👊25👊

926 73 6
                                    

⛔Warning⛔

Waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. Jisoo sama sekali tidak bisa tidur, disana hanya empat orang saja yang menunggu Jennie, Jisoo, Sehun dan Jungkook

Sehun melenguh saat dirasa tubuhnya mulai pegal karena tidur sambil duduk, pria itu sedikit mengucek mata dan melihat Jisoo didepannya duduk dan belum tertidur

“kau bisa pulang jika pegal menunggu”.

Ya, sudah hampir tiga kali dokter bergantian keluar setiap jamnya. Disaat mreka menanyakan keadaan pasien, tiada yang menjawab dan hanya berlari entah membawa sesuatu alat yang baru lagi

“kami akan tetap disini”. Sehun melirik Jennie yang tertidur di bahu Jisoo, mata gadis itu sudah sangat bengkak. Terpikir oleh Sehun apakah benar gadis itu sungguh jahat? Melihatnya bisa berani mendonorkan ginjal

“kau tidak pegal? Apa kau sudah tidur saat kami semua tertidur?”. Jisoo menggeleng “bagaimana bisa ku tertidur saat seseorang yang kucintai dan yang ku sayangi sedang bertaruh nyawa didalam sana”.

Dua puluh menit kemudian, lampu ruang operasi berwarna hijau. Para perawat dan dokter keluar dengan keringat peluh. Jisoo tidak ingin membangunkan Jennie, ia tetap dalam posisi duduknya

“aku akan menanyakannya”. Ujar Sehun yang peka akan situasi

“untuk saat ini, pasien akan diletakkan diruangan ICU. Kalian bisa menjenguknya di pagi hari dan hanya satu orang yang diperbolehkan masuk”. Tutur dokter tersebut “dan, Taehyung juga harus melakukan cuci darah tiap tiga minggu sekali karena satu ginjalnya tlah didonorkan. Kami hanya bisa memberitahu sampai sini saja, jika ada perkembangan kami akan memberitahu lagi. Terimakasih”.

***

Pagi itu Jisoo sudah bersiap dengan baju jenguk pasien berwarna biru, memasuki ruang ICU Lisa terdahulu. Jisoo itu tidak berani memegang gadis yang sedang tertidur itu, matanya bergerak kearah tempat dimana ginjal itu didonorkan oleh Taehyung

“aku tidak bisa disini lama-lama. Aku tidak berani menangis saat ini, ada Sehun lalu Jungkook sehabis ini”. Jisoo segera pergi tidak kuasa melihat Lisa terbaring lemah disana. Lalu gadis itu berpindah ke ruang ICU Taehyung, diruang itu Taehyung lebih banyak dikasih pengaman

Melihat fisik Taehyung terlihat lebih kurus dari biasanya. Jisoo tidak bisa menahan tangis nya, ingin ia berteriak didalam ruangan sepi itu, menangis sekencang-kencangnya, Jisoo sangat kagum melihat angka hidup Taehyung yang mengalami sakit jantung yang bersiap mengambil nyawa pria itu kapan saja ditambah ginjal pria itu tinggal satu, rasanya sangat berat jika itu terjadi padanya

“kumohon, kau bertahanlah”.

***

Seminggu kemudian kabar Lisa boleh pulang menjadi berita bahagia. Gadis itu melihat sekitarnya, dengan membawa alat infus, memeluk Jisoo, Eunwoo, Seokjin, Sehun dan Jungkook. Tiada Jimin disana membuat Lisa lega, tetapi hanya ada Jennie. Lisa tidak memeluk kakak kandungnya itu, dia hanya diam tanpa ekspresi pada kakak kandungnya

Lisa dipampah oleh Seokjin, mreka yang dipeluk Lisa segera membawa Lisa pulang duluan kerumah, hanya menyisakan Jisoo dan Jennie

“kenapa kau tidak memeluknya tadi?”. Jennie menggeleng “aku yang menyebabkannya seperti itu, aku sangat bersalah. Dia adikku, tetapi kenapa posisinya aku seperti seorang yang sangat jahat?”.

“Kau tidak perlu merasa terus bersalah. Aku tahu kau hanya salah pemikiran, aku yakin kau adalah orang yang baik hati dan jadilah seperti itu”. Sekarang pikiran Jisoo tidak tenang, setelah pemberitahuan Lisa boleh pulang, hanya tersisa Taehyung yang terkadang detak jantungnya tidak stabil dan kemarin harus melakukan cuci darah. Pria Kim itu sepertinya tidak boleh keluar rumah sakit dalam jangka waktu yang lama

“Kim Jisoo, ya?”. Perawat yang membawa semacam daftar itu memanggil Jisoo “ya?”.

“bisa ikuti saya?”.

Dan ya, tidak menjadi sesuatu yang mengejutkan lagi bagi Jisoo yang mendengar angka kehidupan Taehyung hanya ada 20%. Jisoo melangkahkan kaki memasuki ruangan Taehyung, mendudukkan dirinya di kursi sebelah tempat tidur Taehyung, menatap pria itu dengan manik yang berkaca-kaca

“Jangan tinggalkan aku”. Gumamnya perih, ia mengatakan seperti itu tahu bahwa Taehyung saat ini sedang mendengarnya

“Kenapa kau seperti ini?”. Kembali tangis Jisoo pecah, jari-jari Taehyung bergerak lalu tangannya membelai rambut Jisoo dengan halus

Taehyung tidak berbicara, rasanya kemampuan berbicara sekarang ini sangat sulit “kau selalu saja mempersulit hidupmu, kau Taehyung yang sangat bodoh! Kau tau saat kita bertemu waktu kecil? Pasti kau tidak ingat! Kita bertemu dirumah sakit juga untuk pertama kali, lalu kita bertemu kedua kalinya dilapangan lari, kenapa aku baru mengingatnya setelah melihat foto kenangan itu? Kau hampir tiga minggu disini, bertahanlah sampai anak ini lahir”. Mendadak tangan Taehyung berhenti mengelus kepala Jisoo, membuat Jisoo mendongakkan kepalanya menatap Taehyung bertanya-tanya

“maaf, bukan maksudku menyalahkan mu. Aku berterimakasih padamu malam itu, aku hanya ingin sekarang kau bertahan demi anakmu, kandungan ini kuketahui sejak kemarin malam aku terus saja muntah dari pagi, berpikir aku demam ternyata tidak. Aku bahagia, tetapi rasanya pilu saat melihatmu..”.

“jangan menangis”. Ucap Taehyung kala itu “aku akan cepat sembuh. Jika kau menangis, maka kandunganmu akan kasihan. Jangan menangis untuk pria sepertiku, aku tidak ingin melihat wanita yang kucintai menangis seperti ini. Aku ingin Jisoo yang tegar, dan kuat. Jangan menangis”. Tepat setelah kata-kata iti Jisoo berhenti menangisi Taehyung dan Jennie yang mendengar dari luar menangis sesegukkan

Lusanya Jisoo melihat Taehyung yang sudah mulai berjalan, tetapi masih belum keluar rumah sakit “ya? Kenapa kau berjalan kesana kemari?”.

“aku bosan tidur dan duduk, jadi aku berjalan keliling rumah sakit. Jadi kapan aku pulang?”. Ucapan Taehyung benar, dia akan segera sembuh dengan cepat, sembuh dalam artian sementara

“kau besok akan melakukan pencucian darah”. Taehyung mengedikkan bahu “aku masih kuat”.

Jisoo tersenyum melihat Taehyung, pria itu Leboh ceria dari sebelumnya

“Jisoo. Kita ke taman rumah sakit ini ya, aku ingin mengatakan sesuatu padamu”.

“tidak, kau masih belum sepenuhnya sembuh”.

“ya, aku mau kesana bersamamu. Kau tidak ingin berfoto denganku?”.

“ah, baiklah. Terserahmu saja”.

Mereka sampai di kursi taman itu, disana sangat banyak bunga “apa kau membawa hp?”. Jisoo mengeluarkan hp dari sakunya

“ayo”. Taehyung mengangkat tangannya tinggi-tinggi, dan berselfi bersama Jisoo. Lalu mereka terkekeh melihat hasilnya

“kau sangat cantik”. Puji Taehyung “aku tahu”. Pede Jisoo

“tetapi aku jauh lebih tampan”.

“kau laki-laki”.

“ah benarkah? Kalau begitu kau dan aku-”. Taehyung mendekatkan wajahnya pada Jisoo, nafas Taehyung yang hangat menerpa wajah Jisoo membuat jantung Jisoo berdetak lebih cepat, di detik kemudian benda kenyal itu mendarat dibibir Jisoo, gadis itu menutup matanya saat Taehyung mengubah ciumannya lebih sedikit miring, dan menjelajah setiap mulutnya, beradu lidah disana


















Udah-udah
Aduh-aduh
Votment lu pada:)
Kpn dpt feel sadnya sih nih cerita😭

Baca, votment di story aku yg baru guys, Bloody fangs(vampire)

Kpn² aku buat Vsoo cerita yg sad-sad jugalah, walau gk dpt feel nya juga🤣

Votment ya, inget jan lupa😭

Kalian yg baca sedih atau senyum² sih? Atau gk berekspresi sm skali, kyk gni
(T_T) bacanya? Hufth.. Makin hari komen dan vote di cerita lain dan cerita ini makin dikit. Ydhlah, awalnya jg buat cerita buat menyalurkan ide cerita

Udah segitu aja bacotan saya. Terima kasih 💜

[✔]SERIAL KILLER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang