“bedebah kau!”. Jungkook, pria itu melayangkan tinju ganas pada wajah Park Jimin saat ini, tak tinggal diam, Sehun pun sama meninju ulu hati pria yang memohon untuk mereka menemui Lisa
“biadab! Kau ternyata Park Jimin!”. Jimin hanya pasrah dipukul didepan ruang operasi Lisa saat ini
“bangs*t kau!”. Bentak Sehun kembali, kali ini ia benar-benar marah hanya karena Lisa terkapar lemas di ruang operasi
“kau ini, b*bi atau apa? Brengsek skali kau membuatnya hingga seperti in-”.
“tuan, maaf ini rumah sakit!”. Tegas satpam yang tiba-tiba menyeloroh antara perkelahian mereka
“silahkan keluar jika-”
“maaf pak, kami tidak akan mengulanginya lagi”. Ucap Jungkook yang segera menetralkan emosinya, satpam itu segera keluar
“dasar kau! B5!”. Sehun melirik kearah Jungkook yang merasa saat ini Jungkook sedang bercanda
“Bedebah, Biadab, B*ngsat, B*bi, Brengsek!". Lanjut Jungkook
Sehun menyeringai “kau lupa dengan sebutan Baj*ngan sepertinya!”.
“ya, kau B6! Bedebah, Biadab, B*ngsat, B*bi, Brengsek, Baj*ngan. Apa ada yang bisa menambahkan lagi?”. Ucap Sehun. Tolong jangan menambahkan Babon, Beruk, Bentol, Bullshit, B*tch, Bolot, Bacot, Bel*r, Belis, Bagong dll yang bersifat non-baku dan bahasa Inggris
Jungkook terperangah dengan Sehun yang tiba-tiba mengucapkan kata kasar dengan lancar. Sementara pria yang babak belur habis wajahnya hanya pasrah tersimpang pada kedua lutut tidak mengerti dan tidak mau mengerti
Seketika cerita akan menjadi genre Komedi, saya tidak akan membiarkannya. Lanjut-
Jennie yang baru saja tiba disana membawa minum terkejut melihat kondisi Jimin yang babak belur “hei, kau! Gadis jal*ng”. Seperti ada panah tertusuk dalam dihati dia itu saat mendengar panggilan nya
Sehun menganga lebar saat mendengar panggilan tersebut dari mulut seorang Jungkook yang notaben nya adalah sangat menghargai perempuan
“HEI!”. Jimin berteriak saat itu juga pada panggilan tidak baik pada Jennie itu
“kau masih berteriak saat ini, polisi Jimin brengsek!”. Sindir Jungkook
Kleak!
Dokter beserta perawat nya keluar dengan wajah panik “bagaimana dok-”
“Pasien Lisa kekurangan banyak darah, dia membutuhkan donor ginjal dan darah saat ini. Di rumah sakit ini sudah ada yang mempunyai darah yang sama l, jadi kami hanya memerlukan donor ginjal secepat mungkin. Sistem kerja otaknya mungkin habis ini mungkin akan sering bermasalah karena benturan yang cukup parah”. Jelas sang dokter
Jisoo, Eunwoo, dan Seokjin berlari dengan cepat saat mendengar berita tersebut, pro-kontra yang terjadi antara mereka tadi segera mereka lupakan
“Lisa!”. Jisoo memekik saat melihat dokter disana yang berbincang
Dokter menjelaskan keseluruhan pada keluarga Jisoo, dan itu membuat mereka panik. Jennie mengangkat tangannya setengah
“Aku akan mendonorkan satu ginjalku”. Semua arah pandang melihat kearah Jennie saat ia berucap, tangan Jimin mengepal
“Jen-”
“Maaf Jimin”
Jisoo melihat ada ketulusan dari mata Jennie, membuatnya sulit untuk berkata-kata juga “Jika kau pergi, Taehyung akan sendirian”. Menghela nafas, Jennie tersenyum kecil
“toh satu ginjal hilang saja tidak akan cepat membunuhku, mungkin aku dan dia akan pergi mati bersama karena keluarga kami sudah salah sangka terhadap kematian ayah kami".
“maksudmu?”. Tanya Eunwoo
“paman, maafkan kami. Ayahku dan Taehyung mati bukanlah karena kesalahan Xiumin namun karena penyakit jantungnya, dan sekarang penyakit itu mewarisi ke Taehyung. Aku baru mengetahuinya saat melihat gudang dirumah lama yang sebelumnya gudang itu dilarang untuk dibuka dengan kakek kami, karena kakek kami juga sudah meninggal tidak ada alasan yang melarangku untuk melihat kebenaran itu kemarin".
