My Sunshine #18

2.9K 203 45
                                    

Aznii Saralee_Present

••
HunHan GS


My Sunshine


Vote!!
Comment!!
••
♥Happy Reading All♥
⭐⭐
🌹

▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪

Seperti biasa, pagi ini Luhan sudah berada di dapur dan membantu Bibi Kim menyiapkan sarapan. Tangan nya dengan terampil menyiapkan bumbu-bumbu yang di perlukan. Sesekali tubuh berisi nya bergerak lincah kesana kemari, mengambil telur yang ada di kulkas, lalu kembali lagi ke pantry. Membuat siapa saja akan terheran-heran melihatnya nya, namun juga merasa khawatir. Selincah Rusa dan sangat Hyper dengan perutnya yang sudah besar bulat seperti bola.

Bulan ini sudah memasuki musim dingin. Luhan pun menyesuaikan outfit yang di kenakan nya supaya tubuhnya terlindung dari udara dingin. Saat ini di tubuhnya sudah terbalut dengan dress selutut dengan tali spageti di pundak nya, di padukan dengan cardigan berwarna coklat muda yang memiliki lengan panjang.

Luhan tersentak begitu merasakan lengan seseorang yang menelusup dan memeluk pinggang nya dengan possesive. Dari parfumnya saja, Luhan sudah bisa menebak siapa pemilik lengan kekar tersebut. Oh Sehun, Suaminya.

"Pagi, Sayang."

Cup

Luhan merasakan pipinya memanas hanya karena panggilan Sayang yang di lontarkan oleh Suaminya, apalagi pipinya baru saja mendapat sapuan dari bibir sexy Suaminya. Sepertinya, mulai saat ini dirinya harus terbiasa dengan panggilan Sayang dari Pria itu.

"Pagi juga, Oppa."

Sehun menampilkan raut protes namun tidak dapat di lihat oleh Istrinya karena masih dalam posisi membelakanginya. "Lu, Sayang. Apa sayur-sayur itu lebih menarik perhatianmu ketimbang Suami tampanmu ini, hmm?"

Luhan menghentikan kegiatan nya yang tengah memotong-motong sayur kol. Di letakan nya benda tajam yang sedari tadi digunakan untuk memotong sayur hijau yang penuh akan Vitamin tersebut. Tubuhnya lantas berbalik guna berhadapan langsung dengan Suaminya. Dan disaat itulah, senyumnya terkulum begitu melihat wajah Suaminya yang memberenggut dan itu terlihat lucu.

"Kau lebih memberi perhatianmu kepada sayur-sayur itu, Sayang." protes Sehun untuk yang kedua kalinya.

Tawa Luhan mengalun dengan amat sangat merdu. Mengelengkan kepalanya dan tak habis pikir. Apakah Suaminya cemburu? Itu terdengar konyol.

"Maaf, Oppa. Tapi Lulu harus menyiapkan sarapan." Luhan mengatakan nya sesaat setelah tawanya terhenti. Senyumnya terkembang layaknya bocah berumur lima tahun, menggemaskan.

Sehun menghela nafas dan setelah itu merapikan anak rambut yang tersampir nakal di telinga Istrinya. Mengamati dengan lekat penampilan Istrinya yang terlihat manis dengan rambut panjangnya yang di cepol seperti Ballerina. "masih ada Bibi Kim yang akan menyiapkan sarapan. Kau cukup duduk tenang di kursi meja makan, Sayang."

Kini Luhan lah yang menampilkan wajah memberenggut tidak suka. Apa sekarang Suaminya akan melarangnya untuk memasak dan menyiapkan sarapan? Hell, itu akan sangat menyebalkan.

"Lulu akan tetap membantu Bibi Kim. Lagipula Lulu tidak akan betah dan mudah bosan jika hanya duduk diam di kursi meja makan."

Sehun mengangkat sebelah alisnya yang justru terlihat menyebalkan di mata Luhan. "Kalau begitu, kau bisa menemani Oppa dikamar, sekaligus membantu Oppa memakai pakaian."

My Sunshine [HunHan GS] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang