💔10💔

1.8K 139 3
                                    

Lisa tlah sampai di bandara pagi harinya. Matanya mengedarkan pandangan menjadi sesorang. Ya Jimin, siapa lagi?

“aku harus menemuimu Jimin”. Gumam Lisa sambil mata berkaca-kaca

Skip

Kedua orang itu, kini sedang berada di sebuah kamar, yang tak lain adalah kamar Jisoo

Lisa dan Jisoo berada didalam sana dengan saling menatap dan tersenyum

“owh jadi begitu. Jimin tidak kemari, mungkin dia lebih memilih untuk menginap dikamar hotel dan kau tinggalah disini selama yang kau mau”. Tutur Jisoo dengan senyum indah miliknya

“iya, Kak. Lisa akan mencari Jimin selepas ini. Lisa sangat rindu dengan Jimin”. Ungkap Lisa jujur, Jisoo tersenyum melihat tingkah Lisa ia bahkan seorang perempuan yang berjuang mencari kekasihnya itu, sungguh ia sangat sayang pada Lisa

“kau memang terkenal pejuang cinta, ya, Lis. Kakak teringat oleh-”. Cepat-cepat Lisa memotong

“oppa Jin? Pastilah. Yakan?”. Ucap Lisa menebak dan tersenyum bangga

“emh.. Ya, kira-kia begitu”. Ragu Jisoo untuk menyatakannya, setengah kebohongan keluar dari bibir Jisoo

Lisa menyergit heran

“kakak kok ragu-ragu mengucapnya, ada apa?”. Tanya Lisa curiga, takut jika Jisoo memikirkan pria lain selain Seokjin

“tidak, kakak hanya merindukan Seokjin saja, sebab itu kakak seperti ragu mengatakannya. Haha, tenanglah.. Ini sudah menjadi kebiasaan kakak jika kakak merindukan seseorang”. Ucap Jisoo bohong dan Lisa mempercayai semua perkataan Jisoo. Lisa sangatlah polos dan mudah ditipu oleh masanya

“baguslah, karena oppa Jin akan kesini juga menyusul. Untuk-”. Lisa menahan kata-katanya dan tertawa

“untuk apa Lis?”. Tanya Jisoo kepo

“hahaha. This is secret”. Tungkas Lisa dengan cengiran lebarnya

Jisoo memanyunkan bibirnya “aish.. Lisa mah gak seru”. Lisa malah tertawa terbahak-bahak

***

Esoknya

Dijalan, Lisa san Jisoo melihat Jimin sedang celingak-celinguk

Aku harus menemui Jennie, hari ini. Batin Jimin

Lisa menyerngit

“kak, itu Jimin kan?”. Lisa menunjuk Jimin senang

Jisoo mengikuti arah telunjuk Lisa dan melihat Jimin sedang celingak-celinguk

“yasudah. Panggil!”. Saran Jisoo dibalas dengan anggukan Lisa

“yah, Jimin pergi..”. Lisa memanyunkan bibirnya, kemudian beralasan

“kak, aku ke toilet yah. Udah kebelet nih.. Bye!”. Lisa berlari mencari sesuatu, bukan toilet yang ia cari melainkan Jimin

“maaf kak, aku harus membohongimu untuk bertemu Jimin”. Ucap Lisa merasa bersalah

Lisa melihat Jimin, rasa bersalahnya menjadi rasa senang karena melihat Jimin

***

Dibagian belahan Bumi lain, seorang wanita cantik tengah menangisi seseorang, ia begitu terlihat frustasi akan keadaan dan cintanya

“kenapa Jim! Kenapa kau meninggalkanku bertahun-tahun hanya karena aku tidak menemuimu selama itu! Kau tlah mempunyai penggantimu ternyata”. Isak Jennie deras, matanya tlah sembab

Tok..tok..tok..

Ketukan pintu itu menarik perhatian Jennie, ia segera membuka pintu, alangkah terkejut nya ia dipeluk oleh seorang pria yang begitu ia cintai selama ini, Jimin. Pria itu datang memeluk Jennie setelah pergi dari hadapan Lisa

“Jennie”. Lirih Jimin

Sial! Lisa mengikuti Jimin

Manik kelam mata Lisa mulai berkaca-kaca yang siap kapan saja akan menjatuhkan bulir bening kapan saja

Tetesan air mata itu terluapkan. Lisa menangis dan tersenyum miris dalam diam menatap Jimin dan seorang wanita lain yang ia tahu, Jimin tadi memanggil nama wanita itu Jennie

“aku masih mencintaimu Jen. Tolong, jangan kau keluarkan air matamu. Air matamu itu sangat berharga bagiku”. Lirih Jimin dengan dekapan lebih erat

Lisa menjauh dari area sana, dan air matanya sudah membasahi pipi wanita itu, terlihat matanya sangat sembab saat tahu jika Jimin ke Inggris hanya untuk menemui wanita itu

Lisa duduk ditaman, tiba-tiba pikirannya kembali gusar memikirkan kakaknya. Cepat-cepat Lisa beranjak dari tempat duduk taman tersebut lalu menghapus air matanya

“kakak pasti mencariku”. Ujar monolog Lisa, ia segera berlari menuju rumah Jisoo

Ditengah jalan Lisa tidak bisa menahan gejolak emosinya lagi. Ia benar-benar sakit hati oleh kelakuan Jimin yang ternyata bermain dibelakangnya. Ia ingin membenci Jimin, tetapi dari lubuk hatinya yang paling dalam, ia masih sangat mencintai Jimin. Pria yang sangat ia cintai.

Lisa menangis sesegukkan

Penglihatan Lisa memburam, ada mobil yang hendak menabraknya namun ia terselamatkan oleh seorang pemuda yang begitu gagah dan tampan, membuat semua orang melihatnya terkagum-kagum dan ingin menjadi miliknya

Lisa membuka kelopak matanya saat ada yang memeluk pinggangnya saat Lisa hampir tertabrak mobil tadi

Sungguh, pemandangan yang ia lihat pertama kali ini sangat tampan tapi tidak menggantikan posisi Jimin sebagai pria tertampan dihati Lisa saat ini

***


















Vomment:) Biar aku semangat!💕

[✔]SERIAL KILLER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang