HeeB : Boring Detector

56.8K 2.2K 136
                                    

Suasana yang aneh karena melihat bangku Jake kosong dua hari ini. Usai seorang siswa yang mendorong Jake hingga jatuh di kantin. Jay beradu dengan siswa tersebut menggantikan posisi temannya. 

Di sela-sela kerumunan aku melihat Jungwon dan Fuma membawa Jake keluar dari area kantin. Setelah kerumunan dibubarkan oleh guru, siswa yang memulai pertengkaran berjalan mengekor sang guru. Diduga jika ia baru saja mendapat panggilan konseling atas perilakunya. 

Ingatan ku terputar kembali pada kejadian tersebut, Aku sempat melihat bercak darah di lantai mengikuti ke mana Jake melangkah. Sejak kejadian itu, pria dengan wajah mirip anjing tersebut tidak kembali ke kelas hingga hari ini. 

Yang aku dengar hanya alasan sang pelaku mendorong Jake. Mereka mengatakan, "Masalah saingan akademik biasa, Jake tidak pernah naik dari posisi tiga, tapi tiba-tiba ada di posisi satu dengan jumlah rata-rata selisih satu, Jake sempurna dan dia hanya 99."

"Karena masalah itu dia jadi dikeluarkan dari tim Similar E, sangat sayang bukan? Padahal bulan depan LCC."

Mereka bukan berbincang padaku, aku hanya duduk diam di kelas dan mendengar banyak informasi. Kecuali informasi tentang kenapa Jake tidak berangkat. Semuanya seperti acuh jika anak itu absen, guru juga hanya melirik bangku Jake dan tidak menyebutkan namanya saat sesi absen.

Karena aku duduk di sebelah jendela, aku dapat melihat lapangan dengan beberapa murid yang sedang praktik olahraga. Kala tahu jika murid tersebut adalah kelas dari Jungwon aku meminta izin untuk ke kamar mandi, meski sebenarnya langkah ku menuju lapangan. Menghampiri Jungwon yang sedang duduk di tepi lapang sambil meminum air.

Pria berlesung pipi itu berdiri karena melihatku ada di sampingnya. "Kak Heeseung ada perlu apa di sini?"

"Perlu kontak Jake," ucapku langsung menembak titiknya. Dia terdiam, terlihat menanyakan tujuan ku meminta hal tersebut. "Kita ada tugas kelompok, aku hanya tidak mau jika dia modal menumpang nama."

"Oke haha," Dia mengeluarkan ponselnya dari  saku sambil terkekeh. "Ini nomornya, meski aku masih bingung kenapa Kak Heeseung tidak mencarinya di grub chat kelas saja?"

Pergerakan ku seketika berhenti memikirkan perkataan Jungwon yang sangat benar. Sepersekian detik ku gunakan untuk berpikir, lantas aku berkata dengan gugup.

"Grub kelas? Wah, ada yang seperti itu ternyata? Jahat sekali aku tidak dimasukan," aku berbohong. "Setelah ini aku akan berteriak di kelas mengumpat teman kelas ku karena tidak memasukkan ku ke grub kelas, bukankah melewatkan teman kelas merupakan tindakan yang keji?"

Terlalu dramatis. Aku langsung menyesalinya saat pertama kali berbalik untuk pergi. Di belokan lorong  aku menenggelamkan wajahku pada dinding, tanganku mengepal berharap rasa memalukan ini meremas dan menghilang.

Saat kakiku yang tergesa sampai pada kelas, aku kembali dibuat malu degan ucapan dari guru. "Inilah Heeseung yang baru saja buang air besar, pasti fesesmu keras ya? Apakah sekarang sudah lega?"

Aku mencoba untuk tenang meski sekarang sedang ditertawakan satu kelas karena dikira aku sungguh-sungguh sulit buang air besar.

"Iya, sudah lega. Terimakasih," jawaban dariku membuat kelas  semakin berisik dengan tawa. Guru sejarah itu sangat freak.

[]

Hari Kamis, menjadi kamis minggu kedua dan Kamis pertama aku akan mengikuti ekstrakulikuler debat Bahasa Inggris, seharusnya. Tapi, karena hari Selasa lalu diriku memasuki ruangan  KIR dan diusir setelah tahu aku murid kelas akhir. 

Katanya anak 12 tidak diperbolehkan mengikuti ekstrakulikuler, aku akhirnya mengabari kabar ini pada ibuku dan pada hari Selasa dan Kamis jadwalku diganti menjadi les tambahan. 

Heebreath ๑ HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang