My Sunshine [HunHan GS] END✔

My Sunshine #31

Aznii Saralee_Present

••
HunHan GS
•
•
My Sunshine
•
•
Vote!!
Comment!!
••
♥Happy Reading All♥
⭐⭐
🌹

▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪

Yeyy! Akhirnya bisa Up again hehe.

Alhamdulillah ... Ujian aku dah selesai. Dan hasilnya LULUS plus KOMPETEN!

Seneng deh pokoknya, dah gak ada lagi tanggungan seputar Ujian yg menguras pikiran.

Makasih jg untuk yg udah Doain aku, makin Luv deh mwehehe.

Sebenernya idenya masih petak umpet, tapi aku usahain buat Up, kangen kalian😹

Aku dengerin lagunya Kris Ge yg Eternal Love berulang kali sama punya Sehun Oppa yg GO, dan syukur ada ide dikit, yg lain masih ilang timbul dan dari kemarin ngajakin petak umpet😩

Selamat membaca!

🍒🍒

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Apa yang sudah terjadi di masa lalu hendaknya dijadikan pelajaran di masa depan, bukan? Sama hal nya dengan sesuatu yang sepantasnya untuk di lupakan jika itu mampu menimbulkan rasa sakit.

Tafsiran waktu seolah tidak bisa menceritakan bagaimana kenangan pahit dan manis itu terjadi.

Baik dan buruknya kehidupan, tidak akan di jadikan penilaian akan apa yang sudah selayaknya berlalu.

Terbawa hembusan angin ...

Setiap deretan kalimat yang terucap, baik itu tulus maupun tidak, tetap saja akan menjadi memori kecil dalam kehidupan.

My Sunshine 📝 

Lima tahun kemudian ...

Reaksi keterkejutan itu begitu jelas tertangkap oleh kedua netra setajam elang yang serasa akan membidik mangsanya.

Sepasang lengan kokoh yang melingkar di pinggang ramping si Wanita terlihat mesra jika di tilik secara keseluruhan.

Hingga kecupan hangat yang mendarat di pipi mulus itu mampu mengakhiri keterkejutan yang sempat tercipta.

"Oppa merindukanmu."

Bersamaan dengan terucapnya kalimat tersebut, rona kemerahan nan lembut jelas terlihat di pipi mulus Luhan. Dia tetaplah yang dulu, akan merasa malu meskipun hanya kalimat singkat yang di ucapkan Suaminya.

Percayalah, meskipun kalimat itu terdengar sederhana, namun efeknya sungguh luar biasa untuk keadaan jantung Luhan.

Rasanya seperti genderang perang yang bergema.

Sudah lima tahun lamanya, dan perasaan itu semakin kuat mengakar, menyelubungi hati yang selalu berdesir lembut tiap kali berada dalam jarak dekat dengan orang terkasih.

Perasaan yang sama, untuk orang yang sama pula.

Untuk sejenak, Luhan menghentikan kegiatan nya yang tengah memotong sayur kol, untuk bahan masakan makan malam. Jemarinya menyentuh telapak tangan Suaminya yang kini sudah menapak di permukaan perutnya. "Lulu juga merindukan Oppa. Lulu senang Oppa pulang cepat."