orang dan penjara

Bagaimana ia menatap Jisoo saat menculik Jisoo.. Itu semua--

Dia mati karena tembakan peluru saat itu, dan aku tidak melihat pemakaman nya karena ayah mendadak menyuruhku kembali ke negara ini

Dan saat aku sampai disini.. Aku melihatnya, tetapi dia bukanlah Taehyung pembunuh- dia terlihat berbeda. Seorang perempuan yang sangat cantik selalu bersamanya, dan saat aku memikirkan itu-

Terasa sakit bagiku, Taehyung yang kutemui saat ini, lebih lembut dengan wajah tampan Taehyung yang pembunuh dulu

Apakah aku cemburu pada Jennie? Tapi- Taehyung sudah berbicara dia tidak punya hubungan apapun, tapi tetap saja

Katakan padaku jika mereka orang yang berbeda, batin Jisoo

***

“Taehyung”. Taehyung merasa dirinya dipanggil, ia berbalik melihat Jennie dengan senyum merekahnya

“kau sudah melakukan hal bagus. Ini cara kita untuk menghancurkan keluarga Xiumin itu”. Taehyung terlihat murung dengan itu

“sebentar lagi, kita akan meraih kemenangan. Kau membuat Jisoo jatuh dalam perangkap mu bukan?”. Jennie menyipitkan mata melihat Taehyung dan berkeliling disekitar Taehyung

“atau kau sendiri terjebak dalam permainanmu?”. Jennie berhenti berkeliling didepan Taehyung dan menatap lelaki itu dengan tatapan tajam

“Aku tau, keluarga kita sudah dibuat hancur.. Tapi jika kita melakukan dendam ini, kita sama saja seperti mereka dan aku tidak mau jika mempermainkan perasaan perempu-”.

Plak!!!

Jennie menatap nanar pria didepannya, benar, ini yang Jennie takutkan, Taehyung akan terjebak ke permainan dendam ini juga.

“kau benar-benar mengecewakan ku Taehyung!!! Kau kakak kandungku bukan? Apa tidak pernah terpikir olehmu dimana adik kita saat ini? Perempuan yang malang itu hilang karena Xiumin!! Dan jika ada kabar bahwasannya adik yang kita cari itu meninggal____ aku tidak akan pernah mengampuni Jisoo dan keluarganya! Kau harus tau itu Taehyung!”. Bentak Jennie marah, selama ini ia dan Taehyung selalu berakting didepan Jisoo menjadi sepasang kekasih, ingin membuat pernikahan Jisoo dan Seokjin batal karena Jisoo haruslah sakit hati, dan bunuh diri karena cinta, cinta membutakan.. Jisoo mungkin akan menghancurkan dirinya jika ia sudah tau perasaannya pada Taehyung dan ia akan bisa melukai hati Seokjin dan disaat itulah Jennie ingin menculik Jisoo dan menghancurkan harga diri dari seorang Jisoo didepan umum, depan publik

“itu sebabnya aku takut jika kau membantuku menyelesaikan dendam ini, aku ingin menghancurkan Jisoo tapi kau__ kau.. Membuat semuanya berantakan!”. Jennie meninggalkan Taehyung sendiri didalam rumah, ia menelepon Jimin ingin curhat pada lelaki yang menjadi cinta Jennie dan kepercayaan Jennie selama ini, meski Jennie tahu bahwa Jimin mempunyai kekasih bernama Lisa. Namun Jennie punya ambisi untuk kembali pada Jimin

“hiks, Jimin. Aku ingin bertemu denganmu!”. Jennie menangis terisak didalam mobilnya

...

“aku ingin bertemu ditempat biasa”. Lirih Jennie mematikan panggilan teleponnya

























Gimana gaes? Ehe
Lupa alur, makanya ada yang agak ku ubah.

Hayoloh.. Siapa ya kira-kira adiknya Tae sm Jen?

Coba tebak:) yang tebakannya benar aku percepat UP*kepedean lu min

Wkwk😂

Jan lupa vommentnya:) Kasian tau akunya.. Dikit bat itu yang vote+komen:(

*hue miminnya ngeselin

😂😂😂😂

[✔]SERIAL KILLER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang