Naruto POV
Hari sudah berganti tahun. Semua telah banyak berubah. Konoha telah banyak mengalami perubahan sejak kepergianmu tiga tahun lalu. Kau tahu, Sakura, Kiba, Shikamaru, Lee dan semuanya pun kini sudah bertambah semakin hebat. Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah mendapatkan kekuatan hebat seperti yang kau mau? Apa kini kamu sungguh sudah melupakan kami? Konoha? Apakah kamu juga telah berubah? Hahh... Aku yakin kamu pun juga telah berubah.
Lalu bagaimana denganku??
Kurasa kecuali diriku yang tak mengalami perubahan.
Entahlah.
Lihatlah bagaimana aku bilang bahwa aku yang tak mengalami perubahan. Disini, ditempat yang sama, aku masih duduk terdiam sendirian memandang langit memikirkanmu. Seperti saat ini, senja disore hari ini masih tetap sama seperti saat kau tinggalkan. Begitupun aku dan Training ground ini. Semua masih sama. Dan satu lagi yang tak pernah berubah dan tak akan pernah berubah, Niat dan tekadku untuk membawamu kembali pulang. Kupastikan, selama aku masih bernafas, selama itu pula aku akan terus mengejarmu. Akan ku cari kau meski ke ujung dunia sekalipun. Akan kubawa kau pulang ke Konoha. Desa kita. Karena itu adalah jalan ninjaku.
"Sasuke... " panggilku lirih pada angin senja yang berbisik saat ini.
"Dimanakah kamu? Apa yang sedang kau lakukan saat ini? Apakah kau sedang berlatih?" lagi aku hanya bisa bertanya pada angin. Angin yang bergerak lirih menerbangkan seluruh asa dan rasa.'Aku sungguh sangat merindukanmu.. ' kali ini aku hanya berani berucap dalam hati. Karena bagaimana mungkin aku mampu mengutarakannya didepanmu...
Semilir angin sore semakin dingin seiring gelapnya senja bergerak berganti malam. Lamunanku pun kian melanglang buana kembali ke masa lalu. Ke masa itu, ke waktu itu...
"Jangan campuri urusanku! Kamu siapa hah? Kamu bukan siapa-siapa dan tak berarti apa-apa bagiku..."
Nyuuttt~
Ucapanmu waktu itu masih terasa menyakitkan jantungku setiap kali mengingatnya. Tak terasa jemariku sudah berada di dada kiriku merematnya kuat. Sungguh menyakitkan. Bagaimana bisa rasanya bisa sesakit ini? Bahkan meski waktu telah berlalu, mengapa rasanya masih sama?
"Oeee!!! Narutoo!!! Sedang apa kau disana??" teriakan Kiba dari ujung jalan membuyarkan lamunanku.
"Mau ikut ke Ichiraku tidak??!" lagi teriaknya.
"Yeah!!! Tentu saja-ttebayo!!" jawabku lalu bergegas berlari menghampirinya.
Kiba. Kalian tentu tahu siapa dia. Dia adalah salah satu ninja konoha dan juga sahabatku. Kepribadiannya tak begitu jauh beda dari kepribadianku. Kami sama-sama gila hahahha...
"Fuaahh~ lezat sekali-dattebayo. Satu mangkuk lagi paman Teuchi!" teriakku pada paman penjual ramen favoritku ini.
"Hahaha... Siap bos!" balas si paman tak kalah semangat menanggapi kebiasaanku ini.
"Kami-sama!! Bisakah kau mengurangi kebiasaan makanmu ini hah?! Ini sudah mangkuk ke sepuluh narutooooo!!" omel Kiba melihatku yang sudah memegang mangkuk selanjutnya.
Hohoho Seorang naruto tak akan pernah lengkap hidupnya tanpa ramen kesayanganku ini hehe. Dan bukan hal yang luar biasa mendapatiku menghabiskan bermangkuk-mangkuk ramen dalam sekali waktu. Meski begitu jangan salah, entah kemana larinya para lemak-lemak ramen itu, buktinya tubuhku ya segini-gini aja tak berubah sebesar Chouji salah satu teman ninjaku yang hobi makan. Let's call it Fat. 😅 Hehehe
End POV
"Apa kau sudah mendengarnya? Team 9 bertemu dengan 'nya' dalam misi mereka kemarin." tanya Kiba sambil menunggu respon Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet ✔️
FanfictionBackstreet bisa dikatakan sebagai hubungan percintaan yang dilakukan diam-diam atau sembunyi. Hubungan yang terlarang memang membuat seseorang akhirnya menjalin hubungan diam-diam. Takut ketahuan, takut menyakiti hati orang lain, atau takut dilarang...