“maafkan aku. Jisoo. Aku lah yang membuat adikmu menjadi seperti itu". Tidak ada tanggapan, Jisoo hanya menunduk dalam
“Kau kakak terburuk yang pernah kutemui”. Ucap Jungkook tajam pada Jennie, mengundang pertanyaan mereka semua “a-apa maksudmu? Aku-”
“adikmu yang hilang sejak dahulu terkapar diatas ranjang semua itu karenamu!”. Sambung Sehun
“apa maksudmu?”. Jennie makin tidak mengerti
“maaf, pasien kekurangan darah saat ini. Kalian-”
“dokter, ambil darahku jika benar dia adik kandungku. Tes Dna, dan jika benar dia adik kandungku.. Aku bersedia mendonorkan ginjal untuknya
“baik".
Jennie mau memasuki ruangan pendonoran tersebut, sebelum itu ia melihat kebelakang “Jisoo. Jika aku tiba-tiba kehilangan nyawa. Sampaikan permohonan maaf ku pada Lisa”.
“tidak-tidak! Aku harus menghubungi Taehyung!". Jennie, gadis itu memegang pergelangan tangan Jisoo yang memegang ponsel mencari nomor Taehyung
“tidak perlu. Sampaikan saja pesanku". Dengan wajah penuh senyuman, dirinya melangkahi kembali masuk ke dalam ruangan, membiarkan Jisoo yang masih kekeh untuk menelepon Taehyung. Toh, Jisoo adalah gadis keras kepala
Suara dering ponsel bergetar menandakan seseorang meneleponnya, tertera nama gadisnya disana Jisoo
Dengan penuh luka disekujur tubuhnya, Taehyung berusaha mengangkat ponsel tersebut walau pikirannya menolak
“Taehyung! Jennie, adikmu akan mendonorkan ginjal untuk Lisa”. Mata Taehyung membulat sempurna, dia tidak terima sama sekali tidak terima. Dia tidak terima adiknya satu-satunya saat ini akan menyusulnya. Pria itu berdiri dari halaman rumah Jisoo dan segera mencari taxi, sepanjang perjalanan Taehyung memegang dadanya yang terasa sesak
Sampai akhirnya taxi itu berhenti didepan rumah sakit yang dikirimkan denah lokasi oleh Jisoo, sang supir taxi meneriaki Taehyung yang berlari karena tidak membayar tumpangannya
“dasar anak bedebah!”. Umpat sopir taxi yang kesal karena ditipu
***
Gadis tersebut yang mendengar sang dokter harus memeriksa Dna nya dahulu selama menunggu sejam terdiam diruangan serba cat putih dengan bau obat-obatan rumah sakit itu
“jika benar dia Lisa adik kandungku. Aku bersedia mendonorkan ginjal ku satu, dia sudah mendapat kehidupan yang layak, tidak sepertiku”. Gumam Jennie monolog, air matanya tumpah saat diruangan putih itu hanya dirinya sendiri disana
Lalu kerusuhan terjadi saat pintu ruangannya terbuka menampilkan Taehyung yang berkeringat dan babak belur diwajahnya, pria itu tersenyum melihat Jennie belum mendonorkan ginjalnya
“kenapa kau gila?!”. Teriak Taehyung sedikit pelan
“kehilangan satu ginjal tidak akan membunuhku Taehyung!”. Desis Jennie tidak terima dirinya dikatakan gila
“lalu kau mau apa? Setiap minggu menderita karena harus cuci darah?”. Taehyung terjatuh dengan bertumpu diatas lutut, air matanya tumpah tanpa bisa dicegah, menatap Jennie penuh tak percaya
“kalau pun Lisa adik kandung kita, jangan kau yang menderita-”. Pria itu menjeda ucapannya “-tapi aku”.
Mendengar itu hati Jennie serasa mencelos keluar, hatinya terasa sakit mendengar perkataan tersebut. Baru saja gadis itu akan memanggil Taehyung tapi pria itu berjalan keluar
Taehyung menatap Jisoo penuh dengan harapan, begitupun sebaliknya “terimakasih Jisoo”. Pria itu tersenyum manis, membelai rambut Jisoo yang tengah menangis lalu memeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]SERIAL KILLER
AcakMantan pembunuh, yang berniat membalaskan dendam atas kematian orang tuanya kepada gadis cantik bernama Kim Jisoo, malah terjebak akan cintanya Kim Taehyung, apakah yang akan ia perbuat? Penasaran? Baca aja dulu😂 Rating: 15+ Genre: Romance, drama #...