Aznii Saralee_Present
••
HunHan GS
•
•
My Sunshine
•
•
Vote!!
Comment!!
••
♥Happy Reading All♥
⭐⭐
🌹▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪◽▪
.. Dua minggu kemudian ..
Sedari tadi yang Sehun lakukan hanyalah berjalan mondar mandir di depan kamar mandi. Raut resah itu jelas tergambar di wajah rupawan nya. Sesekali telinganya akan ia tempelkan di pintu kamar mandi. Konyol memang, tapi ia tidak peduli.
Sejak Istrinya mengeluh mulas dan menginginkan untuk buang air besar, Sehun benar-benar tidak tenang. Bagaimana jika anaknya lah yang keluar? Oh astaga, ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Ia tampak seperti orang bodoh hanya karena menunggu Wanitanya selesai dengan urusan kamar mandi.
Sehun menghentikan sejenak langkah kakinya guna mengusap kasar wajahnya. Kenapa Istrinya belum keluar juga? Ia cemas, sungguh. Ini sudah lebih dari lima menit. Tidak mungkin kan jika Wanita itu memutuskan untuk mandi siang, lagipula ia tidak mendengar suara gemericik air layaknya orang yang tengah mandi.
Mata hitam jelaganya memperhatikan pintu ber cat coklat muda itu dengan harap-harap cemas. Sehun berharap jika Wanita itu akan segera keluar agar rasa resah dan juga cemasnya berkurang.
"OPPA!"
Sehun terlonjak begitu suara teriakan itu terdengar dari dalam kamar mandi. "Ada apa, Sayang?"
Hening untuk beberapa saat. Sehun memutuskan untuk melontarkan pertanyaan nya, namun sudah di sela oleh Istrinya.
"ADA YANG KELUAR!"
Wajah Sehun memucat dalam sekejap mata. Rasa cemasnya kini membumbung tinggi. Ia berusaha tenang, meskipun rasanya sangat sulit. "apanya yang keluar, Sayang?" jangan bilang jika anaknya sudah keluar.
"PUP NYA."
Sehun mengernyit. Ia hanya diam dengan tubuh kaku. Apa ia tidak salah dengar? Ia kira anaknya lah yang keluar. Jujur, ia merasa lega.
Tidak lama kemudian, Luhan pun keluar dari kamar mandi. Ia memperhatikan Suaminya yang menatapnya seperti orang linglung. Keningnya mengernyit, ada apa dengan Pria itu?
"Sehun Oppa." Luhan mengibaskan tangan nya di depan wajah Suaminya. Dan berhasil, kini Pria itu tidak lagi menatapnya seperti orang yang kehilangan arah.
"Kau baik-baik saja?" Sehun menggenggam jemari Istrinya yang lebih kecil dari miliknya.
Luhan mengernyit, lagi. "Lulu baik-baik saja." jawabnya. Ia hanya dari kamar mandi, kenapa Suaminya tampak begitu cemas?
Helaan nafas Sehun terasa begitu ringan. Kini ia sudah benar-benar lega. Jemarinya mengusak pelan surai kecoklatan Istrinya, menyalurkan rasa sayang yang nyata. Persalinan Wanitanya hanya tinggal menghitung hari, terkadang rasa paranoid itu selalu datang secara tiba-tiba.
Sehun selalu membayangkan bagaimana saat-saat menegangkan itu terjadi. Yang ia takutkan adalah bagaimana jika Istrinya mengalami komplikasi karena melakukan persalinan normal di usia delapan belas tahun. Tapi ia mencoba menghilangkan rasa takut itu, karena ia yakin, Istrinya adalah Wanita kuat.
Sehun akan selalu menggenggam jemari Istrinya, ia akan memberi kekuatan untuk Wanita yang ia cintai. Karena mereka pun tengah menunggu kelahiran si kecil.
"Oppa, Lulu bosan. Ayo jalan-jalan." Luhan menarik kecil ujung kaos yang di kenakan Suaminya. Kemarin ia juga meminta hal yang sama, tapi Pria itu tidak mengabulkan keinginan kecilnya. Kejam sekali, pikirnya. Ia hanya meminta untuk jalan-jalan sebentar dan tanggapan Suaminya sungguh berlebihan. "Tidak, kau tidak akan keluar. Bagaimana jika di jalan kau tiba-tiba melahirkan?" itulah kalimat yang kemarin lolos dari bibir Suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine [HunHan GS] END✔
Romance- REPUBLISH - Hati itu meradang, bahkan telah hancur berkeping-keping hingga serpihan nya berserakan layaknya daun maple yang jatuh dalam posisi abstrak. Luhan, wanita itu tidak menyangka jika hidupnya akan seperti ini. Tidak di anggap oleh Suaminy...