Chapter 5 : Bagaimana bisa?

1.2K 78 33
                                    

"Brengsek!!" umpat Naruto entah sudah yang keberapa ratus kalinya.

Kejadian dimana dia bertemu dengan Sasuke di telaga air terjun tersebut sudah berlalu beberapa hari. Namun ingatannya ke momen-momen tersebut belum bisa hilang dari benaknya. Dan setiap kali ingatannya berputar ke kejadian tersebut dia tak kuasa untuk tak melontarkan umpatan. Rasa marah, jengkel, kesal, sesal dan kecewa terus membelenggunya. Seandainya dia lebih cepat bertindak, seandainya tidak terlena, seandainya dia lebih cerdik lagi, 'Seandainya saja', 'Seandainya saja', terus dan terus segala bentuk 'seandainya' itu terus terngiang dibenak dan pikirannya. Apalah daya kini hanya sesal yang tersisa. Waktu tak akan bisa diputar kembali mau gimana pun dia menyesalinya sampai jungkir balik pun impossible. Naruto tahu benar akan fakta tersebut. Dan dia pun sebenarnya juga tahu, menyesali dan meratapi hal yang sudah terjadi tak akan merubah segalanya. Malah membuang-buang waktunya saja. Mungkin jika dia sedikit saja bisa berpikir rasional dan mendinginkan kepala dan hatinya, dia mungkin lebih memilih memfokuskan dirinya untuk berlatih kemampuan demi meningkatkan kekuatannya. Namun sayangnya dia bukanlah Sasuke yang mana dia terkenal perfect dalam mengendalikan dirinya hingga dia mampu lebih mengutamakan logika kerasionalannya ketimbang pakai dengkul kaya Naruto. Hehehe... Jadilah Naruto masih berkutat dengan hal tersebut sampai lumutan begini... Dan lagi, ada satu hal lagi yang mengganggu pikirannya selain ini, yaitu...

'Kenapa kau menciumku teme brengsek??!!!!' teriaknya dalam hati entah sudah yang keberapa kali.

Yups, itu jugalah yang mengusik pikiran dan hatinya hingga carut marut begini. Dia sungguh bingung dengan insiden ciuman tersebut. Namun dia tak berani mengumpati hal tersebut dari bibirnya langsung. Kawatir kalau-kalau ada yang tak sengaja mendengar umpatannya tentang hal tersebut, bisa heboh jagat persilatan. 

Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke berciuman?!

'Bagaimana bisa??'

Itu lah pertanyaan yang membayanginya setiap kali mengingatnya. Bagaimana bibir dingin tersebut menyentuh bibir hangatnya. Bagaimana bibir itu bergerak mengecupi dan mengulumi bibirnya dengan seksama. Bagaimana rasa daging lunak milik sahabatnya tersebut yang dengan berani mengobrak-abrik seluruh isi mulutnya. Bagaimana rasa yang timbul akibat ulah daging lunak sahabatnya tersebut menyentuh dan membelit lidah miliknya yang berefek dasyat disekujur jaringan tubuhnya. Apalagi aksi saat lidah miliknya yang dihisapnya begitu lembut benar-benar membuatnya luluh lantak tak berdaya. Seperti tersengat aliran listrik yang maha dasyat hingga membuat tubuhnya mati rasa sekaligus juga minimbulkan gejolak aneh yang dia tak pernah bayangkan sebelumnya.

Tak pernah sekalipun bahkan milyaran kalipun dia sempat berpikir akan mengalami hal yang hanya dilakukan oleh sepasang kekasih bersama sahabatnya tersebut. Kalau pun pernah membayangkannya pun itu bersama wanita dan salah satunya Sakura, sahabat wanitanya, yang sekaligus wanita dambaan hatinya sejak di akademi. Dan yang terjadi ini benar-benar menghantamnya. Karena selain yang mencumbu dirinya ini adalah seseorang yang selama ini dianggapnya lawannya, musuh, rival sekaligus sahabatnya, dia juga adalah seorang yang bergender sama, yakni sama-sama laki-laki yang memiliki struktur anatomi yang sama dengannya. Yakni sama-sama berbatang. Gilak gak sih???!!!!!

Okey, kita biarkan saja dulu Naruto berkutat dengan kesetressannya sendiri sementara. Sekarang kita beralih ke belahan bumi bagian lainnya dimana seseorang yang saat ini sedang dipikirkan oleh Naruto berada. Bisa kita lihat keadaannya juga sama, sama-sama sedang tak baik. Mungkin jika dilihat sekilas dia biasa saja, namun jika diperhatikan dengan seksama ketidak stabilan dirinya dapat terlihat dengan jelas di dalam setiap gerakan-gerakan dan sorot matanya. Dia pun saat ini juga sedang memikirkan hal yang sama dengan Naruto. Lebih tepatnya menyesali dan meratapi tindakannya yang dia anggap bodoh dan gegabah yakni mencium Naruto.

Backstreet ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang